Kolom
Senin, 19 Desember 2022 - 08:44 WIB

Bahasa Gaul di Kalangan Muda

Nayla Adzra Suhada  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nayla Adzra Suhada (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Bahasa adalah alat komunikasi yang menjadi indentitas suatu negara. Bahasa Indonesia adalah bagian dari kebudayaan yang harus dilestarikan dan dijaga. Bahasa Indonesia adalah bahasa majemuk sehingga tidak menutup kemungkinan terciptanya konteks bahasa yang baru seiring perkembangan zaman.

Dalam perkembangannya, pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai tergantikan oleh bahasa gaul remaja dan kaum muda. Saat ini, masyarakat Indonesia, khususnya kalangan muda, sedang berada dalam fase demam bahasa gaul.

Advertisement

Bahasa gaul adalah bahasa khas remaja dan kaum muda yang kata-kata dan kalimatnya diubah-ubah sehingga hanya bisa dimengerti oleh kalangan mereka. Pada dasarnya bahasa gaul sudah ada dan digunakan sejak tahun 1970-an yang lebih dikenal dengan bahasa prokem.

Bahasa prokem saat itu hanya digunakan di kalangan pereman. Bahas prokem berakar dari bahasa Betawi yang ramai digunakan di Jakarta dan membuat masyarakat luas berpikir bahwa bahasa ini adalah milik masyarakat Jakarta yang kemudian terus berkembang hingga saat ini.

Sekitar 10 tahun terakhir siapa saja dapat menggunakan bahasa gaul tanpa memedulikan daerah asal mereka. Masyarakat yang biasanya menggunakan bahasa Jawa atau Sunda sehari-hari tidak lagi menggunakan bahasa daerah mereka sepenuhnya.

Advertisement

Hal ini terjadi karena faktor utama yang menyebabkan tersebarnya bahasa gaul adalah media sosial, sementara pada hari ini hampir setiap orang memiliki gadget dan akun media sosial yang sangat memudahkan mendapatkan informasi dan mengikuti berbagai tren yang sedang ramai meskipun dari jarak jauh.

Pada 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menetapkan kebijakan bagi seluruh tenaga pengajar dan pelajar agar menjalani proses pembelajaran secara daring.

Hal ini menjadi puncak dari persebaran dan penggunaan bahasa gaul karena secara tidak langsung para remaja dan generasi muda akan lebih banyak berinteraksi melalu media sosial.

Beberapa pemengaruh kuat di media sosial seperti selebritas terkenal mulai menggunakan bahasa gaul pada konten-konten hiburan mereka yang kemudian dicontoh dan dipraktikkan oleh para remaja ketika bersosialisasi dengan teman sebaya.

Advertisement

Variasi

Bahasa gaul yang saat ini digunakan para remaja memiliki berbagai macam variasi. Penyingkatan kata dan kalimat hingga penggunaan kosakata bahasa Inggris di tengah kalimat. Ada beberapa contok kosakata bahasa gaul yang sedang marak digunakan saat ini adalah.

Pertama, YGY atau jamak juga ditulis ”ygy”. Ini adalaj adalah singkatan dari ”ya guys ya”. Ungkapan ini berfungsi sebaai penegasan bagi kalimat sebelumnya atau yang dalam beberapa tahun lalu disebut dengan ”iya kan, guys?”

Kedua, MLYT atau jamak pula ditulis ”mlyt”. Ini adalah bentuk ringkas dari kata ”meleyot”. Kata ini sedang banyak digunakan di media sosial maupun dalam percakapan instan. Ketika seseorang terlalu menyukai sesuatu sampai tidak bisa berkata-kata, biasanya mereka akan memilih kata ini sebagai ungkapan yang pas.

Ketiga, mager. Ini singkatan yang sangat populer di berbagai kalangan. Memiliki arti ”malas gerak”. Ungkapan ini digunakan ketika seseorang hendak atau diminta melakukan sesuatu, namun sangat malas untuk melakukan nya.

Advertisement

Keempat, bestie. Ini adalah bentuk lain dari kosakata Bahasa Inggris best friend. Kata ini umumnya tidak asing karena bentuknya tidak memiliki banyak perbedaan dengan bentuk aslinya, sehingga masyarakat dapat menebak arti kata tersebut dengan mudah.

Kelima, literally. Kata ini juga diadopsi dari kosa kata bahasa Inggris yang memiliki arti ”secara harfiah”. Kata ini termasuk yang paling sering digunakan untuk menyetujui suatu hal atau benar-benar tepat dalam menjelaskan maksud dari sebuah obrolan.

Keenam, SCBD. Sebenarnya kata ini adalah singkatan dari Sudirman Central Business District. Masyararakat lebih mengenal dengan sebutan Sudirman, Citayam, Bogor, Depok.

Yang membuat kata ini masuk ke dalam kosakata bahasa gaul adalah lokasi atau kawasan Jl. Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, yang dijadikan arena pameran busana atau lebih dikenal dengan sebutan Citayam Fashion Week (tiruan dari Paris Fashion Week).

Advertisement

Di sana ada banyak remaja yang berkumpul dengan mengenakan pakaian yang nyentrik dan tentu saja para remaja ini saling  berbicara dengan menggunakan bahasa gaul.

Bahasa gaul adalah bahasa yang banyak digunakan di kalangan remaja dan kaum muda masa kini dengan memiliki aturan dan konteks tertentu. Remaja memiliki selera bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi mereka.

Bahasa gaul biasanya hanya dipahami oleh para remaja atau orang-orang tertentu. Dengan adanya media sosial, bahasa gaul menyebar dengan sangat cepat dan memberikan efek besar dalam mengubah cara bicara seseorang.

Seseorang dengan mudahnya dapat mengatur bahasa sehari-hari mereka menjadi bahasa gaul karena adanya keinginan untuk mengikuti perkembangan zaman masa kini.

Mengingat penggunaan bahasa gaul yang terus berkembang, ada baiknya kita dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar kemudian mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga keberadaan bahasan Indonesia sebagai warisan budaya tetap terjaga dan tidak tergeser oleh bahasa gaul.

Keberadaan bahasa gaul ini tidak perlu diperangi karena sifatnya adalah temporal atau sementara, namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan bahasa gaul harus disesuaikan dengan tempat, situasi, dan juga lawan bicara.

Advertisement

Pendidikan moral, pembiasaan menempatkan diri, dan sifat mematuhi norma-norma bahasa yang berlaku sangatlah dibutuhkan dalam edukasi bagi pelajar Indonesia saat ini.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 13 Desember 2022. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif