Kolom
Selasa, 12 Desember 2023 - 09:40 WIB

Budaya Sehat Jamu Mengurangi Biaya Kesehatan

Redaksi  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo saat memberikan pelatihan kepada pelaku usaha jamu tradisional Larasati di Sumber, Banjarsari, Minggu (8/10/2023). (Istimewa)

Budaya sehat jamu masuk daftar warisan budaya tak benda dunia. Budaya sehat jamu menjadi entitas budaya ke-13 dari Indonesia yang masuk daftar tersebut.

Penetapan dilaksanakan pada Rabu (6/12/2023) dalam sidang ke-18 Intergovernmental Committee for the Safeguarding on the Intangible Cultural Heritage di Kasane, Republik Botswana, Afrika Selatan.

Advertisement

Salah satu pilar penting produksi dan penjualan jamu di Indonesia adalah Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) yang berbasis di Kabupaten Sukoharjo.

Lembaga inilah yang intensif mengampanyekan konsumsi jamu yang sebenarnya sangat lekat dengan tradisi kebudayaan lokal bangsa Indonesia sebagai upaya untuk menjaga kesehatan.

Advertisement

Lembaga inilah yang intensif mengampanyekan konsumsi jamu yang sebenarnya sangat lekat dengan tradisi kebudayaan lokal bangsa Indonesia sebagai upaya untuk menjaga kesehatan.

Jamu adalah tanaman tradisional yang biasa dimanfaatkan sebagai obat dan rempah masakan. Kementerian Kesehatan memperbolehkan pengobatan menggunakan obat tradisional dengan syarat sudah teruji secara klinis.

Kebijakan Kementerian Kesehatan ini sejalan langkah Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yang mencanangkan gerakan pengobatan tradisional dalam skala global, termasuk herbal medicine.

Advertisement

Perhatian dunia yang sangat besar pada obat tradisional ini tentu menguntungkan Indonesia yang dilimpahi kekayaan alam. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan Indonesia memiliki setidaknya 28.000 spesies tumbuhan dan merupakan rumah dari 80% tumbuhan obat dunia.

Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) juga mengungkap lebih dari 30.000 ramuan tradisional telah dimanfaatkan masyarakat Indonesia.

Dari begitu banyak spesies tumbuhan tersebut, berbagai lembaga riset di Indonesia telah meneliti sekitar 2.800 spesies obat yang telah dimanfaatkan, baik itu melalui penelitian dasar maupun penelitian klinis.

Advertisement

Salah satunya adalah temulawak (Curcuma zanthorrhiza) yang dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia pada saat Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, program gerakan minum jamu  untuk meningkatkan kesehatan masyarakat adalah juga harus terus digalakkan sebagai bagian penting dari ikhtiar menjaga warisan budaya ini.

Membudayakan minum jamu—sebagai ikhtiar menjaga kesehatan dengan sifat mencegah datangnya penyakit—strategis sebagai upaya mengurangi biaya kesehatan.

Advertisement

Bukankah mencegah penyakit jauh lebih murah daripada mengobati penyakit? Tentu upaya meluaskan budaya minum jamu, merevitalisasi jamu sebagai sarana menjaga kesehatan, butuh strategi baru yang bersifat memodernkan jamu sehingga menarik minat generasi masa kini.

Catatan pentingnya adalah jangan mengonsumsi jamu berlebihan, terutama bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Budaya jamu sehat harus sejalan dan sinergis dengan kedokteran modern.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif