Kolom
Senin, 24 Oktober 2022 - 08:00 WIB

Kepemimpinan Transformatif

Lasarus Bambang S.  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lasarus Bambang S (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Anda datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta—terutama untuk keperluan berwisata—belum lengkap rasanya kalau tidak mampir Kampoeng Mataraman di Kelurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.

Suasana kampung ini instagramable. Tempat ini enak untuk menikmati makanan bersama keluarga atau kolega. Kampoeng Mataraman adalah salah satu buah kepemimpinan Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi.

Advertisement

Kampoeng Mataraman berjarak kurang lebih enam kilometer dari Malioboro, di kawasan jalan lingkar selatan Yogyakarta. Wahyudi Anggoro Hadi adalah Lurah Panggungharjo dua kali masa jabatan, yaitu periode 2012-2018 dan 2018-2024.

Kepemimpinan Wahyudi yang sangat kuat dan penuh semangat menghasilkan inovasi-inovasi kebijakan dan kepemimpinan yang tiada henti. Kelurahan Panggungharjo  meraih predikat sebagai desa juara, desa unicorn, desa yang memiliki sistem informasi desa terbaik.

Kelurahan Panggungharjo—dalam terminologi di luar DIY sama dengan Desa Panggungharjo—adalah desa yang memiliki program pelindungan sosial mandiri, desa yang memiliki badan usaha milik desa terbaik di Indonesia, dan ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai desa antikorupsi pertama di Indonesia.

Advertisement

Prestasi gemilang tersebut hasil kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas Wahyudi beserta seluruh warga dan pamong Kelurahan Panggungharjo. Desa ini dihuni penduduk 28.383 jiwa dengan komposisi perempuan  49,8%  dan laki-laki 50,2% laki-laki. Mereka menempati 7.244 rumah.

Kelurahan Panggungharjo juga mempunyai program satu rumah satu sarjana. Menurut Wahyudi, pendidikan adalah satu-satunya cara memutus rantai kemiskinan di Kelurahan Panggungharjo.

Warga Panggungharjo diberi Kartu Pintar untuk memastikan seluruh warga Panggungharjo bisa bersekolah dan melanjutkan kuliah ke jenjang S1 dan S2, bahkan S3. Selama 10 tahun memimpin, Lurah Wahyudi terus berinovasi dalam kepemimpinan dan kebijakan.

Ia menerapkan strategi-strategi inovatif dalam mengelola Badan Usaha Milik Desa Panggung Lestari agar terus produltif, berkelanjutan, dan menguntungkan. Badan usaha milik desa yang sehat, kuat, dan tumbuh dapat menambah lapangan pekerjaan dan pendapatan warga serta keuntungan badan usaha tersebut.

Advertisement

Ada beberapa unit bisnis di Kelurahan Panggungharjo dikelola manajemen badan usaha milik desa, antara lain Unit Jasa Pengolalaan Lingkungan (sampah), Tanamu Oils (minyak), Kampoeng Mataraman (wisata dan restoran), dan Rumah Produksi Komunitas (makanan).

Unit usaha yang tumbuh, berkembang, dan menghasilkan profit dapat membiayai dan melayani warga Kelurahan Panggungharjo, termasuk urusan pengobatan warag yang sakit dan pendidikan. Kampoeng Mataraman yang lokasinya strategis sebagai salah satu cash cow bagi Kelurahan Panggungharjo.

PT Pegadaian menjadikan Kampoeng Mataraman sebagai desa binaan. Prestasi yang paling baru adalah Lurah Wahyudi terpilih sebagai wakil Indonesia dalam acara Konferensi Tingkat Tingkat (KTT) New Rural Agenda di Frankfrut, Jerman, pada Juli 2022.

KTT New Rural Agenda ini diselenggarakan untuk mendiskusikan, menggagas ide-ide masa depan,  dan sharing session kisah sukses para kepala desa dari 41 negara di dunia. Hasilnya dijadikan inspirasi, motivasi, dan insight bagi para pemimpin pemerintahan desa dalam membangun peradaban baru dunia.

Advertisement

Keberhasilan dan kesuksesan Kelurahan Panggungharjo tidak terlepas dari pemimpin dan kepemimpinan yang merupakan salah satu unsur penting dalam suatu organisasi. Ronan Carbery & Thomas N. Garavan (2012) dalam Leadership and Management Development menjelaskan pemimpin itu akrab dengan perubahan, baik karena perubahan teknologi, globalisasi, perubahan struktur organisasi, dinamika politik, dan dinamika karier.

Menurut Marshall Sashkin dan Molly G. Sashkin dalam buku Prinsip-Prinsip Kepemimpinan (Erlangga, 2011) ada tiga tipe kepemimpinan, yaitu kepemimpinan karismatik, kepemimpinan transaksional, dan kepemimpinan transformasional.

Kepemimpinan transformasional atau ransformatif adalah kepemimpinan yang mengedepankan internalisasi nilai-nilai bersama yang menjadi pedoman tindakan. Antara leader dan follower memiliki nilai-nilai yang sama, visi dan misi yang sama, tujuan yang sama, cara yang sama, dan tanggung jawab yang sama sesuai porsinya.

Seni Memimpin

Pemimpin yang transformatif biasanya pemimpin yang selalu kreatif dan inovatif, baik inovasi dalam kepemimpinan maupun inovasi dalam kebijakan. Leadership is an art, kepemimpinan adalah sebuah seni sehingga kepemimpinan juga tidak terlepas dari gaya dan karakter pemimpin itu sendiri (Zakeer, et al., 2016; Putriastuti & Stasi, 2019).

Advertisement

Itulah kira-kira gaya kepemimpinan Lurah Wahyudi sebagai pemimpin transformatif di Kelurahan Panggungharjo. Saya melihat lima kunci sukses yang juga dekat dan erat dengan teori kepemimpinan dan inovasi kebijakan yang dijalankan Lurah Wahyudi memimpin Kelurahan Panggungharjo.

Pertama, semua program dan kebijakan Pemerintah Kelurahan Panggungharjo berbasis data (evidence) dan perencanaan yang jelas, terukur, dan terstruktur (sebagai inovasi kebijakan). Hal ini sejalan dengan tulisan Arnaldo Pellini, Budiati Prasetiamartati, Kharisma Priyo Nugroho, Elisabeth Jackson, dan Fred Carden (2018) dalam buku Knowledge, Politics, and Policymaking in Indonesia.

Kedua, memiliki semangat kemandirian desa dalam mengelola kewenangan dan aset (sebagai inovasi kepemimpinan dan inovasi kebijakan), termasuk menyediakan taman tempat masyarakat Kelurahan Panggungharjo mengembangkan kreativitas dan inovasi.

Ketiga, gerakan kolaboratif mengurus dan mengatur warga Panggungharjo (sebagai inovasi kepemimpinan). Leader dan followers bersama-sama maju bergerak searah dan setara untuk mencapai tujuan bersama (Malakyan, 2014).

Keempat, kepemimpinan progresif transformatif. Kepemimpinan Lurah Panggungharjo memiliki personalitas, visi, dan strategi yang jelas dan berkelanjutan (sebagai inovasi kepemimpinan dan inovasi kebijakan).

Kelima, prinsip melawan dan anti politik uang (sebagai inovasi kebijakan). Transparansi dan akuntanbilitas serta penanaman kesadaran no money politics sejak dini adalah kunci kepercayaan masyarakat Kelurahan Panggungharjo kepada pemimpin mereka.

Advertisement

Kepemimpinan Lurah Wahyudi telah menerapkan teori dan praktik sekaligus atas kepemimpinan dan inovasi Kebijakan, baik unsur inovasi kepemimpinan maupun inovasi kebijakan.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 14 Oktober 2022. Penulis adalah mahasiswa Program Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Universitas Gadjah Mada)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif