Kolom
Rabu, 10 Januari 2024 - 09:45 WIB

Keselamatan Transportasi Umum

Redaksi  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto udara petugas mengoperasikan alat berat untuk mengevakuasi rangkaian kereta yang mengalami kecelakaan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Selama proses evakuasi berlangsung, PT KAI mengalihkan jalur kereta api menuju selatan ke jalur utara. (Antara/Raisan Al Farisi)

Tabrakan antarmuka Kereta Api Turangga dan Kereta Commuter Line Bandung Raya di jalur tunggal antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Jumat (5/1/2024) pagi, menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggaraan sarana transportasi umum di negeri ini.

Kecelakaan itu mengemukakan diskusi dan pembahasan tentang isu keselamatan transportasi umum dan proyek pembangunan jalur ganda rel kereta api yang masih berlangsung di sebagian kawasan di Indonesia.

Advertisement

Pembangunan sarana transportasi umum, baik pengadaan baru, pengadaan sistem baru, maupun peningkatan dan pemberdayaan sistem yang telah berjalan, harus memosisikan aspek keselamatan sebagai prioritas dan acuan utama.

Keselamatan itu tidak hanya untuk penumpang, tetapi juga keselamatan bagi awak sarana transportasi umum itu dan keselamatan pengguna jalan lainnya. Pembangunan sarana transportasi umum tidak boleh hanya menguntungkan satu atau dua pihak dan elemen yang dikorbankan atau dirugikan atas pembangunan itu.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyatakan kepatuhan menjalankan aturan dan prosedur menjalankan keselamatan perjalanan kereta api menjadi faktor yang sangat penting dan menentukan untuk menghindari kecelakaan.

Advertisement

Sepanjang itu semua diikuti dan berfungsi dengan baik, tidak ada masalah pada perjalanan kereta api yang melintasi single track (jalur tunggal) maupun double track (jalur ganda). KNKT masih menyelidiki secara terperinci kecelakaan kereta api di Kabupaten Bandung itu.

Analisis sementara yang mengemuka adalah kesalahan manusia menjadi penyebab utama peristiwa itu. Meski belum ada kesimpulan final atas penyelidikan yang dilakukan, pasti ada hikmah di balik tragedi tabrakan dua kereta api di jalur tunggal itu.

Pemerintah atau pemangku kepentingan, yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI) harus menjamin keselamatan semua penyelenggara sarana transportasi umum kereta api. Dalam berbagai kesempatan otoritas perhubungan menyebut proyek jalur baru kereta api, dari jalur tunggal menjadi jalur ganda, dikerjakan untuk meningkatkan pelayanan pengguna kereta, memangkas waktu tempuh, serta memberikan kenyamanan bagi para pengguna jasa kereta api.

Advertisement

Aspek keselamatan—yang tidak disebut secara eksplisit sebagai tujuan pengembangan sarana perkeretaapian itu—harus menjadi acuan dan tujuan utama dalam pembangunan jalur ganda tersebut.

Aspek keselamatan menjadi sangat penting karena pembangunan sarana transportasi tak bebas dari korupsi. Sangat mungkin korupsi ini berdampak pengabaian urusan keselamatan. Kasus korupsi dalam proyek pengembangan perkeretaapian pasti berdampak mengabaikan aspek keselamatan.

Eks Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Harno Trimadi, divonis lima tahun penjara dalam kasus suap pengerjaan perbaikan perlintasan kereta sebidang di Jawa dan Sumatra tahun anggaran 2022.

Dugaan korupsi juga muncul dari proyek pembangunan rel layang simpang Joglo di Kota Solo yang hingga kini masih dikerjakan. Kasus-kasus korupsi itu bisa dipastikan juga mengorupsi aspek keselamatan dalam penyelenggaraan sarana transportasi umum kereta api. Ironis dan berbahaya bagi banyak orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif