Kolom
Rabu, 6 Maret 2024 - 12:55 WIB

Mendamba Pemilu Uhuy dan Bermodal Dengkul

Ponco Suseno  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ponco Suseno (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Jagat perpolitikan di Indonesia dikejutkan dengan perolehan suara seorang komedian bernama Alfiansyah Bustami yang menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat.

Lelaki yang memiliki nama panggung Komeng ini meraup suara lebih dari tiga juta, jauh mengungguli suara calon anggota DPD lainnya (versi real count KPU dengan jumlah suara masuk hingga 65,86%).

Advertisement

Hal yang membikin takjub lagi Komeng memperoleh suara sebanyak itu tanpa berkampanye, tanpa memasang baliho-baliho besar, dan tanpa embel-embel partai politik. Dengan pencapaian luar biasa tersebut, Komeng memperoleh penghargaan dari publik sebagai man of the match di Pemilu 2024.

Banyak warga mendoakan Komeng amanah selama menjalankan tugas sebagai anggota DPD. Keputusan Komeng menjadi kontestan Pemilu 2024 mengejutkan banyak orang. Selama ini Komeng jarang ngomong soal politik saat di layar kaca.

Komeng juga tak pernah tergiur berbagai tawaran bergabung dengan partai politik. Komeng lebih sering bermain kata dan menjahili lawan main saat tampil di televisi. Tiba-tiba saja  Komeng maju sebagai calon anggota DPD dari Jawa Barat.

Advertisement

Banyak pemilih dalam Pemilu 2024 yang baru mengetahui Komeng maju sebagai calon DPD saat membuka kertas suara berwarna merah di bilik suara. Foto Komeng di surat suara dengan pose nyleneh, dengan ekspresi mata melotot dan mulut terbuka, membuat para pemilih di Jawa Barat justru langsung memantapkan hati mencoblos foto Komeng.

Memang tak bisa dimungkiri, rata-rata para pemilih di Jawa Barat sudah mengetahui siapa sosok yang sedang dipilih. Publik sudah cukup mengenal Komeng yang lekat dengan jargon ”uhuy..” saat tampil di acara komedi Spontan.

Berbekal kepopuleran dan strategi “senyap” yang dilakukan memudahkan Komeng meraup banyak suara. Tidak mudah menjadi seorang komedian. Di balik komedian seperti Komeng yang sering cengengesan di layar TV, ia harus tetap belajar dan belajar.

Komeng sadar betul ia harus menjadi selalu kreatif, berwawasan luas, dan menjadi pribadi yang menyenangkan. Ia juga harus memperbarui lawakan dari waktu ke waktu agar tak terlihat monoton dan menjemukan.

Advertisement

Tanpa memiliki modal itu, Komeng mustahil memberikan lawakan yang “renyah” kepada masyarakat. Langkah komeng terjun di dunia politik berpeluang akan berdampak kepada komedian/artis/figur publik di bidang hiburan untuk ikut bertarung memperebutkan kursi DPD pada masa mendatang.

Bisa jadi pada pemilu mendatang jalur masuk ke Senayan melalui DPD akan digandrungi para selebritas di negeri ini. Langkah yang ditempuh Komeng berbiaya relatif murah dibandingkan harus “menumpang” partai poitik sebagai kendaraan politik.

Sekilas cara yang ditempuh Komeng ini mudah, namun sebenarnya tidak demikian. Komeng bisa meraup jutaan suara karena rakyat menaruh harapan besar kepada tokoh alternatif yang dipandang dapat berkontribusi banyak saat berada di Senayan.

Mengacu pada banyak warga yang memilih Komeng dapat diartikan bahwa yang bersangkutan dianggap mampu berbuat sesuatu untuk kepentingan umum. Masyarakat percaya penuh dengan keseriusan Komeng menjadi anggota DPD.

Advertisement

Salah satu cita-cita Komeng saat maju menjadi calon anggota DPD yakni mewujudkan Hari Komedi. Komeng sudah memilih waktu Hari Komedi, yakni tanggal 27 September. Tanggal tersebut dipilih karena merupakan tanggal lahir Ahmad Syech Albar alias Bing Slamet.

Semasa hidup Bing Slamet dikenal sebagai penulis lagu, penyanyi, dan komedian. Tentu di luar itu, Komeng sudah menyiapkan berbagai program yang akan diperjuangkan untuk kemaslahatan orang banyak.

Komeng adalah pribadi yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Komeng layak masuk ke Senayan dengan perolehan suara yang luar biasa. Langkah Komeng dalam meraih simpati masyarakat tanpa harus menyebar uang merupakan pencapaian luar biasa pada Pemilu 2024.

Di tengah banyak calon anggota DPD dan DPR yang ingin masuk ke Senayan dengan menghabiskan dana puluhan miliar rupiah, Komeng justru tak perlu repot mengeluarkan duit dari kantongnya.

Advertisement

Pertarungan bermodal dengkul saat Pemilu 2024 yang dilakukan Komeng mengingatkan pada almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Saat Gus Dur terpilih sebagai Presiden Ke-4 Republik Indonesia mengaku hanya bermodalkan dengkul.

Saat menjadi presiden Gus Dur dikenal sering melontarkan gurauan-gurauan yang nyleneh, tapi menghibur. Gus Dur memahami karakter masyarakat Indonesia yang selalu butuh hiburan. Gus Dur tak meninggalkan sikap humoris saat menjabat sebagai presiden.

Ia sangat dikenal dengan ungkapan ”gitu aja kok repot”. Gus Dur ternyata juga sering bercanda dengan pemimpin negara-negara lainnya. Salah satu kisah yang diketahui banyak orang, yakni saat humor Gus Dur membikin Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, tertawa terbahak-bahak.

Cerita Gus Dur yang membikin Bill Clinton tertawa terbahak-bahak itu ternyata bersumber dari  buku karya Ted Sorensen. Di sebuah acara televisi Gus Dur berseloroh bahwa jika presiden di Amerika Serikat bisa membaca buku itu artinya dia nganggur. Sebaliknya, jika di Indonesia, presiden harus membaca buku karena memang menganggur.

Sebagai catatan penutup, Pemilu Uhuy dan hanya bermodal dengkul kiranya bakal digandrungi banyak orang, terlebih bagi generasi Z. Saya yakin banyak yang suka dengan pemilu bergaya tersebut.

Yang perlu diingat, yang bisa melakukan cara itu hanyalah orang-orang tertentu karena harus selalu konsisten dengan komitmen. Di samping itu juga harus memiliki jiwa besar dan penyabar karena sering kali pertarungan dalam pemilu diwarnai cacian dan hinaan.

Advertisement

Semoga pada masa depan akan semakin banyak contoh baik untuk ditiru dalam meraih kursi di Senayan. Akhirnya, selamat menjadi senator—anggota DPD—kepada Komeng the Spesial One. Kami menunggu kelucuanmu sekaligus gebrakanmu untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara ini lewat jalan politik.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 4 Maret 2024. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif