Kolom
Selasa, 18 April 2023 - 09:20 WIB

Sepak Bola, Israel, dan Pengorbanan Indonesia

Rudi Hartono  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rudi Hartono (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Partisipasi  tim sepak bola nasional Israel di Piala Dunia U-20 yang semula bertempat di Indonesia ditolak oleh beberapa kalangan, termasuk partai politik dan politikus.

Sikap itu sebagai solidaritas Indonesia terhadap Palestina yang hingga saat ini dijajah Israel. Sikap tersebut manifestasi dari pedoman bangsa Indonesia yang sejak dahulu menjadi pegangan Presiden Soekarno.

Advertisement

Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel. Itulah amanat Presiden Soekarno yang hingga saat ini dijadikan bagian konstitusi atau kebijakan politik bangsa Indonesia.

Indonesia dan Palestina seperti saudara. Hubungan ini terjalin sejak awal Indonesia merdeka. Indonesia memiliki hubungan spesial dengan Palestina hingga kini. Sebagian masyarakat lainnya menyayangkan penolakan terhadap tim nasional Israel.

Advertisement

Indonesia dan Palestina seperti saudara. Hubungan ini terjalin sejak awal Indonesia merdeka. Indonesia memiliki hubungan spesial dengan Palestina hingga kini. Sebagian masyarakat lainnya menyayangkan penolakan terhadap tim nasional Israel.

Mereka menganggap mestinya olahraga, termasuk sepak bola, tidak dicampuradukkan dengan politik. Mereka mempertanyakan mengapa keikutsertaan Israel di kejuaraan dunia sepak bola yang ditentang, sementara partisipasi Israel pada event olahraga lain dan acara lain di Indonesia tidak mendapat reaksi yang sama.

Delegasi parlemen Israel pernah datang ke Sidang Majelis Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Nusa Dua, Bali, 20-24 Maret 2022. Pada 24-26 September 2022, atlet panjat tebing Israel, Yuval Shemla, berlaga di Piala Dunia panjat tebing di Jakarta.

Advertisement

Jauh sebelum aneka event itu, tepatnya pada 2015, pemain bulu tangkis Israel, Misha Zilberman, tampil di Kejuaraan Dunia BWF di Istora Senayan, Jakarta. Saat itu, sempat ada kendala visa yang menyebabkan Zilberman tertahan di Singapura, meski akhirnya bisa berlaga di Istora Senayan.

Pada acara itu semua baik-baik saja. Apa bedanya partisipasi atlet Israel di sejumlah acara tersebut dengan partisipasi tim nasional Israel pada Piala Dunia U-20? Kenapa saat itu tidak ada yang berbicara mengatasnamakan konstitusi? Itu yang hingga saat ini masih menjadi misteri.

Indonesia telah banyak berkorban. Pengorbanan yang sangat besar. Indonesia telah berkorban lebih dari Rp3 triliun untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Indonesia menyadari pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 memengaruhi pandangan dunia internasional terhadap Indonesia.

Advertisement

Indonesia harus menanggung sanksi FIFA. Beruntung, Indonesia terhindar dari sanksi berat, seperti dikucilkan dari event sepak bola skala internasional dan pembekuan organisasi sepak bola, seperti sanksi yang diterima Indonesia pada 2015.

Pengorbanan Indonesia tidak kali ini saja. Pada 1958, Indonesia melewatkan peluang lolos ke putaran final Piala Dunia untuk kali pertama setelah merdeka sebagai konsekuensi menentang Israel. Tim nasional sepak bola Indonesia mengundurkan diri pada babak kualifikasi Piala Dunia 1958 di Swedia karena menolak melawan Israel.

Disegani

Ketika itu upaya Indonesia menuju kejuaraan sepak bola terakbar di bumi itu tinggal selangkah lagi. Itu terjadi atas perintah perintah Presiden Soekarno sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Presiden Soekarno memerintahkan tim nasional Indonesia tak bertanding melawan tim nasional Israel.

Advertisement

Apabila Indonesia meladeni Israel untuk mendapat tiket Piala Dunia 1958, sama saja mengakui Israel. Kala itu tim sepak bola Indonesia cukup disegani. Indonesia dijuluki Macan Asia karena prestasi selangkah menuju Piala Dunia.

Sepanjang kualifikasi, Indonesia menang dengan skor 2-0 melawan China di leg pertama. Sedangkan di leg kedua Indonesia kalah dengan skor 4-3. Indonesia dinyatakan berhak lolos ke babak berikutnya karena unggul agregat dan bertemu Israel yang saat itu menjadi jawara di kualifikasi zona Asia Barat.

Indonesia menolak bertanding melawan Israel sehingga tiket ke Piala Dunia 1958 Swedia melayang. Sikap menolak Israel hadir di Indonesia tak hanya saat itu dilakukan Presiden Soekarno. Ia secara tegas melarang Israel mengikuti Asian Games 1962 di Jakarta.

Indonesia menolak karena tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Pemerintah menolak memberikan visa kepada para atlet dan ofisial Israel ketika itu. Apakah sikap ini justru menjadi kendala bagi Indonesia yang bercita-cita menjadi negara maju? Indonesia memiliki visi menjadi negara maju pada 2045. Bloomberg pada 2019 memprediksi Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2030.

Untuk menunjukkan eksistensi sebagai negara yang ingin maju, Indonesia bercita-cita menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2034 dan Olimpiade 2036. Menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga akbar dianggap sangat penting dalam proses menjadi negara besar.

Event akbar olahraga global menunjukkan posisi negara yang memiliki ekonomi kuat. Sampai Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, masyarakat negeri ini mesti menyimpan dalam-dalam mimpi menjadi tuan rumah turnamen FIFA dan olimpiade.

Tampaknya mustahil Israel membiarkan Palestina menjadi negara berdaulat dan menyerahkan wilayah-wilayah Palestina yang didudukinya. Indonesia masih harus terus berkorban mempertaruhkan banyak hal setiap kali berbenturan dengan urusan yang menyinggung Israel.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 14 April 2023. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif