Kolom
Selasa, 13 Oktober 2015 - 08:00 WIB

TENTANG ISLAM : Hukum Azan dan Ikamah di Kuburan

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TPU Daksinoloyo Solo (JIBI/Dok/Solopos)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Ada kebiasaan di Kayen, Pati, yaitu mengumandangkan azan dan ikamah sebelum mayat dimakamkan.

Advertisement

Sebenarnya, bagaimana pandangan Islam tentang hal tersebut? Simak ulasan kali ini, sebagaimana pernah dimuat di Harian Umum Solopos, Jumat (5/4/2013) lalu.

Pertanyaan

Advertisement

Pertanyaan

Assalamualaikum Wr. Wb.
Paman saya di Kayen, Pati, meninggal dunia pada 26 Desember 2012. Selaku keponakan, saya  ikut mengantar ke permakaman. Setelah disalati di masjid, jenazah dibawa ke perkuburan.

Sebelum jenazah dimasukkan ke liang kubur, ada upacara modin mengumandangkan azan. Setelah jenazah masuk liang kubur, modin mengumandangkan ikamah.

Advertisement

Saya bertanya kepada para pelayat, katanya di daerah Kayen terbiasa jenazah diazani dan diikamahi sebelum masuk liang kubur. Mohon penjelasannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb. [Sulomo, Jatinom, Klaten]

Ustaz Menjawab

Waalaikumsalam Wr. Wb.
Bapak Sulomo yang dirahmati Allah. Perlu Bapak ketahui bahwa azan untuk memanggil orang-orang di sekitarnya untuk datang ke masjid untuk melakukan salat berjemaah.

Advertisement

Jadi kalau di daerah seperti Kayen, Pati ada azan dan ikamah pada waktu penguburan mayat, hal itu tidak ada dasar hukumnya sama sekali.

Nabi Besar Muhammad SAW tidak mengajarkan atau menuntunkan ajaran seperti itu. Jadi, tergolong bidah. Nabi Muhammad SAW tidak pernah melakukan seperti itu, juga para sahabat Nabi.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru dalam agama kami dan tidak pernah kami ajarkan maka amalan tersebut tertolak.”

Advertisement

Setiap perkara yang diada-adakan dalam urusan agama maka hukumnya bidah. Soal ibadah itu sudah paten, ada tuntunan yang baku atau pasti.

Namun urusan yang menyangkut masalah keduniawian dibebaskan sepanjang tidak ada larangannya.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif