SOLOPOS.COM - Alvari Kunto Prabowo (Istimewa/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Kopi adalah salah satu minuman penyambung persaudaraan di kalangan masyarakat Indonesia.  Dulu kopi hanya disajikan secara “lurus” atau kopi tubruk.

Kini kopi menjelma menjadi minuman dengan aneka variasi rasa. Anak-anak muda generasi sekarang menjadikan kopi sebagai sarana healing dari kepenatan akibat aktivitas keseharian.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Kopi yang dulu hanya disajikan di warung-warung atau hik dan angkringan, kini naik kelas. Kopi hadir di kafe-kafe atau tempat-tempat yang penyajiannya lebih modern dan punya banyak fasilitas.

Kopi yang disajikan di kafe dan warung angkringan tentu berbeda dalam berbagai aspek, termasuk cara penyajian, jenis kopi yang digunakan, atmosfer tempat, dan harga. Kafe sering kali memiliki desain interior yang estetis, nyaman, dan modern.

Kafe menawarkan suasana lebih santai dan cocok untuk pertemuan, bekerja, atau bersantai. Angkringan atau warung biasanya tempat makan di pinggir jalan atau area terbuka yang menawarkan atmosfer yang lebih santai dan ramai dengan aktivitas sehari-hari.

Cara penyajian kopi di kafe sering kali disajikan dengan metode yang lebih canggih, seperti espresso-based drinks, cappuccino, latte, dan disajikan dalam cangkir atau gelas khusus.

Gaya penyajian kopi di angkringan lebih sederhana. Biasanya kopi tubruk atau kopi tubruk gaya angkringan yang diseduh dengan cara tradisional dan dihidangkan dalam gelas atau cangkir sederhana.

Kafe sering kali menyediakan berbagai jenis biji kopi dari berbagai daerah atau negara. Barista di kafe umumnya terlatih menyajikan kopi dengan teknik yang presisi. Di angkringan cenderung menggunakan kopi lokal yang lebih terjangkau.

Kopi sering kali disajikan dalam takir atau kantong dan bervariasi dalam kualitas dan rasa. Ada yang menyebut kopi warung sebagai kopi jagung karena memang ada campuran jagung dalam bubuk kopi.

Perbedaan lain antara kopi di kafe dan warung adalah masalah harga. Harga kopi di kafe cenderung lebih mahal karena kualitas biji kopi yang digunakan, metode penyajian yang lebih rumit, dan suasana yang ditawarkan.

Harga kopi di angkringan biasanya lebih terjangkau. Ini menjadi salah satu daya tarik angkringan. Orang bisa menikmati kopi dengan harga yang lebih ramah di kantong.

Terakhir adalah masalah variasi menu. Kafe atau coffee shop menyajikan beragam minuman kopi, teh, dan minuman lainnya. Mereka juga dapat menyediakan makanan ringan atau makanan berat.

Warung angkringan cenderung lebih fokus pada kopi dan makanan ringan tradisional yang sederhana seperti nasi kucing, satai, atau gorengan. Lepas dari itu yang bisa kita ingat adalah kedua tempat tersebut memiliki daya tarik masing-masing.

Pilihan tergantung pada preferensi pribadi, suasana yang diinginkan, dan pengalaman yang diinginkan. Jangan lupakan bahwa kita juga bisa mencoba berbagai tempat dan menciptakan kombinasi pengalaman.

Beberapa orang suka mencari kopi berkualitas tinggi di kafe untuk acara khusus, tetapi juga menikmati kopi di warung demi pengalaman yang lebih santai dan terjangkau sehari-hari.

Penting mencatat selera dan preferensi pribadi berperan besar dalam pemilihan. Cobalah berbagai tempat dan temukan tempat yang paling sesuai dengan selera kopi dan suasana yang Anda inginkan. Intinya di mana pun tempatnya, mari angkat cangkir kopi kita, kawan!

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 17 Februari 2024. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya