SOLOPOS.COM - Bambang S Pujantiyo (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Angkutan umum di mana pun pada prinsipnya untuk memudahkan masyarakat beraktivitas. Ketika angkutan umum tidak memadai, muncul masalah dari penambahan penggunaan kendaraan pribadi yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Ini masalah yang sangat mendasar dalam transportasi.

Sebetulnya ini disebabkan banyak faktor, tetapi faktor terpentingnya adalah angkutan umum yang kurang memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan kendaraan pribadi. Perkembanggan teknologi yang memberikan fungsi dan fasilitas canggih pada kendaraan pribadi, khususnya mobil, memberikan nilai tambah bagi penggunanya.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Nilai tambah tersebut pada umumnya berbentuk keamanan dan kenyamanan. Angkutan umum sangat sulit menandinginy, karena fungsi dan fasilitas angkutan umum cenderung tidak berkembang dalam waktu lama. Solusinya bukanlah memberikan angkutan umum dengan fungsi dan fasilitas supercanggih, tapi lebih pada yang efisien, aman, nyaman, dan kemudahan menggunakannya.

Yang jelas bukan masalah tarif angkutan umum murah atau mahal karena kendaraan pribadi dengan harga mahal pun tetap dibeli oleh pengguna transportasi, walaupun tarif angkutan umum sudah demikian murahnya bahkan gratis sekalipun.

Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pelayanan angkutan umum sangat perlu mempertimbangkan efisiensi, keamanan, kenyamanan, dan mudah digunakan masyarakat. Kota Solo dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa. Banyak situs dan warisan kebudayaan yang sangat layak untuk tempat wisata.

Kota Solo juga pusat pelaku industri kreatif dan tempat wisata budaya serta wisata kuliner. Ini adalah daya tarik yang jarang. Apabila ditinjau dari sisi konektivitas, tempat-tempat tersebut belum terhubung dengan angkutan umum yang memadai. Hal ini terlihat dari kemacetan lalu lintas yang disebabkan penggunaan kendaraan pribadi ke tempat wisata.

Sepuluh prioritas pembangunan Kota Solo akan berdampak positif secara ekonomi. Ini akan menambah aktivitas perjalanan di Kota Solo. Saat ini Kota Solo dilayani enam koridor bus Batik Solo Trans atau BST dengan jalur strategis dan hampir semuanya melalui pusat kota.

Sebetulnya Kota Solo belum mengalami kemacetan lalu lintas yang serius. Beberapa peneliti memprediksi pada 2025 sangat mungkin Kota Solo mengalami kemacetan lalu lintas yang menghambat aktivitas ekonomi. Kereta api Batara Kresna adalah salah satu moda angkutan umum yang melalui pusat Kota Solo.

Sejak dulu kala kereta api memang menjadi angkutan umum di tengah Kota Solo yang efisien dengan kapasitas angkut besar. Bila ditinjau dari jalurnya, seharusnya menjadi angkutan umum strategis karena berada tepat di jantung kota. Di banyak negara maju jalur kereta strategis semacam ini digunakan sebagai moda angkutan umum utama yang sangat penting.

Entah kenapa, walaupun beroperasi secara rutin, saat ini kereta Batara Kresna seolah-olah hanya menjadi pajangan atau hanya pemantas saja. Prinsip pemilihan jenis moda angkutan umum untuk melayani masyarakat sangat tergantung jumlah pengguna dan jumlah perjalanan.

Berdasarkan daya angkut, urutannya adalah heavy railway atau kereta rel listrik atau KRL (30.000-60.000 orang/jam), monorail (10.000-20.000 orang/jam), light railway (5.000-10.000 orang/jam), bus besar (3.000-5.000 orang/jam), bus kecil (<3.000 orang/jam).

Door-to-door

Dalam transportasi dikenal istilah integrasi angkutan umum. Istilah ini sebetulnya adalah sistem pelayanan yang mengakomodasi pelayanan door-to-door yang sudah dikembangkan oleh beberapa negara maju. Pelayanan ini digunakan dalam angkutan barang  yang pengantarannya mudah dan dapat langsung diterima dengan aman oleh pembeli.

Dalam memberikan pelayanan angkutan umum bagi warga, prinsip door-to-door adalah mengantarkan orang semudah mungkin sampai dengan tujuan. Apabila menggunakan kendaraan pribadi, prinsip door-to-door sebetulnya sudah diterapkan. Angkutan umum harus dapat memberikan pelayanan yang setidaknya mendekati prinsip door-to-door.

Dengan demikian, masyarakat pengguna dapat merasakan keamanan, kenyamanan, dan kemudahannya sehingga memprioritaskan angkutan umum daripada kendaraan pribadi. Dalam esai ini saya mengusulkan gagasan mendasar sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan angkutan umum di Kota Solo.

Dengan memperhatikan contoh sukses di beberapa negara maju dalam mengatasi kemacetan lalu lintas dan memperhatikan letak strategis jalan rel dan kereta Batara Kresna serta BST di Kota Solo, jaringan angkutan umum yang dapat mendukung pergerakan kegiatan ekonomi adalah dengan pengutamaan kereta Batara Kresna dan BST adalah sebagai pendukungnya.

Jalur Batara Kresna dapat disesuaikan agar melalui pusat kota dan kemudian BST sebagai pendukung di stasiun kereta. Bentuk jalan rel melalui pusat kota ini sebetulnya dapat berbentuk mendekati melingkar di Kota Solo, hanya perlu merelokasikan saja.

Secara kesuluruhan jaringan rel Batara Kresna dapat direlokasi berbentuk melingkar melalui pusat kota sebagai basis utama yang didukung oleh BST di setiap stasiun. Sistem jaringan angkutan umum rel melingkar seperti ini sudah banyak diterapkan di beberapa negara maju yang telah sukses mengatasi kemacetan lalu lintas.

Kereta Batara Kresna sangat layak dijadikan angkutan umum utama di pusat Kota Solo karena dapat mengangkut penumpang berumlah besar sehingga dapat mengurangi arus lalu lintas di pusat Kota Solo. BST sebagai pendukung (feeder) di setiap stasiun dapat diarahkan mengantarkan penumpang dari dan ke stasiun kereta menuju ke beberapa sentra industri kreatif, tempat wisata, dan permukiman.

BST adalah bus besar sehingga perlu dipertimbangkan juga agar didukung angkutan umum yang lebih kecil seperti angkutan umum perkotaan sehingga lebih mempermudah penumpang pindah di setiap halte.

Jaringan angkutan umum demikian merupakan jaringan angkutan berbentuk seperti sarang laba-laba. Angkutan umum yang lebih kecil mendukung sebagai feeder angkutan umum yang lebih besar.

Saat ini jaringan jalan raya dan jalan rel di Kota Solo tergolong memenuhi syarat jaringan dari sudut pandang transportasi. Kota Solo dapat mengedepankan angkutan umum yang dapat mendukung aktivitas pergerakan di sentra industri kreatif dan wisata serta wilayah permukiman, di samping mendukung kegiatan rutinitas sehari-hari warga.

Integrasi angkutan umum sebenarnya bertujuan memberikan keamanan, kenyamanan, dan kemudahan perpindahan antarmoda angkutan umum di setiap simpul. Perpindahan penumpang antara kereta Batara Kresna dengan BST serta antara BST dengan moda angkutan umum kota lainnya pada setiap simpul dapat lebih mudah dan efisien.

Prinsipnya bahwa simpul bukan akhir dari perjalanan, tetapi merupakan awal suatu perjalanan, sehingga prinsip door-to-door dapat diterapkan. Saya mengusulkan prinsip dasar sebagai bahan pertimbangan kebijakan transportasi di Kota Solo, khususnya tentang angkutan umum, sehingga masih sangat perlu tindak lanjut yang lebih terperinci untuk menyempurnakannya.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 14 November 2022. Penulis adalah dosen di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya