SOLOPOS.COM - Wahyu Widyasih (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Hiruk pikuk informasi seputar pasangan calon presiden-calon wakil presiden semakin ramai. Partai politik pengusung, relawan, simpatisan, maupun masyarakat ramai memperbincangkan di warung kopi, angkringan, sudut-sudut kampung, kantor, dan media sosial.

Rekam jejak positif dan negatif yang disampaikan para pendukung bercampur dengan memori positif dan negatif yang tersimpan dalam benak masyarakat. Pemilihan umum atau pemilu menjadi ajang dialektika memori publik maupun kelembagaan partai politik berdasarkan rekaman peristiwa yang dimiliki.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Catatan rekam jejak para calon dicari dan diinformasikan untuk memenangi perebutan memori dalam rangka mengumpulkan suara atau dukungan pada saat pencoblosan. Arsip-arsip kelembagaan, komunitas, maupun individu secara masif memenuhi lalu lintas informasi yang beredar di masyarakat.

Banyak catatan rekam jejak yang tidak autentik dan tidak terpercaya atau hoaks ikut bercampur menjadi satu. Ketiga pasangan calon presidean-calon wakil presiden berasal dari pejabat publik.

Arsip kelembagaan saat ketiganya menjadi pejabat publik menjadi amunisi yang juga digunakan untuk menggalang dukungan maupun menyerang lawan. Informasi yang tidak akurat dan tidak terpercaya segera berusaha dikoreksi dengan informasi lain disertai arsip autentik sebagai bantahan tentang kesalahan informasi yang disampaikan.

Arsip rekam jejak dalam bentuk teks, foto, dan video yang terlama sampai terbaru disebarkan secara masif sebagai amunisi untuk menegaskan kompetensi, integritas, dan akuntabilitas dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan.

Klarifikasi dan koreksi juga dilakukan dengan  memberikan autentikasi atas arsip berita, foto, pod-cast, maupun video di Youtube untuk menyatakan bahwa yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan.

Hal ini dilakukan dengan menyajikan arsip utuh atas peristiwa yang dimaksud apabila dianggap hanya merupakan potongan dari peristiwa tertentu yang lebih lengkap. Determinasi masif rekam jejak pasangan calon presiden-calon wakil presiden sebagai amunisi kampanye mengonfirmasi yang dikatakan sejarawan Perancis, Pierre Nora, bahwa ingatan modern, di atas segalanya, adalah arsip.

Arsip yaitu rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Partai politik, tim pemenangan, dan relawan tentu menyiapkan catatan rekam jejak positif pasangan calon yang didukung maupun catatan rekam jejak negatif lawan sebagai amunisi untuk memenangi simpati publik.

Pemilihan dan penyajian catatan rekam jejak yang akan diinformasikan sebagai penggerak memori kolektif masyarakat menjadi dukungan jika tidak mempertimbangkan  peluang keterlibatan partisipatif dalam mengoreksi informasi dapat menyebabkan amnesia ucapan selamat pada diri sendiri.

Memori publik dalam pemilu dikonstruksi dan disebarluaskan untuk masyarakat, bukan oleh masyarakat. Perkembangan teknologi telah mentransformasikan memori publik pemilu sebagai ruang interaksi langsung antaraktor dalam pemilu, baik partai politik, tim pemenangan, relawan, maupun masyarakat.

Informasi berpotensi memunculkan kesan positif maupun negatif bagi masyarakat. Ketidaktepatan pengolahan dan penyajian informasi yang terkandung dalam catatan rekam jejak para pasangan calon presiden-calon wakil presiden dapat berhadap-hadapan dengan memori masyarakat.

Memori yang dimiliki masyarakat dapat berubah menjadi kekuatan mandiri untuk mengoreksi penyesatan informasi yang disampaikan oleh tim pemenangan maupun relawan para pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

Penyajian informasi yang berbeda dengan autentisitas arsip rekam jejak dapat mudah dikoreksi oleh partisipasi aktif masyarakat. Terbuka kemungkinan masyarakat menjadi bagian langsung dari peristiwa yang diinformasikan secara menyesatkan sehingga dapat mengkoreksi maupun memersepsi negatif informasi yang menyesatkan.

Konstruksi kontekstual atas arsip rekam jejak yang dibuat satu pihak  mungkin bertentangan dengan teks yang dibuat oleh pihak lainnya lagi; bahkan mungkin bertabrakan dalam wujud perebutan konstruksi sisi positif dan negatif.

Masing-masing pihak akan terus mempertahankan suaranya sendiri dengan menyampaikan arsip rekam jejak lainnya sebagai konfirmasi, klarifikasi, koreksi, maupun pengalihan informasi. Masyarakat juga tampil sebagai pihak aktif dalam interaksi memori rekam jejak pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

Membuat Pilihan

Interaktivitas menyajikan catatan rekam jejak patut dipuji sebagai atribut demokratisasi media baru. Semakin masif kampanye negatif tidak menutup kemungkinan semakin kontraproduktif karena terbuka akses bagi masyarakat untuk mengoreksi, mengklarifikasi, maupun autentikasi tentang keakuratan catatan rekam jejak yang disebarluaskan.

Tim pemenangan maupun masyarakat bisa langsung menghadirkan catatan pembanding sebagai penyeimbang sekaligus dapat menjadi bumerang bagi penyebar kampanye negatif.

Sederhananya, interaktivitas menjadi salah satu potensi terbesar dunia maya untuk bertindak sebagai jalan dua arah bagi siapa pun untuk bersepakat, mengoreksi, maupun menolak secara langsung sajian informasi.

Meskipun beberapa orang menganggap kontestasi di dunia maya  terlalu bebas dan bahkan menyesatkan, kemampuan pengguna untuk menyediakan konten, memberikan umpan balik, dan memilih jalur mereka sendiri melalui sistem komentar langsung menandai pengalaman bernavigasi di Internet sebagai pengalaman yang lebih partisipatif dan aktif dibandingkan dengan membalik halaman koran maupun memindah saluran TV.

Masyarakat tidak lagi bertindak sebagai konsumen cerita linier rekam jejak pasangan calon presiden-calon wakil presiden. Masyarakat mengambil bagian dalam pengalaman dengan membuat pilihan untuk menghubungkan pesan dan gambar tertentu tentang pasangan calon presiden-calon wakil presiden serta mencatat tanggapan terhadap pesan dan gambar tersebut. Satu kesalahan bisa menjadi viral dan fatal.

Arsip menjadi sangat interaktif sehingga hidup dan dinamis. Arsip tidak lagi menjadi entitas pasif yang statis. Interaktivitas yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi dapat memupuk amnesia narsistik seperti halnya pertukaran komunal.

Memori pribadi maupun sosial saat ini dipengaruhi munculnya struktur temporalitas baru yang dihasilkan oleh semakin cepatnya laju kehidupan material di satu sisi dan oleh percepatan citra media dan informasi di sisi lain. Kecepatan menghancurkan ruang serta menghapus jarak dan waktu.



Mekanisme persepsi fisiologis berubah. Semakin banyak informasi menyesatkan yang disajikan dalam kampanye, semakin banyak potensi untuk dikoreksi oleh catatan rekam jejak autentik yang dimiliki pihak lain maupun masyarakat sehingga bisa berbalik menjadi serangan pada kubu sendiri.

Disinformasi mengenai sejarah di media sosial dan sikap lupa pada sejarah masa lampau disebut-sebut sebagai faktor yang menguatkan elektabilitas Ferdinand Marcos Jr. alias Bongbong sehingga menang dalam pemilihan presiden di Filipina.

Bisa saja memang seperti itu, namun bisa juga karena sebab yang lain. Bisa jadi bagi masyarakat masa lalu sudah begitu jauh dan masa depan begitu tidak pasti sehingga masyarakat akan membangun keyakinan berdasarkan memori jangka pendek.

Selamat adu bijak dalam kampanye positif dengan memanfaatkan arsip rekam jejak demi lahirnya pemerintahan Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 7 Desember 2023. Penulis adalah arsiparis di ISI Solo dan alumnus Pascasarjana Administrasi Publik Univeritas Sebelas Maret)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya