SOLOPOS.COM - Tri Wiharto (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Saudi Pro League atau dikenal juga sebagai Liga Arab Saudi menjadi salah satu liga sepak bola yang sedang menggeliat saat ini. Langkah klub-klub di Liga Arab Saudi mendatangkan bintang-bintang sepak bola Eropa membuat kompetisi mereka menjadi sorotan dunia.

Sebagian bintang Eropa yang dihadirkan di Arab Saudi tersebut memang sedang tak lagi berada di puncak performa mereka. Nama besar sang pemain tetap saja menjadi magnet bagi para penggemar.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Cristiano Ronaldo menerima tawaran kontrak dari Al-Nassr setelah ia “tersisih” dari skuad utama Manchester United, ditambah dengan statusnya yang bebas transfer saat itu.

Legenda sepak bola asal Portugal itu mendapatkan kontrak dari Al-Nassr yang disebut-sebut mencapai Rp3,2 triliun dengan durasi 2,5 tahun atau hingga 2025. Al-Nassr menyebut Ronaldo akan membantu klub dan Liga Arab Saudi berkembang ke arah yang benar (lebih baik).

Liga Arab Saudi punya paket rencana yang jelas dalam mengembangkan sepak bola mereka. Salah satunya adalah menyerap pengalaman serta saran para bintang lapangan hijau untuk membantu mereka berkembang.

Efek domino kepindahan Ronaldo ke Arab Saudi langsung terasa. Pemain top di liga Eropa mulai mengikuti langkah Ronaldo. Alex Telles (Manchester United) serta Marcelo Brozovic (Inter Milan) meninggalkan klub mereka untuk bergabung dengan Al Nassr, satu tim dengan Ronaldo.

Karim Benzema pindah dari Real Madrid dan bergabung dengan Al Ittihad. Mantan gelandang Chelsea, N’Golo Kante, juga bergabung satu tim dengan striker tim nasional Prancis tersebut.

Hakim Ziyech memutuskan bergabung dengan Al-Nassr, satu tim dengan Ronaldo. Yang masih hangat adalah kapten Liverpool, Jordan Henderson, pindah ke Arab Saudi bergabung dengan Al-Ettifaq.

Penyerang Liverpool, Roberto Firmino, lebih dulu bergabung dengan Al-Ahli. Dua mantan pemain Chelsea, yaitu kiper Eduardo Mendy ke Al Ahli dan pemain belakang Kalidou Koulibaly, bergabung dengan Al Hilal.

Saudi Pro League adalah liga sepak bola paling bergengsi di Arab Saudi. Kenapa Liga Arab Saudi bisa sedemikian masif melaju? Faktor utamanya tentu saja investasi besar-besaran dalam infrastruktur olahraga.

Otoritas liga dan pemerintah Arab Saudi tahu betul bahwa untuk mendorong percepatan sepak bola, mereka perlu figur magnet, yaitu pemain top dunia. Untuk mendatangkan bintang sepak bola dunia, mereka perlu menyediakan infrastruktur lengkap yang lebih dari sekadar memadai.

Mustahil seorang megabintang Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema mau bermain di Arab Saudi apabila infrastruktur pendukung tak siap. Investasi besar-besaran menarik pemain bintang internasional ke Liga Arab Saudi.

Dampak positifnya meningkatkan kualitas pertandingan dan daya tarik bagi penonton. Arab Saudi telah membangun stadion baru dan memperbarui banyak stadion dan fasilitas olahraga mereka menjadi modern.

Kualitas stadion memenuhi standar internasional. Sebut saja Stadion Raja Fahd di Riyadh dan Stadion Raja Abdullah di Jeddah. Tenta saja infrastruktur yang bagus tak hanya nyaman bagi pemain, tetapi juga bisa menyajikan pengalaman pertandingan yang lebih baik bagi penonton.

Bukan hal mustahil pertandingan-pertandingan internasional digelar di stadion-stadion modern tersebut. Infrastruktur sepak bola tentu tak hanya tentang stadion, tetapi juga teknologi yang mendukung.

Pelajaran

Liga Arab Saudi mengadopsi penggunaan video assistant referee (VAR) dalam beberapa musim terakhir. Teknologi ini memberikan rasa keadilan lebih baik terhadap hasil pertandingan. Pelajaran apa yang bisa diambil dari fenomena sepak bola di Liga Arab Saudi ini untuk perkembangan liga di Indonesia?

Pertama, tentu saja masalah infrastuktur. Faktor keamanan dan kenyamanan mutlak harus dipenuhi di  stadion sepak bola. Keamanan dan kenyamanan tersebut harus dirasakan oleh semua yang hadir di stadion.

Stadion-stadion di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir berubah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Piala Dunia U-20 di Indonesia (yang akhirnya gagal) turut membawa berkah bagi sejumlah stadion.

Stadion yang awalnya disiapkan untuk Piala Dunia U-20 menjalani renovasi besar-besaran menjadi lebih modern, seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Kualitas rumput lapangan disesuaikan dengan standar internasional. Harus diakui masih banyak stadion di Indoensia yang belum masuk kelas internasional dari berbagai aspek. Kondisi inilah yang membuat PSSI dan PT Liga Indonesia Baru sebagai operator Liga 1 berencana menerapkan VAR di beberapa pertandingan saja.

Itu pun tak sepenuhnya selama semusim kompetisi. Infrastuktur memang belum memadai. Penggunaan VAR dalam sepak bola semakin dikenal sejak Piala Dunia 2018 di Rusia. Sejak itu teknologi VAR mulai diterapkan dalam beberapa kompetisi sepak bola di Eropa.

Kedua, pengembangan sumber daya manusia (SDM). Setelah infrastruktur dibangun, SDM di Arab Saudi turut beradaptasi, meski pada awalnya masih terdapat kesalahan di sana-sini. Sepak bola di Indonesia akan berkembang baik apabila SDM mendukung.

SDM pelaksana, pemain, pelatih, hingga suporter. Ketika awal kompetisi Liga 1 2023/2024 digulirkan, penyakit lama bentrok suporter masih terjadi, banyak keputusan wasit yang memicu kontroversi. Semua itu harus dibenahi.

Ketiga, investasi. Untuk menuju ke sepak bola maju dan modern butuh biaya tidak sedikit. Arab Saudi telah membuktikan hal itu. Ini menjadi tantangan bagi sepak bola Indonesia. Tantangan untuk PSSI, operator kompetisi, dan para pemilik klub sepak bola profesional di Indoensia.



Setidaknya kita bisa belajar tentang tata kelola sepak bola secara lebih baik dari negara tersebut. Mereka mau berubah dengan mengadopsi energi positif dari pemain maupun pengelolaan sepak bola di Eropa. Tak kalah penting adalah investasi besar-besaran untuk kemajuan sepak bola.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 28 Juli 2023. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya