SOLOPOS.COM - Qurrota A'yun (Istimewa/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Bagi  anak-anak bermain adalah belajar yang sesungguhnya. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari bermain.

Melalui bermain anak-anak dapat belajar mengenal lingkungan sekitar, menstimulus kemampuan sensorik dan motorik, membangun kemampuan berpikir, dan meningkatkan kreativitas.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Dalam bermain terdapat konflik dan kerja sama. Hampir sama dengan kehidupan nyata. Berbagai macam emosi, seperti bahagia, marah, takut, menjadi sebagian emosi yang dipelajari dan dirasakan dan diatasi oleh anak.

Dalam suatu permainan tidak ada pujian yang berlebihan. Aturan harus dijalankan sesuai kesepakatan. Permainan dilakukan secara sadar oleh setiap pemain.

Jika setiap anak memiliki ruang dan waktu bermain yang sesuai dengan porsi, anak akan memiliki ketangguhan menjalani hidup dan mahir bergaul.

Alexander dan Sandahl (2018) dalam buku The Danish Way of Parent menyatakan bermain mengajarkan anak punya sikap yang tangguh.

Anak juga lebih mudah beradaptasi dalam menjalani hidup dan meningkatkan kepercayaan diri  sehingga lebih banyak memiliki peluang sukses saat dewasa.

Peran orang tua dapat terlihat dari pemberian izin atau waktu yang diberikan dan tentu fasilitas seperti tempat atau ruang yang aman dan nyaman untuk anak bermain.

Kini sebagian orang tua memiliki pemahaman bermain hanya membuang-buang waktu. Orang tua lebih memilih anak bermain saat sekolah, memainkan gitar, olah vokal di tempat les musik, dan beberapa kegiatan bermain yang sifatnya terorganisasi.

Menurut psikolog klinis Laura Markham, bermain adalah kegiatan ketika individu bebas mengekspresikan permainan mereka sendiri, bermain sendiri, atau bersama teman. Permainan apa saja dan waktunya pun bebas.

Bermain memang kegiatan yang santai dan menyenangkan sehingga diharapkan anak mudah menyerap banyak hal. Pada zaman yang serbamodern dan instan sekarang banyak orang tua yang mengalami pergeseran orientasi dalam kegiatan bermain.

Fasilitas ruang publik untuk anak bermain semakin minim. Jarang kita temui lapangan yang luas dan terawat, pemandangan sawah yang hijau, dan tempat-tempat umum yang ramah anak dan tentu ramah di kantong orang tua.

Kota Solo yang menyandang predikat kota layak anak kategori utama kenyataannya juga masih kekurangan area bermain anak. Banyak kawasan padat penduduk yang belum memiliki ruang publik untuk anak-anak bermain.

Anak-anak di Kota Solo terpaksa menggunakan jalan umum di sekitar rumah mereka sebagai area bermain sepak bola, sepatu roda, kejar-kejaran, atau sekadar bermain petak umpet. Bermain seharusnya di tempat yang aman.

Anak-anak saat bermain sering tidak memperhatikan keadaan sekitar. Mereka cenderung berlarian ke mana pun suka. Lalu lalang mobil dan sepeda motor bisa saja tidak terlihat oleh mereka. Ini alasan bermain tidak boleh di jalan raya karena risiko terjadi kecelakaan.

Ketika tidak tersedia ruang bermain yang aman dan nyaman, jalanan menjadi satu-satunya pilihan dengan risiko tinggi. Bagi orang tua yang berkecukupan, mungkin bisa memberikan ruang bermain anak sesuka hati.

Mereka bisa sesekali pergi ke play ground di mal-mal dan tempat-tempat bermain berbayar lainnya. Pada keluarga dengan strata sosial menengah ke bawah, tidak banyak pilihan yang tersedia. Bisa jadi jalanan satu-satunya pilihan.

Anak-anak bermain di area publik seadanya atau berdiam diri di rumah dan orang tua memberikan gadget sebagai ganti bermain. Selintas bermain hanyalah kegiatan yang begitu-begitu saja, padahal jika anak tidak mendapat porsi waktu bermain yang cukup akan berdampak banyak kerugian pada perkembangan kepribadian mereka.

Anak-anak akan merasa rendah diri, susah bergaul, tidak tanggap dalam menyelesaikan suatu masalah di kehidupannya nanti, dan berdampak bagi tumbuh kembang anak seperti rentan terjadi speech delay.

Speech delay atau keterlambatan bicara mengacu pada situasi ketika perkembangan bicara seorang anak lebih lambat daripada yang diharapkan untuk usianya.

Faktor lingkungan menjadi salah satu yang memengaruhi terjadinya speech delay. Paparan lingkungan yang kaya bahasa serta interaksi dengan pengasuh dan sekitarnya menjadi bagian penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Haryatiningsih, et all, dalam buku Perkembangan Balita: Deteksi Dini dan Stimulasi Tumbuh Kembang Balita, menjelaskan keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa pada anak balita di Indonesia semakin hari semakin meningkat.

Di Indonesia prevalensi keterlambatan bicara pada anak mencapai 5% hingga 10% di kalangan anak sekolah. Dokter spesialis anak di Siloam Hospitals Surabaya, Dian Pratamastuti, mengatakan kasus keterlambatan bicara pada anak mepuncak pada masa pandemi Covid-19.

Saat itu banyak anak yang sering di dalam rumah dan terbatasnya waktu untuk bermain dan bertemu dengan orang-orang di luar rumah. Ada beberapa kiat agar bermain menjadi suatu kegiatan yang lebih bermakna.



Pertama, matikan televisi dan gawai serta gadget lain. Dengan demikian anak akan berimajinasi karena imajinasi salah satu bahan yang penting untuk bermain. Kedua, berikan ruang yang aman untuk bermain. Ruang bermain tidak perlu besar dan mewah, sesuai dengan kemampuan keluarga masing-masing.

Ketiga, berikan kesempatan bermain dengan anak-anak yang memiliki rentang usia yang berbeda. Hal ini dapat meningkatkan zona perkembangan optimal, membiarkan anak memfasilitasi pembelajaran yang lain, membantu setiap anak mendapatkan level baru secara alami.

Keempat, berikan mereka waktu bermain sendiri. Bermain sendiri dengan mainan adalah salah satu cara memproses pengalaman baru, konflik, dan meningkatkan kepercayaan diri anak karena anak mampu mengendalikan permainan mereka sendiri.

Semoga semakin besar kesadaran dan dukungan dari masyarakat dan pemerintah memberikan fasilitas bermain anak di ruang umum yang tentu akan menjadikan anak-anak pribadi sukses melalui belajar dalam bermain.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 14 Agustus 2023. Penulis adalah praktisi psikologi dan inisiator Gerakan Sehat Mental)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya