SOLOPOS.COM - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo saat memberikan pelatihan kepada pelaku usaha jamu tradisional Larasati di Sumber, Banjarsari, Minggu (8/10/2023). (Istimewa)

Budaya sehat jamu masuk daftar warisan budaya tak benda dunia. Budaya sehat jamu menjadi entitas budaya ke-13 dari Indonesia yang masuk daftar tersebut.

Penetapan dilaksanakan pada Rabu (6/12/2023) dalam sidang ke-18 Intergovernmental Committee for the Safeguarding on the Intangible Cultural Heritage di Kasane, Republik Botswana, Afrika Selatan.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Salah satu pilar penting produksi dan penjualan jamu di Indonesia adalah Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) yang berbasis di Kabupaten Sukoharjo.

Lembaga inilah yang intensif mengampanyekan konsumsi jamu yang sebenarnya sangat lekat dengan tradisi kebudayaan lokal bangsa Indonesia sebagai upaya untuk menjaga kesehatan.

Jamu adalah tanaman tradisional yang biasa dimanfaatkan sebagai obat dan rempah masakan. Kementerian Kesehatan memperbolehkan pengobatan menggunakan obat tradisional dengan syarat sudah teruji secara klinis.

Kebijakan Kementerian Kesehatan ini sejalan langkah Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yang mencanangkan gerakan pengobatan tradisional dalam skala global, termasuk herbal medicine.

Sebanyak 80% penduduk dunia dilaporkan menggunakan obat tradisional pada saat ini. Pada 2022 lalu, WHO menerima laporan sebanyak 170 dari 194 negara anggota menggunakan obat tradisional yang terdiri atas obat herbal maupun pengobatan tradisional lain.

Perhatian dunia yang sangat besar pada obat tradisional ini tentu menguntungkan Indonesia yang dilimpahi kekayaan alam. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan Indonesia memiliki setidaknya 28.000 spesies tumbuhan dan merupakan rumah dari 80% tumbuhan obat dunia.

Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) juga mengungkap lebih dari 30.000 ramuan tradisional telah dimanfaatkan masyarakat Indonesia.

Dari begitu banyak spesies tumbuhan tersebut, berbagai lembaga riset di Indonesia telah meneliti sekitar 2.800 spesies obat yang telah dimanfaatkan, baik itu melalui penelitian dasar maupun penelitian klinis.

Salah satunya adalah temulawak (Curcuma zanthorrhiza) yang dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia pada saat Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, program gerakan minum jamu  untuk meningkatkan kesehatan masyarakat adalah juga harus terus digalakkan sebagai bagian penting dari ikhtiar menjaga warisan budaya ini.

Membudayakan minum jamu—sebagai ikhtiar menjaga kesehatan dengan sifat mencegah datangnya penyakit—strategis sebagai upaya mengurangi biaya kesehatan.

Bukankah mencegah penyakit jauh lebih murah daripada mengobati penyakit? Tentu upaya meluaskan budaya minum jamu, merevitalisasi jamu sebagai sarana menjaga kesehatan, butuh strategi baru yang bersifat memodernkan jamu sehingga menarik minat generasi masa kini.

Catatan pentingnya adalah jangan mengonsumsi jamu berlebihan, terutama bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Budaya jamu sehat harus sejalan dan sinergis dengan kedokteran modern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya