SOLOPOS.COM - Ilustrasi turis memanfaatkan informasi lewat HP. (Freepik.com)

Pemerintah segera membentuk tourism fund atau dana khusus pariwisata. Rencana ini berdasar arahan Presiden Joko Widodo untuk  menghadirkan pariwisata berkualitas yang berkelanjutan.

Dana khusus pariwisata sudah diperkenalkan di sejumlah negara yang memberikan penekanan khusus terhadap pengembangan pariwisata, seperti di Singapura dan Arab Saudi.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Dana khusus pariwisata di Indonesia akan dibentuk dengan pendekatan tata kelola yang baik dan berfokus pada pariwisata hijau, berkelanjutan, berkualitas, serta mengutamakan kekuatan budaya Indonesia.

Rencana ini ditargetkan terwujud pada 2024. Tourism fund diharapkan dapat diluncurkan pada semester kedua 2024 dengan target pengumpulan dana minimal Rp1 triliun.

Dukungan regulasi menjadi sangat penting untuk mendukung rencana ini. Peraturan perundang-undangan tentang kepariwisataan harus mengatur tentang tourism fund secara jelas, akuntabel, dan transparan.

Regulasi untuk memayungi rencana besar itu harus melibatkan partisipasi publik seluas-luasnya dengan pola partisipasi bermakna. Pelibatan semua unsur kepariwisataan, dari pemangku kepentingan pariwisata sekala besar hingga penyelenggara desa wisata, sangat penting.

Rencana besar pengadaan tourism fund sangat mungkin mandek atau mangkrak ketika tidak ada dukungan dari pemangku kepentingan dunia pariwisata, termasuk para pelaku usaha pariwisata dan penyelenggara desa wisata.

Tourism fund harus bermanfaat bagi pengembangan dan pemberdayaan pariwisata berbasis kearifan lokal, yakni memberdayakan masyarakat lokal, menjaga kelestarian alam lokal.

Desa wisata yang mayoritas dikelola warga setempat harus diposisikan sebagai salah satu pemangku kepentingan utama dalam pewujuduan tourism fund. Mereka harus menjadi salah satu sasaran utama program ini.

Konsep kelembagaan dan konsep pendanaan tourism fund harus mudah diakses oleh pengelola atau penyelenggara wisata dan berorientasi pada pelestarian masyarakat adat, pelestarian alam, dan pelestarian kearifan lokal.

Jangan sampai program tourism fund hanya bisa diakses oleh pemodal-pemodal besar di dunia pariwisata. Kalau sampai hal itu yang terjadi, tujuan awal tourism fund untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan akan melenceng.

Tourism fund harus berorientasi memberdayakan destinasi wisata dan pengelola wisata tingkat lokal yang berbasis kearifan lokal, seperti desa wisata.  Ini akan mendukung pengembangan dan pemberdayaan desa wisata yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Salah satu tujuan tourism fund adalah nation branding atau mempromosikan pariwisata di Indonesia dan mengundang konferensi besar dunia atau kegiatan skala internasional lain seperti FIFA World Cup.

Tujuan ini perlu mencakup pula pemberdayaan desa wisata karena desa wisata sangat potensial menjadi simpul-simpul nation branding. Kini telah berkembang beberapa desa wisata yang dikenal di dunia dan otomatis membantu pembangunan citra Indonesia.

Tourism fund jangan hanya fokus pada urusan pariwisata skala besar secara kuantitas. Perhatikan pula urusan pariwisata lokal yang secara kualitas bernilai besar pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya