SOLOPOS.COM - Ginanjar Saputra (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLODark jokes atau humor gelap adalah bentuk lelucon dengan patahan kelucuan yang tajam, opini yang terkesan ofensif, keras, serta mengangkat isu yang dianggap sensitif di tengah masyarakat.

Isu mengenai kematian, bencana alam, tragedi kemanusiaan, bahkan hingga hukum agama sering dibawakan sebagai materi humor gelap demi mencari kelucuan dan menarik perhatian para pencari tawa.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Belakangan ini humor gelap ramai digandrungi mereka yang haus terbahak-bahak. Akibat permintaan yang banyak dari penggemar komedi, sejumlah pelawak kini mulai berani menampilkan humor gelap dengan mengangkat isu sensitif.

Beberapa dari mereka sampai tersandung masalah hukum. Humor gelap mulai digandrungi seiring maraknya penggemar stand up comedy atau yang bisa disebut pentas lawak tunggal. Beberapa komika atau pelawak tunggal kini semakin berani membawakan humor gelap karena permintaan yang tinggi dari pencari tawa.

Coki Pardede dan Tretan Muslim adalah sebagian di antara mereka. Dua komika ini dikenal sebagai komika spesialis humor gelap. Hukum agama dan tragedi kemanusiaan adalah materi yang beberapa kali mereka jadikan lelucon.

Dengan dalih rasa kemanusiaan lebih tinggi daripada agama, mereka beberapa kali melukai hati sejumlah orang dengan menjadikan hal-hal tentang agama sebagai materi lelucon. Komika yang kerap muncul beranda Youtube tersebut pernah didatangi sejumlah anggota ormas keagamaan yang merasa dilecehkan.

Masalah yang timbul akibat pembawaan humor gelap berlebihan seperti itu justru seakan-akan menjadi pemacu bagi para pencari tawa untuk mendapatkan humor yang semakin gelap. Dengan begitu, masalah yang muncul bukannya menjadi kontrol para pelawak, melainkan menjadi faktor pendorong agar mereka mampu memutar otak mencari materi humor yang semakin gelap.

Deddy Corbuzier sampai membuat acara di saluran Youtube miliknya bertajuk Somasi. Acara tersebut menampilkan komika yang berani membawakan materi “tepi jurang” yang tak ada bedanya dengan humor gelap.

Sesuai dengan tajuk acara, komika biasanya diminta membawakan isu sensitif untuk dijadikan lelucon sehingga menggugah orang untuk melayangkan somasi. Jika ditilik perkembangannya saat ini, humor gelap tak ada bedanya dengan slapstick.

Slapstick adalah jenis komedi yang melibatkan aktivitas fisik berlebihan yang melampaui batas komedi fisik normal, seperti memukul dan menjatuhkan diri demi mengundang tawa penonton.

Dulu, melalui video di Youtube, sejumlah komika terang-terangan merendahkan jenis komedi slapstick yang sering ditampilkan di acara televisi karena dianggap tidak kreatif. Mereka menganggap slapstick adalah exit plan atau jurus pamungkas ketika materi komedi yang dibawakan tak mampu mengundang tawa penonton.

Sama dengan slapstick, dark jokes yang saat ini overused atau sudah berlebihan terkesan hanya sebagai exit plan. Jika dengan materi “aman” penonton masih hening, dark jokes seperti penyelamat dan pemecah kebuntuan.

Humor gelap yang berlebihan akan membuat para penampil kehilangan rasa hati-hati dalam sanubari mereka. Akibatnya, humor gelap bukannya mengundang gelak tawa, namun justru menyakiti perasaan pencari tawa.

Sigmund Freud pernah mengatakan humor gelap yang kebablasan bisa menjadi penghinaan yang disengaja dan hanya akan menjadi senjata pamungkas untuk mencuri perhatian dari orang lain. Itu artinya, humor gelap yang kebablasan tak lagi pantas disebut sebagai komedi.

Kesimpulannya, dark jokes sah-sah saja asalkan ditampilkan dengan porsi, tempat, dan tipe penonton yang tepat. Menertawakan tragedi untuk melepaskan trauma bersama tidak salah asalkan tidak ada yang tersakiti.

Jangan sampai humor gelap hanya menjadi jurus pamungkas para penampil yang justru akan berbalik menyakiti hati orang lain dan mematikan nurani diri sendiri. Pencinta humor gelap tak sepantasnya menghina jenis komedi lain karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 4 November 2022. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya