SOLOPOS.COM - Dimas Wihandoko (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Prestasi olahraga nasional Indonesia pada 2022 cukup membanggakan. Indonesia masuk tiga besar SEA Games 2021. Pada ASEAN Para Games 2022, Indonesia sebagai tuan rumah sekaligus menjadi juara umum. Kontingen bulu tangkis Indonesia sukses membawa piala All England 2022.

Di lapangan hijau, tim nasional sepak bola U-16 meraih juara Piala AFF U-16 2022. Pada kejuaraan dunia pencak silat atau The 19th World Pencak Silat Championship 2022  di Melaka, Malaysia, pada 25-31 Juli 2022 lalu, tim olahraga pencak silat Indonesia tampil membanggakan dengan meraih 11 medali emas, embilan medali perak, dan delapan medali perunggu.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Pada waktu yang berdekatan event olahraga ASEAN University Games (AUG), 24 Juli hingga 7 Agustus 2022 di Ubon Ratchathani, Thailand, yang merupakan acara olahraga dua tahunan yang melibatkan atlet dari universitas negara-negara anggota ASEAN, penampilan tim mahasiswa Indonesia pada cabang pencak silat sama gemilang dengan senior mereka di kejuaraan dunia.

Rangkaian prestasi olahraga itu setidaknya menginterpetasikan desain besar olahraga nasional berada pada jalur yang tepat. Program desain besar olahraga nasional dipayungi Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021. Ada beberapa hal yang diatur, antara lain prestasi olahraga, pedoman pembinaan atlet berprestasi, penghargaan kepada  atlet berprestasi, dan jaminan kesejahteraan atlet setelah mereka purna.

Hal lain yang diatur adalah memassalkan olahraga dalam orientasi kebugaran sebagai fondasi dan muara prestasi. Desain besar olahraga nasional juga mengatur kurikulum pendidikan dan pengelolaannya. Siswa-siswa ditempatkan di  sentra-sentra olahraga yang bersifat terpusat. Tentu segala pembiayaan dan akomodasi difasilitasi oleh pemerintah.

Program yang tercantum dalam desain besar olahraga nasional ini setidaknya menjadi dasar  atau  pedoman bagi guru/pelatih maupun pegiat olahraga memberikan motivasi kepada  siswa-siswanya jenjang sekolah dasar maupun menengah agar menekuni olahraga yang diminati sejak dini.

Mereka diharapkan mampu meraih prestasi, namun tentu  melalui berbagai tahapan  pembinaan olahraga dan program latihan yang tepat supaya bisa mencetak atlet berprestasi. Beberapa tahapan tersebut yang paling fundamental adalah pemassalan olahraga sebagai dasar mengenalkan cabang olahraga.

Harapannya adalah tumbuh kegemaran siswa terhadap olahraga. Berikutnya adalah talent scouting atau uji keterbakatan agar mendapatkan calon atlet berbakat. Talent scouting merupakan salah satu teknik jitu supaya faktor internal dan eksternal calon atlet bisa berkembang maskimal.

Tahap selanjutnya  adalah pembibitan melalui program latihan. Seluruh rangkaian tahapan ini melewati tahap uji coba dalam rangka meningkatkan pengalaman bertanding siswa atau calon atlet, Salah satu contoh pada cabang olahraga pencak silat. Saat ini kesempatan uji coba bagi siswa yang menekuni pencak silat dan yang telah mengikuti program latihan serta pembinaan kesempatan menguji teknik serta ketrampilan bertanding terbuka lebar, baik di kejuaraan pemassalan maupun festival dan juga prestasi berjenjang.

Ekstrakurikuler

Di lingkup sekolah, kegiatan olahraga dan pengembangan prestasi olahraga dapat diwadahi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler menjadi wadah pengembangan potensi siswa sekaligus sarana memberikan dampak positif dalam penguatan pendidikan karakter.

Hal ini relevan dengan Kurikulum Merdeka yang saat ini diimplemetasikan. Kurikulum Merdeka fokus pada karakter dan penguatan profil pelajar Pancasila. Profil tersebut antara lain beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, kreativitas, kemampuan bernalar kritis, dan kemandirian.

Salah satu ekstrakurikuler yang relevan dengan fokus profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka adalah olahraga pencak silat. Dalam pencak silat siswa tidak hanya berlatih memukul dan menendang. Ada empat aspek yang terdapat dalam pencak silat, yaitu aspek mental spiritual, aspek seni budaya, aspek bela diri, dan aspek olahraga.

Muatan materi dalam pencak silat relevan dengan bidang pendidikan, terutama aspek mental spiritual. Terdapat terdapat nilai-nilai ketuhanan, kepatuhan, dan dedikasi atau peduli lingkungan sekitar. Sedangkan aspek seni dan budaya dapat diinterpetasikan bahwa seorang pesilat melestarikan budaya warisan nenek moyang dengan nilai luhur yang terdapat didalamnya.

Aspek beladiri dapat menunjukan bahwa seorang pesilat harus mampu menjadi pribadi yang dapat bertahan dalam kondisi apapun (survive), tanggap, peka, dan berani menegakkan kebenaran. Aspek olahraga adalah pembentukan jasmani dan meraih prestasi. Ini tujuan yang sederhana, singkat, namun bermakna,

Terlepas dari hal tersebut prinsip ekstrakurikuler adalah suatu metode memfasilitasi pengembangan bakat dan minat peserta didik. Idealnya  ekstrakurikuler dikelola secara sistematis dan terpola supaya bermuara pada pencapaian  prestasi.

Ekstrakurikuler dalam Kurikulum Merdeka kedudukannya sebagai pendukung kegiatan intrakurikuler sekolah. Jadi meski dilaksankan di luar struktur kurikulum dan di luar jam pelajaran, tambahan  wawasan pengetahuan, ketrampilan, serta pengembagan karakter pada ekstrakurikuler sangat dibutuhkan sebagai modal dasar peserta didik.

Salah satu pilihan kegiatan ekstrakurikuler adalah cabang olahraga, misalnya pencak  silat yang merupakan cabang olahraga yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Rangkaian proses berawal dari mengenal cabang olahraga,  suka berolahraga, gemar berolahraga, mengikuti  uji keterbakatan, lalu masuk dalam tahap pembibitan dan melaksanakan program latihan, hingga tahap kompetisi.

Bukan tidak mungkin dua tahun hingga tiga tahun mendatang, melalui pengelolaan yang tepat, dukungan guru, pelatih, sarana dan prasarana, serta program latihan, prestasi gemilang dalam bidang olahraga mampu diraih oleh peserta didik dari  lingkup ekstrakurikuler sekolah. Berawal dari ekstrakurikuler menjadi bagian desain besar olahraga nasional karena berkat dukungan seluruh pihak mampu mencetak juara.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 12 Oktober 2022. Penulis adalah Kepala SDN Paulan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dan anggota Tim Pengajar Praktik Guru Penggerak Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya