SOLOPOS.COM - Wahyu Kurniawan (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Perkembangan  teknologi komunikasi dan informasi memengaruhi bidang pendidikan. Inovasi mutlak dilakukan. Tanpa inovasi dunia pendidikan akan tertinggal.

Inovasi pendidikan akan mendorong perubahan menuju yang lebih baik apabila dilakukan dengan sengaja untuk memperbaiki kondisi sebelumnya.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Inovasi pada dasarnya adalah ide cemerlang yang memunculkan hal baru seperti praktik-praktik tertentu, produk olah pikir yang diterapkan melalui tahapan tertentu untuk memecahkan persoalan, dan memperbaiki suatu keadaan atau proses yang terjadi di masyarakat.

Dalam bidang pendidikan inovasi, misalnya, untuk pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efektivitas dan efesiensi pendidikan, dan relevansi pendidikan.

Metode pembelajaran kini semakin berkembang. Inovasi metode berdampak pada perbaikan sistem pembelajaran dan meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan. Metode baru atau cara baru dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Inovasi budaya atau kearifan lokal perlu diperhatikan mengingat banyak produk budaya atau kearifan lokal dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti penggunaaan dan memodifikasi permainan tradisional engklek untuk metode pembelajaran.

Pembelajaran adalah aspek kegiatan manusia yang kompleks, tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara sederhana adalah interaksi berkesinambungan antara pengembangan dan pengalaman hidup.

Usaha secara sadar yang dilakukan seorang guru untuk membelajarkan siswa, yaitu mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Beberapa guru di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura, Sukoharjo, masih menggunakan metode ceramah. Sebagian sudah berinovasi dalam proses pembelajaran.

Para guru jarang menggunakan media budaya atau kearifan lokal, khususnya permainan tradisional, dalam interaksi pembelajaran karena belum banyak sosialisasi tentang peningkatan kreativitas guru melalui permainan tradisional sebagai media interaksi pembelajaran.

Dewasa ini berkembang pesat produk multimedia serta perubahan kurikulum pendidikan. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan budaya dan kearifan lokal dalam pembelajaran di sekolah.

Jika para guru tidak mengikuti perkembangan, memodifikasi, dan berinovasi dalam pembelajaran, pasti akan ketinggalan dengan perkembangan masyarakat.

Guru dituntut menerapkan metode pembelajaran lebih dari satu jenis. Pembelajaran dengan mengunakan budaya atau kearifan lokal dapat lebh efektif dan efisien serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Kemampuan dan keterampilan guru menjadi kunci utama dalam pembelajaran interaktif peta bermakna. Pembelajaran ini menuntut guru menguasai cara bermain engklek dan materi yang akan disampaikan melalui permainan tersebut.

Saat guru memilih permainan tradisional engklek telah terangkai materi-materi pendidikan kewarganegaraan atau ilmu pendidikan sosial terintegrasi yang berkaitan dan akan disampaikan kepada siswa.

Di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura diberlakukan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan budaya atau kearifan lokal melalui permainan tradisional engklek.

Pada pelajaran materi tertentu engklek menciptakan pembelajaran yang inovatif, lebih menarik siswa dalam proses pembelajaran, dengan membuat metode pembelajaran interaktif berbasis engklek dengan sebutan peta bermakna atau pena.

Ide merumuskan peta bermakna bermula dari pengamatan guru ketika melihat aktivitas siswa saat istirahat. Mereka banyak yang bermain engklek. Mereka bermain di halaman sekolah tanpa beban kalah atau menang. Menang atau  kalah mereka tetap bersorak.

Muncul ide bagaimana ketika kotak-kotak dalam permainan itu diganti dengan peta Indonesia yang digambar di halaman sekolah. Dari ide tersebut diharapkan siswa dapat bermain sambil belajar pada saat istirahat atau jam pelajaran ilmu pengetahuan sosial terintegrasi, bisa juga menguatkan profil pelajaran Pancasila.

Peta bermakna dibuat di halaman sekolah dengan skala sesuai kondisi halaman sekolah. Peta dibuat menggunakan cat tembok berwarna-warni disesuaikan jumlah provinsi di Indonesia.

Peta tersebut adalah inovasi karena pada awalnya pembelajaran dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan peta yang digantungkan di papan tulis atau gambar di buku kemudian siswa menunjukkan lokasi perjuangan tokoh-tokoh pada masa penjajahan.

Peta bermakna mengajak siswa mengetahui peta dengan permainan engklek. Para siswa perlu pengetahuan utuk mengetahui lokasi-lokasi yang disinggahi.

Siswa bermain dengan cara melompat dari provinsi satu ke provinsi lain sesuai pertanyaan guru dengan melemparkan gacuk pecahan genting di kota-kotak atau batas-batas provinsi dalam peta.

Guru menyiapkan beberapa pertanyaan yang dituliskan di kartu soal. Secara bergiliran siswa mengambil kartu secara acak (kartu dibuat tertutup).



Siswa yang mendapat giliran pertama setelah mengambil kartu soal memulai dengan melempar gacuk pecahan genting ke provinsi yang sesuai dengan pertanyaan pada kartu soal.

Setelah gacuk tepat di provinsi sesuai yang tertulis di kartu soal siswa mulai melompat dengan satu kaki (engklek) dari titik mula melompat melewati provinsi-provinsi yang diinginkan kemudian kembali melalui jalan semula.

Setiap melompat siswa harus menyebutkan nama provinsi yang dipijak. Para siswa semakin antusias megikuti pelajaran, bahkan tanpa diperintahkan guru siswa bermain sendiri dengan teman-temannya pada saat istirahat.

Dengan permainan tersebut siswa merasa tidak terbebani materi pelajaran. Siswa secara riang gembira mengulang dan mengulang permainan tersebut bersama teman-temannya dengan cara temannya membuat soal dan teman yang lain melaksanakan permainan. Permainan menarik perhatian siswa-siswa lain lintas kelas.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 20 September 2023. Penulis adalah guru di MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura, Sukoharjo, dan alumnus Magister Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya