SOLOPOS.COM - Rohmah Ermawati (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Bagi sebagian orang, tahun baru menjadi titik tolak melakukan sesuatu hal yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya atau yang sering disebut sebagai resolusi. Sudahkah Anda membuat resolusi untuk direalisasikan setahun ke depan?

Resolusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan yang ditetapkan dalam rapat (musyawarah, sidang). Resolusi juga dapat diartikan sebagai pernyataan tertulis yang berisi permintaan atas suatu masalah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Secara umum, resolusi adalah janji pada diri sendiri atau keputusan untuk melakukan sesuatu, khususnya untuk memperbaiki perilaku atau gaya hidup pada tahun mendatang. Keputusan itu menjadi harapan dan keinginan untuk menjadi orang baik dan sukses.

Tak ada standar khusus menetapkan resolusi tahun baru. Cukup dengan mengenali kekurangan diri dan berniat kuat memperbaikinya. Berolahraga lebih banyak, berhenti merokok, hanya makan makanan sehat, belajar bahasa asing, bersikap lebih ramah kepada tetangga adalah beberapa resolusi sederhana yang bisa kita tetapkan dengan kebulatan tekad.

CEO Facebook Mark Zuckerberg adalah orang yang suka menetapkan resolusi pada tahun baru. Dia secara terbuka menjanjikan tantangan pribadi baru setiap tahun. Pada 2009, dia ingin memakai dasi setiap hari.

Pada 2016, Mark mengungkap sejumlah tujuan ambisius, antara lain, menjalankan kecerdasan buatan yang sederhana di rumahnya dan membantu pekerjaannya. Meski tak semua orang memandang penting, membuat resolusi saat tahun baru dapat memberikan manfaat positif.

Pertama, resolusi akan membantu seseorang mencapai tujuan yang diinginkan. Menetapkan resolusi untuk diri sendiri adalah cara yang bagus untuk menjernihkan pikiran dan menentukan yang penting untuk dilakukan.

Kedua, resolusi membantu kita selalu ingat tujuan. Meskipun masa depan serbatidak pasti, dengan resolusi kita dapat membuat rencana dan memutuskan membuat keputusan yang tepat.

Ketiga, dengan mengungkapkan resolusi, kita memiliki kesempatan mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar kita untuk membantu mencapai tujuan. Perlu disadari, dalam merencanakan resolusi tidak bisa mengubah semua hal sekaligus.

Jika merencanakan terlalu banyak hal, malah akan menyulitkan upaya merealisasikan. Oleh sebab itu, pilih satu hal konkret yang menjadi fokus perubahan yang ingin dicapai. Jika satu hal itu berhasil dilakukan dalam jangka waktu sebulan atau dua bulan ke depan, barulah melangkah ke rencana lain yang menjadi pengembangannya.

Bagi saya yang seorang pekerja dengan tiga anak, cukuplah membuat resolusi sederhana untuk menertibkan pengelolaan keuangan dalam rumah tangga saya. Kebutuhan semakin meningkat, sementara harga aneka kebutuhan terus merangkak naik.

Itu semua perlu disiasati dengan memangkas pengeluaran yang tak perlu dan “memaksa” diri rutin menabung. Meski sebaiknya fokus, punya banyak resolusi saat tahun baru juga sah-sah saja. Apalagi bagi anak muda, banyak impian yang harus diwujudkan dalam waktu dekat. Namun, sebaiknya tetapkan satu atau dua resolusi yang menjadi prioritas agar lebih konsentrasi dalam mewujudkannnya.

Terlalu banyak resolusi malah membuat beban untuk diri sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan bantuan orang lain. Anda bisa menceritakan resolusi dan mimpi pada orang lain. Mereka bisa menjadi pengingat dan penyemangat dalam mencapai resolusi.

Ingat, bahwa segala sesuatu yang dikerjakan bersama-sama akan terasa lebih ringan, meskipun sekadar dukungan. Sebelum melangkah ke tahun 2023 dengan resolusi masing-masing, perlu kita menengok kembali masa-masa pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun yang telah mengubah berbagai sektor kehidupan.

Pandemi mengajarkan kita untuk hidup lebih sehat dan menjaga kebersihan dengan lebih baik. Pandemi yang diikuti dengan pembatasan kegiatan masyarakat telah menempa sebagian orang menjadi lebih kreatif dan efisien dalam memberdayakan perekonomian.

Pandemi juga menyadarkan kita ihwal pentingnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar, terutama tetangga, serta saling tolong-menolong. Yang baik sepanjang tahun ini bisa kita teruskan pada masa mendatang dan hal-hal buruk kita tinggalkan.

Jangan ragu-ragu menjadi sosok yang lebih baik dan berkualitas. Ingat lagi pesan sederhana dari penceramah Abdullah Gymnastiar yang pernah ngehits beberapa tahun lalu, yakni untuk membangun bangsa harus dimulai dengan tiga M, yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulai saat ini.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 31 Desember 2022. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya