SOLOPOS.COM - Alexis Sanchez (skysports.com)

Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Selasa (30/01/2018). Esai ini karya Advent Tarigan Tambun, pencinta sepak bola dan inisiator Sinabung Jazz di Sumatra Utara. Alamat e-mail penulis adalah atambun@gmail.com.

Solopos.com, SOLO–Dunia sepak bola tiba-tiba dihebohkan oleh ”pinangan” dengan ”mahar” selangit untuk Alexis Sanchez. Manchester United, klub papan atas Inggris, memboyong pemain asal Cile tersebut dari Arsenal dengan harga Rp651miliar.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Bagi kacamata awam angka ini tentu hanya ada di media massa alias mimpi pun tidak berani membayangkan uang senilai itu. Hebatnya lagi, pemain single ini akan menerima gaji Rp1,95 triliun selama 4,5 tahun bersama Manchester United. Itu kira-kira setara Rp7,3 miliar per pekan, saya ulangi per pekan.

Sulit dan sangat sulit untuk membandingkan dengan upah mínimum Kota Solo. Duh Gusti, mimpi aja kagak berani deh mendapatkan uang sebesar itu! Solopos sempat menerbitkan ulasan khusus dan membandingkan ribuan siswa yang bisa lenggang kakung ke sekolah dengan gratis dengan dukungan dana senilai tersebut.

Sosok penting di belakang perebuatan pemain sepak bola tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Jose Mourinho, pelatih Manchester United asal Portugal yang meninggalkan jejak emas di semua liga penting di Eropa.

The Special One ini mampu meluluhkan hati  El Nino Maravilla (Bocah Ajaib) dengan iming-iming tambahan, yakni menghadiahkan jersey dengan nomor punggung tujuh. Ini angka keramat yang sekaligus menempatkan diri Alexis sepadan dan sederajat dengan pemain legendaris lainnya seperi David Beckham atau Erick Cantona.

Pada saat yang bersamaan Alexis menyampaikan peringatan bagi jawara utama lapangan hijau bernomor punggung tujuh, CR7, bahwa pesaing anyar telah tiba di medan perang lapangan hijau. Cepat atau lambat CR7 akan mengalami masa pudar. Usia tidak bisa bohong, kata orang tua.

Selanjutnya adalah: Mourinho jeli membaca arah gerak industri sepak bola…

Industri

Mourinho dengan jeli membaca arah gerak industri sepak bola dunia tersebut. Alexis adalah ”ayam jago” baru yang akan berkokok lantang di panggung pertandingan level dunia.  Mourinho, dengan  sudut mata psikologisnya, memastikan Alexis akan tampil dengan performa penuh dalam setiap pertandingan.

Memboyong Alexis merupakan peringatan bagi semua pemain penyerang Manchester United agar  mulai memacu diri masing-masing supaya tidak didudukkan di bangku cadangan dan pada pengujung musim tanding dilego di pasar pemain.

Mourinho memang ahli memainkan pertandingan psikologis bagi para pemain yang dia pimpin. Sepadankah gaji bak harta karun tak pernah habis tersebut? Pertanyaan inilah yang oleh media massa di Indonesia belum mampu dibaca.

Selama kurang lebih tiga tahun saya menjadi penerjemah Marca, koran olahraga nomor satu di Spanyol dan koran dengan oplah dan pembaca terbanyak di Spanyol, mengalahkan koran naisonal  el Pais, ke dalam bahasa Indonesia, saya mendapatkan fakta bahwa sepak bola adalah industri olahraga.

Penjelasan singkat ini akan menjawab semua tanda tanya bahkan tanda seru pembelian Alexis dengan nilai bombastis tersebut. Sepak bola sedang berada dalam musim semi the third generation, gelombang ketiga, setelah fase sepak bola sebagai permainan, sepak bola sebagai pertandingan, dan kini sepak bola sebagai sebuah industri.

Sepak bola tidak hanya bicara gol. Sepak bola tidak hanya bicara soal menang dan kalah. Sepak bola sudah memasuki tahap brand, trade mark, marketing, revenue atau break event point. Ini istilah-istilah yang kerap digunakan dalam dunia bisnis multinasional.

Sepak bola adalah institusi yang mampu mengumpulkan orang dalam jumlah tak terkira pada saat yang bersamaan tanpa mengenal batas negara, bahasa, agama, ideologi, atau gender. Hal ini tentu saja merupakan peluang bisnis yang tak terkira titik akhirnya.

Selanjutnya adalah: Alexis Sanchez akan berubah menjadi mesin uang…

Mesin Uang

Dengan kata lain Alexis Sanchez akan berubah menjadi mesin uang, pencetak poundsterling bagi Manchester United dan juga Premier League.

Inggris ingin kembali berada di posisi teratas persaingan industri sepak bola setelah berada di bawah bayang-bayang Spanyol sejak kemengan negeri matador ini di Piala Dunia 2010.

Ini masih ditambah pula dengan rivalitas abadi Real Madrid vs Barcelona, Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo. Yang pasti rivalitas Messi dan Ronaldo tidak akan berlangsung lama lagi. Usia fisik keduanya sebentar lagi akan memaksa kedua klub maha kaya tersebut mencari pengganti yang lebih fresh.

Dalam contoh kecil saja, pembelian Alexis langsung menjadi berita di seluruh media massa dunia. Hanya sebuah kejelian super yang mampu membaca peluang emas tersebut. Muncul di koran dunia dan menjadi topik utama para komentator dunia adalah langkah awal untuk membuka negosiasi iklan.

Mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki Alexis memiliki harga alias bisa dijual sebagai media iklan. Jika pengamat sepak bola jeli melihat pola pergerakan industri olahraga tersebut, Alexis dengan semua peluang bisnis yang bisa tercipta dari dirinya akan “mengembalikan” gaji yang ia terima bahkan Manchester United masih akan mendapat untung besar.

Konsep yang sama sudah diterapkan pada David Beckham, Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, dan pemain dunia lainnya. Melihat sepintas lalu video-video berkaitan dengan Alexis di Youtube, pemain berusia 29 tahun ini akan segera menjadi bintang iklan parfum dan pernik-pernik lelaki metropolitan, mulai dari sepatu, baju, tas, minyak rambut, alat cukur, sampo, dan lain lain.

Selanjutnya adalah: Menjadi menu pagi, siang, sore, dan malam berita murahan…

Berita Murahan

Dengan status lajang tak bernyonya (padanan kata tak bertuan) Alexis akan menjadi menu pagi, siang, sore, dan malam berita-berita murahan di televisi maupun media lain terkait dengan pacar-pacar barunya.

Alexis adalah pemain Chile pertama yang tampil di Manchester United. Berita ini bak durian runtuh bagi Manchester United. Berapa nilai iklan yang akan mengalir dari negara Amerika Latin tersebut ke pundi-pundi Manchester United? Alexis berubah dari pencetak gol menjadi pencetak poundsterling. Setiap gol Alexis adalah berkah melimpah bagi rekening Manchester United.

Tepuk tangan dari para fans Manchester United di luar maupun di dama stadion adalah rentetan uang masuk.  Semua ini telah dihitung dengan saksama oleh tim bisnis Manchester United. Setelah Ronaldo dan Messi, tentu industri bola butuh sosok baru, tokoh lapangan dan juga ikon bagi industri itu sendiri.

Bukan tidak mungkin dalam pertandingan-pertandingan tertentu Mouriho menyuruh penyerang lain memberikan umpan-umpan lebih akurat agar si pencetak gol pada pertandingan adalah Alexis. Ingat, kita bicara sepak bola sebagai sebuah industri.



Jika suatu saat Alexis menjadi bintang sepatu Adidas atau Nike, atau apa saja, maka satu atau dua gol sangat diharapakn oleh perusahaan tersebut terjadi di pertandingan terutama dalam pertandingan penting. Tentu saja strategi khas marketing ini sudah dibicarakan sebelum pertandingan itu di mulai.

Semua cerita indah ini akan memiliki makna lebih bila kita mundur ke belakang. Alexis lahir di sebuah kota kecil, Tocopilla, dari keluarga apa adanya, keluarga kebanyakan. Wikipedia berbahasa Spanyol menggolongkan keluarga Alexis sebagai keluarga yang kurang mampu.

Selanjutnya adalah: Sepatu robek pun masih dipakai, baju satu lembar…

Baju Satu Lembar

Sepatu robek pun masih dipakai, baju satu lembar untuk beberapa keperluan, karena sang Ibu dengan pekerjaan sebagai penjual ikan tidak mampu membelikan model terbaru untuk anak pujaan hati. Alexis kecil kerap harus bekerja sabagai tukang membersihkan mobil untuk menambah uang dapur ibunya dan uang jajan untuk dirinya sendiri.

“Dia selalu mengatakan kepadaku bahwa dia akan membelikan rumah yang besar untukku,” kata ibunda Alexis dalam sebuah wawancara dengan wartawan yang diunggah di Youtube.

Kegigihan si anak tidak terlpas dari kecintaan kepada ibunya yang dalam kesulitan ekonomi selalu berpesan kepada Alexis,”Lakukan apa yang membuat kamu bahagia dan lakukan dengan sebaik mungkin.”

Proses ini yang mesti dilihat oleh semua orang. Silau pada keberhasilan tanpa melihat jauh ke belakang, melihat perjuangan yang dilalui oleh sang bintang, membuat kita kehilangan makna keberhasilan itu sendiri.  Sebuah pepatah mengatakan ambillah sebuah cara hidup maka kebiasaan yang tercipta akan membuat segalanya jadi mudah.



Alexis sudah melakukannya. Sekalipun terlahir dengan bakat alamiah, tetapi sampai saat ini dia terus berlatih dan berlatih. Todos los días quiero mejorarme. Setiap hari aku ingin bermain lebih baik. Kata orang Nusantara, rezeki datang dari Tuhan, tetapi kerja keras kita adalah kunci keberhasilan sesungguhnya.

Dios ayuda a los que ayudan a si mismos, kata orang Spanyol. Tuhan menolong orang yang menolong dirinya sendiri. Wahai Alexis, dari bumi Nusantara kami (para pencinta sepak bola berkualitas) menunggu senyum ibumu di balik kesuksesanmu.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya