SOLOPOS.COM - Danang Nur Ihsan (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — “Perang udara dan perang darat harus dikuasai semuanya.” Itulah kalimat yang acap kali terlontar dari semua tim kampanye atau tim pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Tim pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, tim nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan tim nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. sama-sama berupaya merebut hati rakyat dengan gencar berkampanye di dunia maya—lewat platform digital—dan dunia nyata lewat pertemuan tatap muka, blusukan, kunjungan, dan lainnya.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Di Indonesia “perang udara” dalam kontestasi elektoral pemilihan presiden-wakil presiden, pemilihan anggota legislatif, hingga pemilihan kepala daerah mengemuka sejak era media sosial berkembang pesat pada 2009.

Unjuk kekuatan dalam “perang udara” kian masif saat Pemilu 2014, ketika pengguna Internet di Indonesia terus melesat dan pengguna media sosial tumbuh signifikan. Kini, 10 tahun berselang, tidak perlu ditanyakan lagi pentingnya “perang udara” dalam kontestasi elektoral.

Kini lebih dari 200 juta orang Indonesia merupakan pengguna Internet dan sebagian besar dari mereka menjadi pengguna aktif media sosial. Itulah mengapa semua kontestan dalam Pemilu 2024 gencar berkampanye di media sosial.

Kontestan, tim kampanye, relawan, sampai pendukung masing-masing pasangan calon presiden-calon wakil presiden gencar mengunggulkan pilihan mereka masing-masing, sembari sebagian dari mereka menyerang pasangan calon yang lain.

Tiap pasangan calon presiden-calon wakil presiden memiliki tim pendenggung atau buzzer di media sosial. Tiap-tiap platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok, X (Twitter), Youtube dan lainnya menjadi medan atau gelanggang bagi para kontestan.

Pada  Pemilu 2014 Twitter dan Facebook yang menjadi perhatian dalam “pertarungan”. Pada Pemilu 2019 perhatian lebih banyak ke Instagram. Pada Pemilu 2024 ini gelanggang Tiktok yang menjadi salah satu medan utama dalam “perang udara”.

Kehadiran gelanggang medis sosial Tiktok menghadirkan cara dan strategi baru untuk memikat audiens dalam kampanye Pemilu 2024. Cara-cara “perang udara” pada 2014 dan 2019 mungkin sudah usang dan tak lagi relevan dengan tren sekarang.

Tiktok dalam beberapa tahun terakhir menjadi rising star di platform media sosial dengan memopulerkan video pendek vertikal. Belakangan Tiktok sangat populer di Indonesia dan di banyak negara lain. Tiktok mampu menyedot audiens yang sangat luas.

Apbila mengacu data We Are Social 2023 untuk Indonesia, Tiktok berada di urutan keempat media sosial yang paling sering digunakan pengguna Internet di Indonesia. Tiktok di bawah Whatsapp, Instagram, dan Facebook. Tiktok menjadi media sosial yang pertumbuhannya paling tinggi. Waktu yang dihabiskan pengguna Internet untuk mengakses Tiktok menjadi yang salah satu yang paling tinggi yaitu 29 jam/bulan atau rata-rata hampir satu jam sehari.

Durasi mengakses Tiktok jauh lebih lama dibandingkan durasi mengakses Instagram, Youtube, atau Facebook. Inilah yang membuat Tiktok menjadi salah satu gelanggang utama “perang udara” dalam Pemilu 2024 ini.

Apabila diatrik ke belakang, pasangan Prabowo-Gibran menjadi yang paling intensif di Tiktok sejak jauh-jauh hari. Calon presiden Prabowo Subianto telah cukup lama ramai dibicarakan di Tiktok sebelum masa kampanye. Setelah itu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mulai intensif memanfaatkan Tiktok.

Pemantauan percakapan tentang calon presiden-calon wakil presiden di platform media sosial pada Januari 2024 yang dilakukan tim riset Solopos Media Group mengonfirmasi hal ini. Pada Januari 2024, terdapat 431.806 percakapan tentang calon presiden-calon wakil presiden di berbagai platform media sosial dan media online.

Di media sosial percakapan paling banyak berada di Tiktok dengan 128.047 percakapan, Youtube 59.496 percakapan, dan X (Twitter) 56.372 percakapan. Di platform lain, seperti Facebook dan Instagram, jumlah percakapan lebih sedikit.

Bila dilihat dari sisi interaksi atau engagement, jangkauan atau reach, dan views video, Tiktok, Instagram, dan Youtube yang berada di teratas.  Di Tiktok, percakapan tentang Prabowo menghasilkan lebih dari 114 juta engagement dan lebih dari 1,7 miliar views video.

Percakapan tentang Anies mendapatkan 78 juta engagement dan 1,1 miliar views. Sedangkan percakapan tentang Ganjar mendapatkan lebih dari 37 juta engagement dan 738 juta views. Bagi sebagian orang atau kalangan, Tiktok kerap dianggap sebagai media sosial yang aneh.

Ada stereotipe sejak kemunculan platform ini, bahwa isinya joget-joget mulu. Ada yang bilang platform ini isinya banyak hoaks dan tempat berkumpulnya para bocah kecil atau bocil. Ada pula yang menganggap Tiktok terlalu receh dan isinya tanpa esensi.

Mungkin ada di antara kita yang kurang suka atau tidak nyaman dengan Tiktok atau menganggap remeh Tiktok dengan alasan apa pun. Data tentang tren media sosial  dan percakapan tentang calon presiden-calon wakil presiden di media sosial menjelaskan Tiktok memiliki peran yang tidak kecil dalam “perang udara” pada Pemilu 2024.

Inilah tantangan sesungguhnya bagi para penyampai/pengirim/pembuat pesan. Bukan hanya dalam konteks pemilu, namun dalam konteks lebih luas tentang penyampaian pesan atau informasi atau konten kepada masyarakat. Bila ada anggapan di Tiktok banyak hoaks, tangkallah dengan informasi valid dan kredibel di platform itu, bukan malah menjauhi.

Apabila dianggap tanpa esensi, tantangannya adalah membuat konten di platform itu dengan menyampaikan pesan padat dan berisi lewat video singkat. Pada era media sosial, suka tidak suka Tiktok akan menjadi salah satu gelanggang utama setidaknya hingga beberapa tahun ke depan.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 6 Februari 2024. Penulis adalah jurnalis Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya