SOLOPOS.COM - Ponco Suseno (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Pada  12 Januari 2023 pukul 03.00 WIB pecah tawuran antargeng motor di perbatasan Batang-Pekalongan, Jawa Tengah. Tawuran yang melibatkan dua geng motor asal dua daerah itu terjadi di Jl. Mayjen Sutoyo, Desa Denasri Kulon, Kecamatan/Kabupaten Batang, dekat SMPN 17 Pekalongan.

Satu orang meninggal dunia dalam tawuran itu, berumur 21 tahun, warga Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Setelah kejadian itu, 14 orang yang terlibat tawuran ditangkap polisi. Di antara mereka ada yang membacok, merencanakan, dan menunggu di sepeda motor.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Mereka dijerat Pasal 170 ayat (2) KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Di antara barang bukti yang disita polisi, antara lain, celurit, parang, dan pedang.

Tawuran itu ternyata bermula dari urusan membikin konten di media sosial. Antargeng motor yang anggotanya mayoritas para remaja itu bersepakat membikin konten tentang tawuran.

Mereka baru melakukan itu kali pertama. Hasilnya sangat fatal. Bukan suatu hal yang membanggakan, tawuran dengan alasan yang sungguh konyol itu berakhir tragis. Seorang meninggal dunia dan masa depan para remaja itu tercoreng ulah mereka sendiri.

Masa-masa pencarian identitas itu berakhir di balik jeruji besi. Pengakuan salah seorang di antara mereka menunjukkan geng motor serupa ternyata banyak bermunculan di Batang dan Pekalongan.

Tindakan para remaja itu tak lagi tergolong kenakalan, melainkan sudah menjadi kejahatan. Kalangan remaja dan pemuda era sekarang justru sangat dekat dengan kejahatan jalanan. Fenomena geng motor itu bisa jadi telah tumbuh subur di berbagai daerah lain di negeri ini.

Jika ini tak dikendalikan dari hulu hingga hilir, percayalah kasus seperti di perbatasan Batang dan Pekalongan itu akan terus terjadi dan terjadi lagi pada kemudian hari. Bisa terulang lagi di daerah tersebut atau di daerah lain.

Polanya sama, tawuran antargeng atau antarkelompok. Dampaknya jatuh korban dan ada penetapan tersangka yang usianya sebenarnya masih relatif belia. Keisengan remaja yang berimbas mengganggu ketertiban umum atau bahkan menghilangkan nyawa orang lain bisa jadi karena salah pergaulan.

Para remaja yang masuk menjadi anggota geng motor pasti bukan tanpa sebab. Keikutsertaan mereka dalam geng motor tentu ada alasan yang menyertai. Entah itu disebabkan faktor internal (termasuk gampang emosi/ngamukan, jauh dari ajaran agama) atau faktor eksternal (dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pengaruh buruk teknologi informasi/media sosial).

Menilik dari beragam alasan remaja yang terjerumus ke pengaruh buruk geng motor, jelas persoalan kenakalan remaja ini menjadi tanggung jawab bersama. Peran keluarga sangat krusial dalam mencegah kenakalan dan kejahatan remaja.

Keluarga memiliki pengaruh sangat besar dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya anak. Keluarga yang biasa menanamkan nilai-nilai agama, kedisiplinan, dan tanggung jawab biasanya tak gampang terpengaruh hal-hal buruk. Begitu juga sebaliknya.

Telat Nakal

Di samping keluarga ada peran lingkungan sekolah dan masyarakat. Sekolah yang baik tentu harus bisa mengoptimalkan kemampuan peserta didik sesuai minat dan potensi yang dimiliki. Setiap anak tentu sangat spesial.

Prestasi anak tak melulu tentang akademis. Di luar itu, anak yang memiliki keterampilan juga perlu diberi kesempatan mengembangkan diri. Dengan demikian dapat mencegah munculnya perilaku buruk.

Semangat selalu memberikan pengaruh baik itu juga perlu ditanamkan di lingkungan masyarakat. Hal itu juga perlu dilakukan para tetangga, tokoh masyarakat, tokoh agama. Bertetangga yang baik dengan selalu mengedepankan sikap saling asih, asuh, dan asih terhadap sesama.

Dengan cara seperti itu, setiap remaja akan merasakan eksistensi diri di tengah masyarakat sehingga tak perlu lagi mencari pelampiasan dengan mengikuti geng atau komunitas yang justru sering merugikan orang lain.

Keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat menjadi pihak yang sangat berperan bagi seorang remaja. Jika masing-masing lini itu menjalankan peran dengan baik, tentu pencegahan kenakalan remaja dapat diterapkan.

Energi yang dikeluarkan para remaja tersebut merupakan energi positif yang bermanfaat bagi semua kalangan. Aparat penegak hukum tak perlu repot-repot menjerat kalangan remaja dengan pasal pidana. Terkecuali jika kenakalan remaja yang mengarah ke kejahatan yang sudah tak bisa ditoleransi. Itu memang perlu diberi  tindakan sebagai efek jera.

Menjadi remaja yang berguna bagi bangsa dan negara itu sebenarnya gampang. Cukup menjadi remaja yang tak banyak bertingkah dengan merugikan orang lain. Itu sudah menjadi remaja yang luar biasa.

Dari dulu sampai sekarang dan yang akan datang, bangsa ini selalu butuh pemuda kreatif. Dulu Bung karno pernah berkata,”Beri aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Indonesia mada depan tergantung pada kondisi remaja dan pemuda saat ini.

Indonesia akan memasuki usia emas pada 2045. Mestinya momentum itu dan seterusnya memicu anak-anak muda untuk selalu mengisi waktu dengan kegiatan yang berkualitas. Fase remaja hingga pemuda memang menjadi fase pencarian jati diri dalam siklus kehidupan.

Bangsa ini rindu sosok remaja dan pemuda berkualitas. Remaja yang tidak sibuk berulah hingga merugikan orang lain. Kenakalan remaja tentu dapat dicegah jika seluruh elemen masyarakat proaktif melindungi remaja dari pengaruh buruk dalam kehidupan.

Jika seorang remaja, pemuda, hingga dewasa tergolong baik pada zamannya alias tidak neka-neka, sudah semestinya konsisten menjaga sikap baik tersebut. Mempertahankan memang jauh lebih sulit daripada meraihnya.

Perlu terus memperjuangkan diri agar selalu on the track. Jangan sampai malah mendekati kenakalan, bahkan kejahatan pada saat sudah menjadi dewasa. Dampaknya tetap parah, baik bagi dirinya sendiri atau orang lain. Kalau seperti itu adanya, namanya telat nakal.



(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 8 Februari 2023. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya