SOLOPOS.COM - Fahisal Afif Abidin (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Data Asesmen Nasional 2022 aspek kualitas pembelajaran menunjukkan kategori sedang secara nasional. Nilai ini hanya naik 2,16 poin dari skor 58,53 pada tahun sebelumnya. Kondisi ini bermakna suasana kelas mulai kondusif, dukungan afektif serta aktivasi kognitif guru meningkat.

Hal ini menunjukkan perlu kerja keras para stakeholders terutama guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi kategori baik. Rapor Pendidikan SMPN 3 Satu Atap Sambirejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 memberikan informasi kualitas pembelajaran adalah indikator dengan pencapaian terendah, salah satunya disebabkan rendahnya metode pembelajaran.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Pengamatan langsung menunjukkan masih sering ditemukan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Meskipun dalam sehari seorang murid mengikuti beberapa kegiatan belajar dengan pendidik yang berbeda, sangat sering mereka melalui dengan bingkai kegiatan yang sama.

Pola seperti ini dapat membuat siswa jenuh sehingga menurunkan kualitas dan hasil belajar. Matematika sebagai salah satu ilmu yang wajib dipelajari di sekolah juga tidak jauh dari masalah kegiatan pembelajaran yang menghadirkan kejenuhan bagi murid.

Keluasan dan kedalaman ilmu matematika membutuhkan interaksi yang tinggi antara murid dan guru, bahkan dengan alat peraga sederhana maupun berteknologi, agar mendapatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar sesuai harapan kurikulum.

Pada materi yang sifatnya abstrak guru perlu menjadikan pembelajaran sebagai jembatan utama dalam membantu murid memahami esensi materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian, perlu terobosan untuk mengurangi tingkat kejenuhan murid dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Murid-murid hari ini adalah generasi Z yang cepat menyerap keterampilan digital. Generasi ini setiap hari akrab dengan gadget dan cakap mengoperasikannya. Mereka juga lebih mudah mempelajari tools dan fungsi gadget daripada orang dewasa generasi sebelumnya.

Hampir setiap murid SMPN 3 Satu Atap Sambirejo memiliki gadget dan hal ini adalah aset yang perlu dimaksimalkan dalam kegiatan pembelajaran matematika. Kemajuan teknologi memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan pembelajaran.

Beberapa objek geometri dalam matematika yang sebelumnya membutuhkan beberapa proses yang rumit dalam menggambar dapat dipermudah menggunakan aplikasi. Grafik fungsi kuadrat dapat digambarkan dengan sangat baik menggunakan aplikasi Geogebra hanya dengan memasukkan bentuk fungsinya.

Hal ini dapat dimanfaatkan guru dalam membantu murid memahami informasi penting dari sebuah grafik. Informasi penting yang diidentifikasi adalah titik potong sumbu x, titik potong sumbu y, dan titik balik/ekstreem.

Sederet kelebihan teknologi membuat siapa pun tertarik untuk menggunakannya. Tidak terkecuali murid yang dalam keseharian sangat dekat dengan teknologi sehingga akan sangat baik jika guru dapat memanfaatkan kedekatan tersebut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penggunaan Geogebra dalam meningkatkan hasil belajar matematika sudah dibuktikan Khardiyawan (2022) dalam penelitian. Dedi (2019) dalam penelitian juga menyatakan bahwa penggunaan aplikasi Geogebra dapat meningkatkan aktivitas dan kompetensi materi fungsi kuadrat di kalangan siswa.

Pilihan menggunakan gadget sebagai penunjang pembelajaran matematika sangat layak untuk dicoba. Persiapan yang matang dan alur pembelajaran yang jelas akan memudahkan guru dalam membimbing siswa.

Akhirnya didapatkan aktivitas belajar yang berkualitas sehingga memudahkan murid untuk membangun pengetahuan. Beberapa langkah utama dapat dilakukan guru guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran grafik fungsi kuadrat.

Pertama, siapkan aplikasi Geogebra. Kedua, rencanakan pembelajaran berupa penyelidikan/discovery learning. Ketiga, guru meminta siswa untuk berkelompok kemudian setiap kelompok membuat beberapa bentuk fungsi kuadrat yang akan diselidiki informasi pentingnya.

Keempat, setiap kelompok saling menukar fungsi kuadrat. Kelima, guru memberikan gambaran bahwa teknologi dapat membantu mereka dalam menggambar grafik fungsi.

Keenam, guru menjelaskan kepada siswa mengenai dasar pemanfaatan aplikasi Geogebra seperti input fungsi kuadrat dan cara membaca informasi penting dari grafik fungsi kuadrat.

Ketujuh, setiap kelompok memulai penyelidikan dari soal yang diterima. Kedelapan, guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk presentasi. Kesembilan, antarkelompok saling mengoreksi pekerjaan dan memberikan masukan untuk kelompok lain.

Kesepuluh, siswa membuat kesimpulan mengenai cara membaca data penting dari grafik fungsi kuadrat dan pemanfaatan aplikasi Geogebra. Ada dua hal utama dalam kegiatan belajar seperti ini yang perlu diperhatikan guru.

Pertama, guru perlu memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya kepada siswa. Kesempatan belajar yang dimaksud adalah kondisi yang nyaman untuk belajar. Siswa diberi ruang untuk melakukan percobaan, bahkan melakukan kesalahan. Guru siap mendampingi dan memfasilitasi saat siswa menemukan kendala.

Kedua, libatkan siswa dalam pembelajaran. Salah satu langkah pembelajaran yang diuraikan ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat soal fungsi kuadrat yang akan digambar grafiknya dalam Geogebra.

Guru hanya memberikan batasan seperti berapa nilai terkecil dan terbesar yang bisa dipilih untuk setiap koefisien dan konstanta. Hal seperti ini membuat murid merasa diberi ruang yang cukup untuk mengekspresikan diri dan tentu menumbuhkan rasa kepemilikan dalam belajar.

Kegiatan pembelajaran yang memberikan kenyamanan dan memberikan ruang yang cukup kepada murid untuk berekspresi meningkatkan kualitas pembelajaran. Tingginya rasa kepemilikan murid dalam proses pembelajaran mendorong gereget atau semangat dalam menyelesaikan aktivitas belajar.

Pelaksanaan pembelajaran seperti ini meningkatkan aktivitas belajar murid di SMPN 3 Satu Atap Sambirejo hingga 90%. Siswa bersemangat memanfaatkan gadget milik mereka untuk mengidentifikasi informasi penting dari grafik fungsi kuadrat yang diselidiki kemudian mendiskusikan dengan rekan sekelompok.



Tingkat kejenuhan murid dalam belajar matematika teratasi dan hasil belajar menunjukkan ada peningkatan seiring aktivitas belajar yang lebih berkualitas. Gadget bisa membuat siswa lebih punya gereget dalam belajar matematika.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 22 November 2023. Penulis adalah guru SMPN 3 Satu Atap Sambirejo, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya