SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Masih banyak tantangan yang dihadapi start up teknologi atau Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) untuk dapat mencapai go public.

Tidak semua start up memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan kepercayaan investor dan mengantongi dana segar melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Platform jual beli daring PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menjadi start up teknologi yang berhasil memasuki Bursa Efek Indonesia (BEI) sekaligus menjadi unicorn pertama yang berhasil go public pada 2021.

Bukalapak menawarkan 25,77 miliar lembar saham dengan harga penawaran Rp850 per lembar saham. Melalui proses IPO tersebut, Bukalapak berhasil meraup dana segar Rp21,9 triliun (Liputan6.com, 2021).

PT Nanotech Indonesia Global Tbk menjadi PPBT yang juga berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2022. Perusahaan ini merupakan jasa layanan teknologi riset, pengembangan, rekayasa material dan nanoteknologi.

Nanotech melepas 1,285 miliar lembar saham dengan harga penawaran Rp100 per lembar saham. Melalui proses IPO tersebut, PPBT yang baru berdiri 2019 ini telah berhasil meraup dana segar Rp128,5 miliar (IDXchannel.com).

Berdasarkan perolehan Bukalapak dan Nanotech, tentu memotivasi PPBT lain untuk berlomba-lomba menjadi perusahaan publik.

Selain memperoleh pendanaan jangka panjang, melalui go public dapat meningkatkan nilai dan citra perusahaan hingga memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) sebesar 5 %.

Melalui keuntungan tersebut, lantas mengapa masih belum banyak PPBT yang berhasil untuk go public? Apakah hanya start up besar yang mampu untuk melantai di BEI? Ataukah proses untuk go public menyulitkan banyak start up teknologi?

Selain memenuhi persyaratan dari PT Bursa Efek Indonesia, proses persiapan PPBT secara internal untuk go public perlu sehat.

Adanya pengukuran (measurement) diperlukan perusahaan untuk mempersiapkan go public.

Pengukuran tidak hanya dari finansial melain juga memperhatikan nonfinansial. Indikator pengukuran diterjemahkan melalui Key Performance Indicator (KPI).

Penulis telah melakukan penelitian terkait Perancangan KPI Nonfinansial untuk PPBT PT Batex Energi Mandiri. Penelitian ini menggunakan metode Integrated Performance Measurement System (IPMS).

PT Batex Energi Mandiri merupakan PPBT yang lahir dari Pusat Unggulan Ipteks Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (PUI TPEL) Universitas Sebelas Maret menjadi salah satu perusahaan yang memiliki target untuk go public.

PPBT UNS ini merupakan manufaktur baterai lithium ion yang menjadi sumber energi untuk kendaraan listrik.

Penulis membantu PPBT UNS dalam merancang KPI nonfinansial untuk mempersiapkan go public. KPI nonfinansial dipilih agar PPBT tidak hanya terfokus pada finansial yang sejauh ini masih menjadi prioritas.

Perancangan KPI nonfinansial menggunakan framework Integrated Performance Measurement System (IPMS) yang dapat mengidentifikasi level bisnis.

Metode Integrated Performance Measurement System merupakan sistem pengukuran kinerja yang dikembangkan di Centre for Strategic Manufacturing, University of Strathdyde Glasglow oleh Bititci et al.

Sistem pengukuran kinerja ini menggunakan stakeholder sebagai titik awal dalam menentukan KPI.

Terdapat lima tahapan dilakukan pada penelitian dengan IPMS yaitu identifikasi level bisnis perusahaan, identifikasi stakeholder dan kebutuhan stakeholder (stakeholder requirement), tahapan external monitor, penetapan objectives, dan perancangan KPI.

Penulis telah mengidentifikasi level bisnis pada PPBT yang terdiri atas level bisnis induk yang mengarah pada perusahaan itu sendiri, unit bisnis start up, bisnis proses, serta aktivitas proses bisnis PPBT.

 

Level Bisnis PT Batex Energi Mandiri

Stakeholder PPBT terdiri atas pimpinan, karyawan, supplier, dan konsumen. Melalui wawancara dan kuesioner, diperoleh stakeholder.

Hasilnya diperoleh tujuh stakeholder requirement pimpinan, 15 stakeholder requirement karyawan, 17 stakeholder requirement supplier, dan 20 stakeholder requirement konsumen.



Tahapan external monitor dilakukan dengan benchmarking atau perbandingan antara indikator PPBT dengan indikator pengukuran kinerja lain.

Proses benchmarking pada PPBT dilakukan dengan indikator Start up Success Index. Selanjutnya dilakukan penetapan tujuan (objective) yang diperoleh berdasarkan kebutuhan stakeholder.

Terdapat tujuh objectives stakeholder PPBT UNS yang terdiri atas peningkatan kepuasan customer terhadap produk dan layanan, peningkatan kualitas customer service, peningkatan kualitas produk, peningkatan kualitas produk, peningkatan kepuasan supplier terhadap perusahaan, peningkatan kepuasan dan kualitas karyawan, meningkatkan profit, serta peningkatan skala bisnis.

Perancangan KPI Nonfinansial ditetapkan berdasarkan hasil objective.

KPI PT Batex Energi Mandiri

Pelaporan finansial memang diperlukan, tetapi yang seringkali terlupakan oleh banyak start up yaitu terkait dengan sisi nonfinansial. KPI Nonfinansial menjadi penting bagi PPBT sebagai pelaporan dalam menunjang IPO.

Kegunaan KPI membantu manajemen dalam menyoroti kinerja PPBT. KPI juga menjadi panduan PPBT mendapatkan gambaran lengkap terkait bisnis yang dijalankan.

Persiapan internal melalui rancangan KPI maupun memperbanyak portofolio mungkin akan membuka peluang PPBT menjadi perusahaan publik. Akan tetapi, juga diperlukan tekad dan langkah berani untuk masuk ke pasar modal BEI yang tentu akan bersaing dengan perusahaan besar lainnya.

Setelah segala upaya dilakukan, mari kita tunggu saja semoga semakin banyak nama PPBT yang berhasil go public.

Artikel ini ditulis oleh Natasha Erba Pratiwi, mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Industri UNS, dan tergabung dalam Riset Grup Rekayasa Industri dan Tekno-Ekonomi (RG-RITE) FT UNS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya