SOLOPOS.COM - Suharsih (Solopos/Istimewa)

Wonogiri kini memiliki layanan transportasi yang memadai, nyaman, dan murah bagi warga setempat yang ingin bepergian ke Sukoharjo atau Solo. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng rute Solo-Wonogiri menjadi andalan baru transportasi umum dengan rute melewati tiga kabupaten/kota, yakni Wonogiri, Sukoharjo, Solo, maupun sebaliknya.

Sejak diluncurkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, pada 8 Agustus 2023 lalu, layanan bus ini langsung diserbu penumpang. Apalagi pada pekan pertama peluncurannya penumpang tidak dikenai biaya. Warga langsung antre untuk menjajal naik bus itu pada perjalanan pertama dari Terminal Tipe C dekat Pasar Kota Wonogiri menuju Solo.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Tak hanya warga Wonogiri yang dimudahkan untuk bepergian ke Sukoharjo atau Solo, BRT Trans Jateng juga membuat orang dari luar daerah berdatangan ke Wonogiri. Orang yang tadinya malas pergi ke Wonogiri karena jauh, kini jadi lebih antusias untuk mengunjungi Wonogiri, termasuk mereka yang hanya ingin berlibur atau mendapat suasana baru dengan jalan-jalan di Wonogiri.

Banyaknya orang yang berdatangan ke Wonogiri sejak ada layanan BRT Trans Jateng sejatinya adalah peluang bagi Kota Sukses untuk mendongkrak perekonomian, khususnya dari sektor pariwisata. Diberitakan Solopos.com, Senin (21/8/2023), petugas timer BRT Trans Jateng di Terminal C Wonogiri menyebut sejak layanan transportasi umum itu berbayar, jumlah penumpang atau load factor-nya memang menurun.

Selama masa promo gratis sepekan pertama sejak peluncuran, load factor penumpang BRT Trans Jateng mencapai 130%. Namun, setelah berbayar load factor-nya turun sekitar 55% menjadi 73%-75%. Adapun tarif layanan BRT Trans Jateng adalah Rp4.000 per orang sekali jalan untuk penumpang umum dan Rp2.000 per orang sekali jalan untuk pelajar, buruh, dan veteran.

Setelah berbayar, load factor penumpang BRT mengalami lonjakan hanya pada hari Minggu atau hari libur. Lonjakan jumlah penumpang ini, selain dari mereka bekerja di luar daerah dan pulang atau pergi pada akhir pekan, patut diduga adalah wisatawan yang ingin dolan mengunjungi tempat-tempat wisata atau sekadar kulineran di Kabupaten Wonogiri.

Ini tentunya adalah peluang besar untuk mendongkrak sektor pariwisata di Wonogiri. Sayangnya, Wonogiri sepertinya belum siap menangkap peluang tersebut. Infrastruktur mulai dari sarana transportasi atau angkutan umum lanjutan dari perhentian terakhir BRT Trans Jateng di Terminal Tipe C Wonogiri menuju objek-objek wisata hingga tempat-tempat wisata untuk dikunjungi belum siap.

Banyak orang dari Solo dan sekitarnya yang datang ke Wonogiri untuk sekadar dolan atau berwisata kebingungan begitu tiba di Terminal Tipe C. Seorang warga Boyolali, Sawitri, yang mengunjungi Wonogiri untuk dolan karena ingin menjajal BRT pada 17 Agustus 2023 lalu mengatakan tidak ada petunjuk yang mengarahkan penumpang bus yang baru turun di terminal.

“Paling tidak, mestinya ada petunjuk misalnya untuk ke Waduk Gajah Mungkur naik apa, kulineran arahnya ke mana,” ceritanya kepada penulis.

Sebelumnya ada juga kelompok senam ibu-ibu asal Pasar Kliwon, Solo, yang datang ke Wonogiri dengan niat untuk menjajal moda transportasi baru BRT sekaligus jalan-jalan. Mereka sebenarnya ingin dolan ke Waduk Gajah Mungkur (WGM), namun akhirnya mereka hanya putar-putar di kawasan Pasar Kota Wonogiri karena tidak tahu harus naik angkutan apa untuk menuju ke waduk.

Kebingungan-kebingungan semacam itu sebenarnya bisa dihindari apabila pihak terkait di Pemkab Wonogiri cukup jeli menangkap peluang hadirnya BRT Trans Jateng untuk mendongkrak sektor pariwisata dan mempersiapkannya jauh-jauh hari. Minimal mempersiapkan papan informasi bagi penumpang BRT setibanya mereka di Wonogiri.

Papan informasi bisa berupa petunjuk arah menuju tempat-tempat wisata terdekat dan bagaimana cara untuk menuju ke sana. Akan lebih baik lagi jika sudah tersedia angkutan yang memang diarahkan untuk melewati kawasan-kawasan wisata itu.

Dengan begitu, masyarakat yang datang berkunjung ke Wonogiri yang naik BRT, termasuk juga yang naik KA Batara Kresna dan turun di Stasiun Wonogiri di belakang Pasar Kota, tidak akan kebingungan atau kesulitan meneruskan perjalanan. Tentunya sangat disayangkan apabila mereka yang datang “bertamu” ke Wonogiri kecewa karena mendapati kondisi di Wonogiri tak sesuai dengan apa yang mereka bayangkan.

Lebih parah lagi jika rasa kecewa itu malah membuat mereka kapok dan enggan untuk datang lagi ke Wonogiri. Tentu efek ke depannya akan sangat buruk bagi pariwisata Wonogiri.

Saat ini belum terlalu terlambat bagi Pemkab untuk mulai menyusun strategi guna menangkap peluang mendongkrak sektor pariwisata dari hadirnya BRT dan sebelumnya, KA Batara Kresna.

Pemkab Wonogiri masih punya kartu yang bisa dimainkan untuk mendongkrak sektor pariwisata. Pengembangan kawasan wisata WGM menjadi mirip Guatape Dam di Colombia saat ini masih berjalan dan ditargetkan kelar tahun ini.

Dengan jalur pedestrian dari kaca yang menjorok sampai ke atas perairan dan 40-an wahana lain yang dibangun akan menjadikan WGM sebagai ikon wisata yang berbeda. Beberapa wahana yang dibangun diklaim belum pernah ada di Wonogiri selama ini, bahkan di tempat wisata lain.

Sesuai informasi desain masterplan penataan kawasan wisata WGM, ada teras pantai waduk, Museum Gajah Mungkur, taman tematik dan lansekap, taman opera, taman pintar, dan infinity pool.

Selain itu ada bianglala, agrowisata, kebun raya, kawasan lintas alam dan jalur olahraga sepeda ekstrem atau downhill, area pemandangan waduk dari jalan atau scenic lake from road, dan sebagainya.

Namun, semua itu tidak akan terlalu berdampak pada kunjungan wisata jika tidak didukung infrastruktur yang memadai. Untuk itu, kejelian Pemkab menangkap peluang lagi-lagi diuji di sini, yaitu bagaimana menyiapkan infrastruktur pendukung agar Wonogiri dengan wisata-wisata andalannya bisa menjadi jujugan utama orang untuk berekreasi dan menghabiskan waktu berlibur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya