SOLOPOS.COM - Ichsan Nuansa (solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Kepanduan adalah suatu bentuk gerakan pemuda yang bertujuan membentuk karakter, kepemimpinan, dan keterampilan dalam diri anggotanya. Gerakan ini umumnya diwakili oleh organisasi pramuka di berbagai negara, dengan nama yang beragam, berbeda-beda.

Di Indonesia, misalnya, gerakan ini dikenal dengan nama Gerakan Pramuka dan di organisasi Muhammadiyah disebut Hizbul Wathan, sedangkan di negara lain seperti Inggris disebut Scouting atau Boy Scouts di Amerika Serikat.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Meskipun memiliki nama yang berbeda, tujuan utama gerakan kepanduan sama, yaitu mengembangkan potensi individu dan membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat.

Gagasan dasar gerakan kepanduan berasal dari metode latihan militer yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan pemuda. Robert Baden-Powell melihat potensi besar dalam mengajarkan kepada pemuda tentang kecerdasan taktis, kemandirian, solidaritas, dan tanggung jawab.

Oleh karena itulah, gerakan ini didesain untuk menanamkan nilai-nilai positif dalam kehidupan para pemuda. Salah satu kepanduan yang terkemuka ialah Gerakan Pramuka. Gerakan yang mengedepankan pendidikan karakter, nilai-nilai keagamaan, patriotisme, kemandirian, dan kepemimpinan.

Gerakan Pramuka berusaha membentuk generasi muda yang berkualitas dan memiliki semangat cinta tanah air. Gerakan Pramuka berhasil mencapai tujuan penting membentuk karakter dan kepemimpinan anggota melalui metode pelatihan yang menyenangkan dan pendekatan nonformal.

Sebagai salah satu organisasi pemuda terbesar di Indonesia, Gerakan Pramuka memiliki peran yang vital dalam membentuk warga negara Indonesia yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.

Hizbul Wathan adalah organisasi kepanduan Islam di Indonesia yang berusaha membentuk generasi muda yang berakhlak mulia, mencintai tanah air, dan berwawasan keislaman. Hizbul Wathan menciptakan platform yang unik bagi para pemuda untuk berkembang secara holistik dengan menggabungkan nilai-nilai kepanduan serta prinsip-prinsip Islam.

Hizbul Wathan berhasil membentuk pemuda yang berkualitas dan siap berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara melalui berbagai kegiatan dan pendekatan yang menyenangkan.

Jelas, bahwa kekerabatan kepanduan telah berkembang di Indonesia. Komunitas kepanduan seperti Gerakan Pramuka dan Hizbul Wathan memiliki dua dimensi serupa. Keduanya melalui perjalanan panjang.

Gerakan Pramuka terus membuktikan keberadaannya sebagai pilar penting dalam membentuk karakter dan kepemimpinan generasi muda Indonesia dengan prinsip dasar kepanduan dan semangat gotong-royong.

Hizbul Wathan menjadi wadah bagi pemuda Indonesia untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang berbudi luhur, tangguh, berkomitmen pada kemanusiaan dan tanah air, serta teguh berpijak pada prinsip-prinsip Islam.

Kedua kepanduan tersebut memainkan peran penting membentuk kebangsaan dan identitas nasional. Gerakan Pramuka dan Hizbul Wathan mendorong anggotanya untuk mencintai, menghargai, dan berkontribusi pada negara Indonesia melalui pendidikan karakter dan semangat cinta tanah air.

Keduanya mengajarkan tentang nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi ideologi bangsa sehingga anggotanya menjadi generasi yang memiliki kesadaran nasional dan mengutamakan kepentingan bersama.

Kepanduan di Indonesia memiliki komitmen dengan nada yang kompleks. Komitmen tersebut ialah pembangunan karakter, penguatan kepemimpinan, pendidikan nilai-nilai kemanusiaan, persaudaraan, dan gotong royong.

Pembentukan karakter merupakan salah satu fokus utama kepanduan Indonesia. Melalui kurikulum yang melibatkan latihan fisik, sosial, intelektual, dan spiritual, anggota kepanduan diajarkan menjadi pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama.

Kemudian diikuti dengan program kepemimpinan yang terstruktur yang mengembangkan kualitas kepemimpinan mereka. Peran berikutnya adalah mendidik anggota tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial.

Kegiatan-kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat mengajarkan pentingnya membantu sesama yang membutuhkan, berbagi, dan memberikan dukungan bagi mereka yang kurang beruntung.

Kepanduan Indonesia menganut semangat persaudaraan dan kebersamaan. Melalui kegiatan seperti perkemahan dan pertemuan rutin, anggota diajarkan untuk bekerja sama, saling menghormati, dan menghargai perbedaan. Pada akhirnya gotong royong sebagai salah satu nilai luhur bangsa Indonesia terbentuk.

Dengan berbagai peran dan kontribusinya, kepanduan Indonesia tetap menjadi kekuatan yang positif dalam membentuk generasi muda Indonesia yang berintegritas, berwawasan global, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Segala aktivitas Gerakan Pramuka dan Hizbul Wathan di seluruh wilayah Indonesia terus menjadi momentum bersejarah bahwa kekerabatan kepanduan tetap terjaga serta saling bersinergi.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 18 Oktober 2023. Penulis adalah guru Bahasa Indonesia di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan calon guru penggerak angkatan ke-9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya