SOLOPOS.COM - Ivan Indra Kesuma (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Stunting atau tengkes masih menjadi persoalan serius meski kasusnya di banyak daerah terus menurun. Penyebabnya makin kompleks. Bukan sekadar karena pola asuh, tetapi juga lantaran ketidaksiapan orang tua yang menikah terlalu dini dan berbagai faktor lainnya.

Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin di laman stunting.go.id menjelaskan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi tengkes di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, menurun 6,4% dari 30,8% pada 2018.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Pemerintah mempunyai target menurunkan prevalensi tengkes hingga 14% pada 2024. Itu artinya, harus menurunkan prevalensi sebesar 10,4% dalam 2,5 tahun ke depan, yang tentu saja menjadi tantangan bagi semua elemen bangsa ini untuk mencapainya.

Tengkes merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis. Salah satu dampaknya tubuh anak terlalu pendek pada usianya. Penanganan stunting tidak hanya pemberian gizi yang memadai atau cukup.

Upaya memberikan gizi yang cukup sudah banyak dilakukan dengan pemberian makanan tambahan di lingkup satuan pendidikan anak usia dini (PAUD) maupun di lingkup masyarakat melalui pos pelayanan terpadu atau posyandu atau pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas.

Hal baru yang menarik adalah pencegahan dan penanganan tengkes juga menggunakan teknologi digital dan media massa. Saat ini persoalan tengkes tak hanya urusan makanan, namun juga perilaku orang tua. Tengkes bukan hanya terjadi di keluarga miskin, tetapi juga di keluarga kaaya atau kelas ekonomi menengah ke atas.

Sumber masalah salah satunya memang orang tua. Kebiasaan orang tua memberikan makanan yang disukai anak daripada yang dibutuhkan tubuh  anak menjadi penyebab. Faktor lain adalah usia orang tua yang masih belia karena menikah pada usia dini. Pencegahan dan penanganan tengkes tak cukup dengan melibatkan satuan pendidikan anak usia dini lewat program pemberian makanan tambahan atau sejenisnya. Pencegahan tengkes sekarang harus mencakup keluarga muda, calon pengantin, hingga media massa.

Peran Aplikasi

Pencegahan dan penanganan tengkes yang menyasar keluarga muda dan calon pengantin dilakukan dengan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Aplikasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah mencegah tengkes.

Elsimil adalah aplikasi edukasi dengan sistem digital. Melalui aplikasi tersebut bisa dilakukan asesmen dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi, perbaikan gizi calon pengantin, serta edukasi perilaku hidup sehat.

Media massa juga mempunyai andil dalam pencegahan dan penanganan tengkes. Media massa bisaterlibat dalam mengedukasi masyarakat yang familier dengan gadget. Melalui pemberitaan maupun format informasi lainnya, pemerintah berharap masyarakat, terutama keluarga yang mempunyai anak berusia di bawah lima tahun, teredukasi dengan baik.

Pemerintah Kota Solo juga memberi perhatian pada urusan penanganan tengkes. Melalui Peraturan Wali Kota Solo Nomor 19.1 Tahun 2022, Pemerintah Kota Solo mengajak media massa ambil bagian dalam menangani masalah tengkes.

Pada era digitalisasi informasi, media massa bisa mengambil peran dengan menyajikan berita menarik dalam bentuk multimedia yang disebarluaskan melalui multiplatform. Media massa jangan melulu menyajikan berita dan informasi politik, hukum, ekonomim dan hiburan,

Media massa harus menambah porsi pemberitaan seputar kesehatan anak. Masa depan bangsa ditentukan oleh generasi penerus, yang saat ini masih berusia di bawah lima tahun. Pengelola media massa harus kian peduli dengan menyajikan konten atau berita yang ramah anak dan menarik bagi orang tua.

Konten atau berita berisi edukasi, ajakan, dan contoh berperilaku hidup sehat akan berperan penting dalam penanganan tengkes. Pengelola media massa juga harus pandai meramu dan menyajikan konten sehingga mampu mengubah pola pilir dan perilaku masyarakat, khususnya kalangan keluarga muda.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 22 September 2022. Penulis adalah jurnalis Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya