SOLOPOS.COM - Anak-anak bermain perahu di wahana baru di Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, belum lama ini. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta atau di ibu kota negara. Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa. Lilin-lilin itu dinyalakan oleh pemerintah desa bersama seluruh komponen masyarakat desa.

Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten adalah salah satu penyala lilin itu. Pemerintah Desa wunut mampu mengelola dana desa sehingga bermanfaat bagi 569.673 warga.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Salah satu komponen anggaran pendapatan dan belanja desa yang kini berperan penting, bahkan sangat penting, dalam pembangunan desa adalan dana desa. Ketepatan mengelola dana desa akan menyalakan lilin-lilin kemajuan negeri ini dari desa.

Desa Wunut adalah salah satu desa yang berhasil menyalakan lilin untuk menerangi Indonesia. Sejak 2016 pengelolaan dana desa di Desa Wunut mampu memberdayakan potensi desa itu.

Desa Wunut kini dikenal sebagai desa wisata berbasis potensi alam, salah satunya umbul atau sumber air dan lanskap alam asli desa itu.

Pengembangan dan pemberdayaan potensi desa itu dengan konsep desa wisata dimulai pada 2016. Ada konsistensi mengalokasikan dana desa untuk pemberdayaan potensi desa itu.

Belakangan mereka berhasil menerapkan sistem pengelolaan dana desa yang berdampak memberdayakan potensi desa itu serta menguatkan perekonomian desa itu  sehingga mendatangkan manfaat berkelanjutan.

Salah satu keuntungan besar yang dinikmati Desa Wunut kini adalah menjadi desa dengan pendapatan asli desa yang menunjang kemandirian desa.

Anggaran pendapatan dan belanja desa, dengan salah satu sumber pendapatan adalah dana desa, yang dikelola dengan baik tidak hanya mencerminkan kualitas ekonomi yang baik, tapi juga mencerminkan martabat suatu desa.

Muara ketika semua pemerintah desa mengelola anggaran pendapatan dan belanja desa dengan baik adalah martabat bangsa yang baik. Kunci sukses pertama pengelolaan dana desa adalah transparansi dan akuntabilitas.

Pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa—terutama dana desa—berorientasi kesejahteraan warga desa. Akuntabilitas dana desa tidak hanya diperlukan untuk pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban, namun juga untuk seluruh masyarakat desa.

Transparansi adalah awal dari keberhasilan pengelolaan dana desa dan lebih luas lagi anggaran pendapatan dan belanja desa. Kunci sukses kedua adalah komitmen dan peran serta masyarakat.

Kunci sukses ketiga adalah kepemimpinan. Kepala desa, dengan ketokohan dan sosoknya, berhasil mengajak segenap masyarakat secara solid bersama-sama memanfaatkan dana desa. Kunci sukses keempat adalah keputusan atas fokus penggunaan dana.

Desa-desa yang sukses mengelola dana desa memutuskan dengan tepat kebutuhan penggunaan dana desa. Desa Wunut bisa menjadi inspirasi bagi 83.381 desa/kelurahan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Inilah lilin-lilin yang akan membuat negeri ini bercahaya pada masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya