SOLOPOS.COM - Anik Sulistyawati (Istimewa/Solopos)

Anda lelah bekerja mengikuti jam matahari, berangkat fajar pulang petang? Lingkungan kerja Anda di kantor tidak kondusif? Mungkin saatnya Anda memulai pekerjaan ini, cukup dengan handphone, Anda berpotensi menghasilkan jutaan rupiah per hari!

Begitulah kira-kira narasi yang berseliweran di media sosial terutama di TikTok dan Instagram.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Dalam era di mana kehidupan sehari-hari semakin sibuk dan tuntutan pekerjaan terasa lebih berat, tawaran-tawaran semacam ini seperti magnet yang memikat para peselancar di dunia maya.

Tak bisa dimungkiri kesempatan untuk mendapatkan cuan di era digital sangat besar mengingat tingginya orang yang terhubung dengan internet dan banyaknya pengguna media sosial.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia 2023.

Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka ada peningkatan 1,4%.

Berdasarkan gender, kontribusi penetrasi internet Indonesia banyak bersumber dari laki-laki 50,7% dan perempuan 49,1%.

Sementara dari segi umur, orang yang berselancar di dunia maya ini mayoritas adalah Gen Z (kelahiran 1997-2012) sebanyak 34,40%. Lalu, berusia generasi milenial (kelahiran 1981-1996) sebanyak 30,62%.

Di Indonesia, terdapat 167 juta pengguna aktif media sosial, yang setara dengan 60,4% dari total populasi. Sebanyak 78,5% dari pengguna internet pasti menggunakan paling tidak satu akun media sosial.

Di mana ada kerumunan, di situ ada potensi cuan.

Tahun ini, perkiraan nilai transaksi bruto ekonomi Indonesia mencapai 82 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1.292 triliun. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi US$110 miliar pada 2025.

Selain itu, nilai ekonomi layanan pembayaran digital pada 2023 mencapai US$313 miliar atau tumbuh 10 persen dibanding 2022. Angka ini diproyeksikan terus tumbuh sebesar 15 persen hingga mencapai angka US$417 miliar pada 2025.

Tren pertumbuhan ekonomi ekonomi juga bikin kantong keuangan negara kian tebal.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menghimpun penerimaan pajak sebesar Rp22,18 triliun dari sektor usaha ekonomi digital per 29 Februari 2024.

Nilai tersebut terdiri atas pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) sebesar Rp18,15 triliun, Pajak Kripto Rp539,72 miliar, Pajak Fintech (P2P Lending) Rp1,82 triliun, dan pajak yang dipungut oleh pihak lain atas transaksi pengadaan barang dan/atau jasa melalui Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah (pajak SIPP) Rp1,67 triliun.

Untuk menjaring rupiah di kolam digital yang maha luas konon bisa dilakukan dengan cara mudah bahkan sambil bermalas-malasan hingga muncullah fenomena lazy girl jobs. Mungkin terdengar sedikit nyeleneh dan agak kontroversial, tetapi sebenarnya istilah itu mencerminkan pergeseran  preferensi budaya kerja dan pandangan terhadap produktivitas. Jangan juga terjebak pada kata girl atau perempuan karena kaum adam juga bisa melakukannya.

Lazy girl jobs merujuk pada jenis pekerjaan atau industri di mana kemudahan, fleksibilitas, dan kenyamanan menjadi prioritas. Ini tidak berarti pelaku atau pekerja dalam bidang pekerjaan ini malas secara inheren, tetapi lebih pada pilihan gaya hidup yang memprioritaskan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.

Salah satu ciri paling mencolok dari lazy girl jobs adalah kemampuan untuk bekerja dari mana saja. Ini memungkinkan para pekerja untuk menyesuaikan jadwal mereka sendiri dan menghemat waktu yang biasanya dihabiskan untuk transportasi.

Pekerjaan dalam industri kreatif seperti penulisan lepas, desain grafis, atau pemasaran digital sering kali dianggap sebagai lazy girl jobs karena fleksibilitasnya yang tinggi dan potensi untuk bekerja secara mandiri.

Pendidikan daring atau kelas-kelas daring juga merupakan contoh lazy girl jobs. Pekerjaan ini memberikan kemungkinan bagi para pendidik untuk mengajar dari jarak jauh tanpa harus berurusan dengan komplikasi logistik yang terkait dengan kelas tradisional.

Platform-platform daring seperti freelance writing, microtasking, atau menjalankan toko daring juga menawarkan peluang bagi individu untuk mendapatkan penghasilan tambahan tanpa meninggalkan kenyamanan rumah.

Kerja Keras

Di balik magnet dan pesonanya itu,  banyak tantangan yang harus dihadapi untuk bisa menikmati buah manis hasil dari lazy girl jobs.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh individu yang bekerja dalam lazy girl jobs adalah kurangnya struktur dan disiplin yang dibutuhkan untuk tetap produktif. Tanpa pengawasan langsung atau jadwal yang ketat, ada risiko untuk menunda-nunda pekerjaan atau mengalami kesulitan dalam menjaga fokus.



Bekerja dari rumah atau secara mandiri dapat menyebabkan rasa isolasi sosial. Kurangnya interaksi langsung dengan rekan kerja atau sesama profesional dapat memengaruhi kesehatan mental. Meskipun pekerjaan yang fleksibel memungkinkan individu untuk menyesuaikan jadwal mereka dengan lebih baik, ini juga dapat menyebabkan kesulitan dalam memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi. Tanpa batasan yang jelas antara kedua area ini, individu mungkin merasa sulit untuk benar-benar menikmati waktu luang mereka tanpa merasa bersalah atau terganggu oleh pekerjaan.

Sebagian besar lazy girl jobs termasuk dalam kategori pekerjaan lepas atau kontrak, yang sering kali tidak menawarkan jaminan keuangan atau stabilitas pekerjaan jangka panjang. Ini dapat menimbulkan kecemasan finansial dan ketidakpastian bagi individu yang bergantung pada pendapatan tersebut.

Bekerja secara mandiri atau dalam pekerjaan yang kurang terstruktur dapat mengakibatkan keterbatasan dalam pengembangan profesional. Kurangnya akses ke pelatihan atau kesempatan untuk pertumbuhan karir dapat menghambat kemajuan profesional seseorang dalam jangka panjang.

Tak sesuai namanya lazy girl jobs tampaknya memang  bukan untuk para pemalas yang berangan-angan duduk di pantai uang datang sendiri dari langit.

Sebagai misal seorang konten kreator perlu merencanakan secara cermat ide, konsep, dan format konten yang ingin mereka buat. Ini melibatkan penelitian, analisis tren, dan pemikiran kreatif untuk menghasilkan ide yang menarik.

Selanjutnya konten kreator melakukan proses produksi konten melibatkan berbagai langkah seperti menyiapkan script, pengambilan gambar atau rekaman video, pengeditan, dan pemrosesan akhir. Setiap langkah ini memerlukan keterampilan teknis dan waktu yang cukup untuk menghasilkan konten yang berkualitas tinggi.

Belum lagi hal-hal terkait penyebaran atau promosi konten yang sesuai target audiens. Konten kreator juga perlu membuka diri terhadap umpan balik dari audiens mereka dan siap untuk melakukan perbaikan. Ini memerlukan kesabaran dan ketekunan untuk terus belajar dan berkembang.

Dengan kata lain mendalami lazy girl jobs butuh kerja keras karena prosesnya memerlukan perencanaan yang matang, keterampilan teknis, konsistensi, pemasaran, serta kemampuan untuk menerima dan merespons umpan balik. Jadi jangan membayangkan enaknya saja, seperti istilah tak ada makan siang gratis bestie!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya