SOLOPOS.COM - Mengukur tinggi tubuh anak. (Ilustrasi/Freepik)

Program makan siang gratis yang merupakan janji kampanye pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai dibahas dalam sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Senin (26/2/2024).

Pembahasan tentang program makan siang gratis itu akan masuk dalam penyusunan rencana kerja pemerintah serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Program makan siang gratis adalah janji dan rencana program pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Berdasar quick count hasil Pemilu 2024 yang disajikan sejumlah lembaga survei dan penghitungan sementara suara hasil pemilihan presiden-wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), bisa dipastikan pasangan Prabowo-Gibran menjadi pemenang pemilihan presiden-wakil presiden untuk masa jabatan 2024-2029.

Dalam sidang kabinet paripurna itu Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya rencana kerja pemerintah dan RAPBN 2025 diarahkan untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengakomodasi program presiden-wakil presiden yang terpilih dalam Pemilu 2024.

Niat baik Presiden Joko Widodo itu patut diapresiasi, namun dalam disiplin pengelolaan anggaran negara niat baik saja tidak cukup. Ada disiplin penganggaran yang bertalian erat dengan transparansi dan akuntabilitas yang harus dipenuhi.

Menjaga kesinambungan pembangunan tentu dalam makna upaya untuk memastikan pemerintahan baru menyelesaikan program-program baik yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ternyata hingga akhir masa jabatan pada Oktober 2024 belum selesai.

Mengakomodasi program dan rencana kerja presiden-wakil presiden yang terpilih dalam Pemilu 2024 tentu harus dalam koridor disiplin pengelolaan anggaran negara dan penyusunan RAPBN. Pokok-pokok dan landasan filosofis serta landasan aksinya telah dirumuskan dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional.

Pembahasan program makan siang gratis—yang merupakan janji dan rencana pasangan Prabowo-Gibran oleh kabinet Presiden Joko Widodo—itu jelas tergesa-gesa, bahkan tidak begitu penting dalam konteks pemerintahan sekarang.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah merumuskan program mengatasi stunting atau tengkes dan kondisi kurang gizi dengan target jelas yang harus dicapai pada 2024.

Seharusnya pada akhir masa pemerintahan, Presiden Joko Widodo berkonsentrasi mengevaluasi dan memaksimalkan program itu agar target tercapai maksimal. Potensi anggaran bisa dipusatkan menyelesaikan program ini, bukan mengurusi program dan rencana pemerintahan baru.

Dalam disiplin pengelolaan anggaran, lazimnya misi dan visi calon presiden-calon wakil presiden diturunkan dalam kebijakan yang disusun oleh pemenang pemilihan presiden-wakil presiden setelah dilantik, bukan oleh pemerintahan yang masih berjalan yang akan digantikan. Niat baik seharusnya tetap mengikuti norma, kelaziman, dan etika birokrasi yang disepakati dan telah berjalan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya