SOLOPOS.COM - Iring-iringan kendaraan melintas di tol fungsional Solo-Jogja menuju pintu keluar di Ngawen, Klaten pada hari pertama dibuka untuk arus mudik Lebaran, Jumat (5/4/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Arus mudik Lebaran 2024 masih berlangsung. Perkiraan puncaknya adalah pada Sabtu hingga Senin (6—8/4/2024). Hasil survei Kementerian Perhubungan tentang potensi pergerakan masyarakat pada Lebaran 2024 menunjukan tren peningkatan.

Tren pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat pesat dibandingkan potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yang sebanyak 123,8 juta orang.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademikus di bidang transportasi telah menggelar survei potensi pergerakan masyarakat pada Lebaran 2024.

Hasil survei telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan telah diinformasikan kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korps Lalu Lintas Polri, badan usaha milik negara, dan kalangan swasta.

Pemerintah telah mempersiapkan secara baik operasional maupun kebijakan pengendalian, pengaturan, dan penanganan transportasi secara komprehensif bersama instansi kementerian dan lembaga pemerintah pusat, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, serta kalangan swasta.

Manajemen modern niscaya harus diaplikasikan dalam pengeloaan arus mudik dan balik Lebaran 2024. Tentu manajemen modern yang berbasis pengalaman pengelolaan arus mudik dan balik tahun-tahun sebelumnya.

Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menjadi basis data untuk mengelola arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Manajemen modern yang harus diterapkan pada pengelolaan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini terutama pada sistem informasi dan komunikasi yang harus lebih cepat, efektif, dan efisien.

Pemerintah harus memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul-simpul dan di ruas-ruas jalan tertentu melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

Upaya yang harus dilakukan, antara lain, pengaturan waktu mudik, penetapan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, memperbanyak program mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama di daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa.

Setiap tahun Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan selalu mengeluarkan survei potensi pergerakan masyarakat dalam masa angkutan lebaran.

Survei ini terbukti akurat menyajikan potensi pergerakan masyarakat yang melakukan mudik.  Inilah bagian dari manajemen modern, manajemen yang berbasis data.

Teknologi informasi dan komunikasi, survei perkiraan pergerakan masyarakat, dan basis data pengalaman pengelolaan mudik tahun-tahun sebelumnya adalah bagian penting dari manajemen modern yang diterapkan Kementerian Perhubungan.

Manajemen modern bermaksud menyelenggarakan dan mengelola arus mudik dan balik Lebaran 2024 yang aman dan nyaman. Ujungnya tentu saja pergerakan masyarakat dalam arus mudik dan balik Lebaran itu akan berefek positif pada sektor perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya