SOLOPOS.COM - Wahyudi Sutopo (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan lagi pemilihan rektor, mencari kandidat terbaik untuk memimpin UNS periode 2024-2029.  Dua tahun lalu saya menulis opini menjelang pemilihan rektor membahas tantangan rektor menuju world class university  (17 November 2022).

Pemilihan rektor UNS pada 2022 diikuti delapan kandidat dari internal UNS. Pada tahun ini ada seorang calon rektor dari eksternal dan lima calon internal. Mereka akan dipilih oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UNS dan rektor terpilih dilantik pada 8 Agustus 2024.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), UNS menargetkan masuk dalam 601 universitas terbaik dunia (world class university atau WCU) pada 2027. Kecepatan, kreativitas, dan inovasi merupakan kunci memenangi kompetisi menciptakan keunggulan (excellence) dan kompetitif secara global (globally competitive).

Tidak mudah memperkenalkan cara-cara baru pada institusi yang telah berusia 48 tahun ini. Nakhoda UNS harus memiliki kompetensi manajerial menciptakan keunggulan dengan berbagai risiko yang perlu dihadapi.

Mencapai status WCU tidak hanya butuh niat dan motivasi yang tinggi. PTN-BH perlu didukung akademikus berbakat (talented academics) dan sarana-prasarana memadai (adequate infrastructure) guna menciptakan dan menyebarkan pengetahuan berbagai disiplin ilmu yang memiliki keunggulan; melayani kebutuhan nasional; serta memajukan kepentingan publik internasional.

Contoh indikator penilaian WCU dapat diambil dari QS World University. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah menetapkan delapan indikator kinerja utama (IKU) yang relevan menjadi landasan transformasi pendidikan tinggi.

Diperlukan dukungan pendanaan yang tidak kecil untuk membangun sarana-prasarana dan berbagai program unggulan guna mencapai indikator WCU dan IKU. Walaupun PTN-BH memiliki keistimewaan sumber pendanaan dari selain anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), mencapainya tidak mudah.

Pendanaan selain APBN, antara lain, bersumber dari masyarakat, biaya pendidikan, pengelolaan dana abadi, usaha PTN-BH, kerja sama tridarma perguruan tinggi, pengelolaan kekayaan PTN-BH, anggaran pendapatan dan belanja daerah, dan/atau  pinjaman.

Sumber yang lebih pasti adalah dari uang kuliah tunggal (UKT) dalam delapan kelompok dan dari iuran pengembangan institusi (IPI)—dulu disebut sumbangan pengembangan institusi (SPI)—yang dibayarkan mahasiswa.

Sumber dana ini tidak lepas dari kritik dan demonstrasi mahasiswa karena UKT maupun SPI/IPI dipersepsikan mahal dan tidak terjangkau. Di sisi lain, ada alokasi anggaran 20% dari APBN untuk pendidikan. Ini adalah tantangan PTN-BH untuk mengurangi ketergantungan terhadap pendapatan operasional pendidikan yang bersumber dari UKT maupun SPI/IPI.

Tantangan  Kompetensi

Kompetensi manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017).

Terdapat delapan kompetensi manajerial, yaitu integritas, kerja sama, komunikasi, orientasi pada hasil, pelayanan publik, pengembangan diri dan orang lain, mengelola perubahan, dan  pengambilan keputusan.

Siapa pun yang terpilih menjadi rektor UNS, dari internal atau eksternal UNS, semoga memiliki level kompetensi manajerial ”ahli”, mampu keluar dari cara-cara biasa dan memiliki cara-cara baru yang mengakselerasi UNS menuju WCU.

Pada pengelolaan sumber daya manusia (SDM), PTN-BH memiliki otonomi. UNS dapat merekrut dosen fresh graduate atau profesional dari lulusan dalam negeri atau luar negeri, dari diaspora, atau bahkan dosen asing untuk mengejar SDM berstandar global.

Prasyaratnya adalah universitas memiliki daya tarik bagi professional academic staff. Perekrutan ini memerlukan anggaran besar dan pegawai nonpegawai negeri sipil atau non-PNS ini menjadi beban anggaran operasional UNS.

Persoalan lainnya adalah akan dikemanakan academic staff yang tidak memenuhi standar global? Dilema SDM juga terjadi pada non-academic staff, jumlah pegawai non-PNS bertambah, namun masih kurang non-academic staff yang memenuhi standar global.

PTN-BH memiliki otonomi dalam pengelolaan disiplin ilmu. UNS telah memiliki peraturan tentang pembukaan atau penutupan program studi. Program studi yang tidak memiliki keunggulan, tidak terakreditasi unggul atau  internasional pada jangka waktu tertentu cenderung membebani dan tidak mendukung pencapaian world university ranking by subject, namun jika ditutup ada berbagai dilema.

Pengelolaan usaha PTN-BH, komersialisasi kekayaan intelektual (KI) yang dihasilkan perguruan tinggi, terbukti memiliki efek pengganda (multiplier effect) dalam menciptakan keunggulan serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Komersialisasi KI melalui lisensi, kerja sama operasi (KSO), pendirian start-up, atau joint-venture dapat dilakukan sebagai usaha PTN-BH. Pada bagian ini diperlukan kualitas riset dan inovasi yang unggul dan sesuai kebutuhan pasar serta ada risiko usaha yang tidak kecil.

Sarana-prasarana yang aman dan peralatan laboratorium yang berstandar internasional diperlukan untuk  menghasilkan lulusan dan penelitian yang berkualitas dan kompetitif secara global. Bisakah fleksibilitas PTN-BH dipakai untuk merealisasikan, misalnya melalui pinjaman?

Internasionalisasi dapat menjadi faktor penting dalam menarik mitra asing dan mahasiswa global ke UNS. Dibutuhkan daya tarik dan sinergi agar banyak mitra dan mahasiswa datang ke UNS secara berkelanjutan.

Internasionalisasi tidak boleh hanya mengeluarkan biaya, justru harus berpotensi melipatkan pendapatan sebagai wujud UNS kompetitif secara global.

Mari mengobarkan semangat bersama, berbudaya kerja aktif, internasionalisasi, sinergi, akselerasi menuju world class university. Semoga MWA UNS dapat menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Siapa pun rektor, dari internal atau eksternal, cara-cara yang baru ditunggu untuk merealisasikan UNS menjadi universitas kelas dunia.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 2 Juli 2024. Penulis adalah anggota Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret dan Pelaksana Tugas Wakil Dekan Bidang SDM, Keuangan, dan Logistik Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya