SOLOPOS.COM - Ahmad Mufid Aryono (Istimewa/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Bulan  Juni hingga Juli 2023 bagi sebagian orang tua adalah masa-masa penuh ketegangan mencari sekolah bagi buah hati mereka. Ketegangan terutama dirasakan para orang tua yang menginginkan anak mereka masuk sekolah negeri dari jenjang prasekolah hingga jenjang menengah atas dan kejuruan.

Ketika orang tua dan calon siswa memilih sekolah swasta secara normatif tidak menjadi persoalan. Selama ada kecukupan dana untuk memilih sekolah swasta yang diinginkan, tidak masalah mau memilih sekolah swasta yang mana dan yang di mana.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Ketika orang tua dan anak sama-sama ingin memilih sekolah negeri, ada sejumlah proses dan tahapan yang harus dilalui. Proses ini harus dilalui oleh orang tua dan anak sebagai calon peserta didik.

Untuk masuk jenjang pendidikan dasar dan sekolah menengah pertama atau SMP, penerimaan peserta didik baru menjadi kewenangan otoritas pengelola pendidikan di kabupaten/kota, sedangkan untuk jenjang SMA/SMK menjadi kewenangan otoritas pengelola pendidikan di tingkat provinsi.

Proses pendaftaran peserta didik baru dimulai dengan penyiapan dan pembuatan akun untuk mendaftar, verifikasi berkas pendaftaran, mengunggah berkas, mendaftar, dan memantau pergerakan pendaftar di satu sekolahan yang dituju.

Strategi harus diterapkan dalam mendaftar di sekolah negeri, baik yang menggunakan jalur zonasi, prestasi, perpindahan orang tua, hingga jalur afirmasi. Orang tua maupun calon siswa baru harus benar-benar tepat dalam memilih sekolah, harus tepat menghitung populasi calon siswa yang akan mendaftar di sekolahan itu.

Salah strategi akan membuat orang tua maupun calon siswa baru menjadi kecewa karena tidak mendapatkan kesempatan bersekolah di sekolahan yang diinginkan. Dari semua ketegangan dalam penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara online itu, yang terpenting saat ini adalah menerapkan kejujuran dan transparansi dalam semua tahapan.

Kejujuran dan transparansi itu tidak hanya di sekolahan, tetapi juga di kalangan orang tua dan calon siswa baru sebelum mendaftar di satu sekolahan. Nilai rapor calon siswa menjadi acuan dalam mendaftar di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Tidak perlu gengsi ketika nilai rapor rendah atau karena sekolah yang dituju menjadi pilihan orang-orang tertentu dalam segala hal, terutama uang yang mungkin akan ”bermain”.  Kejujuran dalam segala hal, terutama diawali di kalangan orang tua calon siswa yang merupakan generasi tumpuan masa depan, menjadi sangat penting.

Meski dalam proses pendaftaran siswa baru ada ketentuan untuk menandatangani surat pernyataan kejujuran, ternyata berdasarkan pengalaman pada masa lalu hal itu tidaklah cukup. Banyak orang tua dan calon siswa jamak mencari celah untuk melawan aturan, memanipulasi aturan, sehingga proses penerimaan siswa baru itu bisa berujung kekacauan, sistem pendaftaran yang semrawut, maupun segala hal yang bisa menimbulkan kekacauan yang lebih besar pada kemudian hari.

Penerimaan peserta didik baru di sekolah negeri dibatasi kuota di setiap sekolah negeri sesuai daya tampung. Keberadaan sekolah swasta tentu menjadi pilihan ketika daya tampung sekolah negeri telah terpenuhi. Sistem ini menjadi angin segar bagi pengelola sekolah swasta.

Kini sekolah negeri dan sekolah swasta bisa lebih bersaing secara sehat dalam menggaet calon siswa baru dengan harapan pendidikan bisa lebih merata, baik di sekolah negeri maupun di sekolah swasta.

Orang tua dan calon siswa yang bersitegang, berkelindan dengan rasa deg-degan, sebenarnya tidak perlu ketika sistem berjalan dengan ideal. Tak perlu bersitegang harus masuk sekolah negeri ketika banyak sekolah swasta yang sama baiknya atau malah lebih baik.

Tugas pengelola sekolah swasta membuktikan kepada para orang tua dan calon siswa baru  tentang keunggulan yang dimiliki dan akan diberikan serta semua fasilitas memadai untuk penyelenggaraan pendidikan yang benar-benar membangun manusia seutuhnya.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 17 Juni 2023. Penulis adalah jurnalis Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya