SOLOPOS.COM - Peserta terjatuh setelah terkena pukulan saat lomba gebuk guling di Kampung Ngemplak Sutan, Mojosongo, Solo, Minggu (6/8/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Tema ulang tahun ke-78 Repubik Indonesia 17 Agustus 2023 adalah Terus Melaju untuk Indonesia Maju. Tema ini sebagai representasi pencapaian Indonesia era kontemporer.

Indonesia kini menjadi negara yang berada di posisi menguntungkan dalam melanjutkan gerak pembangunan negara. Posisi, potensi, dan gerak langkah Indonesia di percaturan global kini makin strategis.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Tema tersebut bertujuan mendorong segenap bangsa Indonesia terus bergerak maju. Dalam percaturan global Indonesia telah menunjukkan aksi nyata yang progresif dan menjadi modal besar untuk melangkah maju lebih cepat.

Keketuaan G20 sekaligus tuan rumah G20 pada 2022 dimanfaatkan Indonesia dengan sangat baik. Aneka pemikiran, rumusan solusi atas berbagai masalah, dan rekomendasi sedikit banyak memosisikan Indonesia makin terhormat di percaturan global.

Keketuaan ASEAN juga menjadikan Indonesia makin strategis di kawasan regional dan global. Indonesia juga mulai melangkah keluar dari jebakan pendapatan ekonomi menengah ke bawah sehingga berpotensi berkembang menjadi negara berpendapatan tinggi.

Di tengah pencapaian umum dan global tersebut, tugas utama memperingati proklamasi kemerdekaan adalah berefleksi sekaligus mewawas diri. Kini di tengah banyak kemajuan yang dicapai Indonesia sesungguhnya bangsa ini masih dibelenggu oleh korupsi dan mental keterjajahan.

Dua hal ini penting menjadi bahan refleksi bersama. Korupsi sesungguhnya adalah musuh bersama, namun sejauh ini juga dijadikan ”kawan bersama”. Korupsi jelas merusak.

Pada saat yang sama permakluman terhadap korupsi masih muncul, bahkan untuk korupsi yang sangat merusak sekalipun: korupsi politik. Kapan negeri ini terbebas dari korupsi?

Bersamaan dengan itu masih ada tiga sudut kegelapan yang mencengkeram rakyat Indonesia sepanjang periode terjajah, yaitu kebodohan, kemiskinan, dan diskriminasi, yang masih membayang-bayangi kehidupan bangsa dan negara ini.

Hingga 78 tahun usia Republik Indonesia besok, sayangnya, tiga sudut kegelapan itu malah terus-menerus dibiakkan oleh kekuatan politik yang menjalankan politik memecah belah rakyat.

Masa menjelang Pemilu 2024 adalah masa pembangkitan lagi tiga sudut kegelapan itu oleh para politikus avonturir yang nir-imajinasi tentang mengisi kemerdekaan.

Mereka hanya mementingkan hasrat meraih kekuasaan dengan segala cara. Kekuasaan bukan mereka proyeksikan untuk mengisi kemerdekaan, namun hanya untuk kepentingan diri dan kelompok mereka.

Tugas para pemimpin yang mengemban makna kemerdekaan untuk menjadi dirigen melenyapkan korupsi dan sudut-sudut tergelap bangsa itu, sisa-sisa mental terjajah itu. Tugas para pemimpin bangsa mencari sudut-sudut tergelap yang mungkin masih melilit rakyat.

Tak ada alasan para pemimpin tidak dapat mendeteksi sudut-sudut gelap tersebut. Kemerdekaan adalah cahaya bagi kesejahteraan bangsa yang seharusnya menerangi sudut-sudut tergelap itu.

Soekarno menyebut kemerdekaan adalah jembatan emas. Esensi kemerdekaan adalah perubahan radikal yang signifikan dari periode terjajah ke periode baru. Soekarno menyebut sebagai periode masyarakat adil dan makmur.

Periode itu tak kunjung terwujud karena korupsi yang masih merajalela dan kebodohan, kemiskinan, serta diskriminasi yang tak lekas pupus dari kehiduopan bangsa dan negara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya