SOLOPOS.COM - Muthi’a Rachmawati Cholifah (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Literasi  adalah kunci utama mencapai perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Melalui literasi seseorang dapat memperoleh pengetahuan, wawasan, dan pemahaman yang mendalam mengenai dunia di sekitarnya.

Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, kemiskinan literasi masih menjadi tantangan besar di kalangan siswa sekolah dan mahasiswa. Banyak siswa sekolah dan mahasiswa yang kurang tertarik atau bahkan miskin literasi.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan semangat membaca di kalangan siswa dan mahasiswa guna melawan kemiskinan literasi. Menurut The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization atau UNESCO, literasi adalah seperangkat keterampilan nyata, terutama keterampilan membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks keterampilan itu diperoleh dari mana serta siapa yang memperolehnya.

Pentingnya budaya membaca tidak diragukan lagi. Buku-buku adalah jendela dunia yang membuka kesempatan bagi siswa dan mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai pengetahuan dan ide.

Pada era digital kini siswa dan mahasiswa cenderung terpaku pada gadget mereka, menghabiskan waktu dengan konten digital yang kurang bermakna. Mereka terjebak dalam hiburan instan yang sering kali tidak memberikan manfaat jangka panjang.

Langkah pertama membangkitkan semangat membaca di kalangan siswa dan mahasiswa adalah memperkenalkan mereka pada buku-buku yang menarik dan relevan. Peran pustakawan dan guru sangat penting dalam mendorong minat membaca siswa.

Mereka dapat menyediakan koleksi buku-buku fiksi dan nonfiksi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Dengan menyajikan buku-buku yang menarik dan relevan, siswa akan lebih tertarik membaca dan mengeksplorasi dunia melalui literatur.

Di kalangan mahasiswa, membudayakan membaca bisa didorong dengan pemberian tugas yang mewajibkan mereka membaca dan menulis tanpa bantuan artificial intelligence atau AI. Pustakawan dan guru dapat membantu siswa memilih buku yang sesuai dengan tingkat literasi mereka.

Dengan demikian mereka dapat mengembangkan keterampilan membaca secara bertahap. Penting bagi sekolah, kampus, dan masyarakat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan membaca. Dalam lingkungan seperti ini, membaca dianggap sebagai kegiatan yang menyenangkan dan dihargai.

Sekolah dan kampus dapat mengadakan kegiatan-kegiatan seperti klub buku, pertemuan dan diskusi buku, atau festival literasi yang melibatkan siswa dan mahasiswa secara aktif. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan mempromosikan membaca, kita dapat mendorong siswa dan mahasiswa merasa nyaman dan terinspirasi untuk membaca lebih banyak.

Peran guru dan orang tua sangat penting dalam membangkitkan semangat membaca di kalangan siswa. Guru dapat memainkan peran aktif mengajarkan keterampilan membaca yang baik dan memperkenalkan siswa kepada berbagai genre literatur.

Mereka juga dapat memberikan tantangan dan dukungan kepada siswa untuk terus membaca dan mengembangkan kemampuan literasi mereka. Orang tua dapat membantu dengan membaca bersama anak, membagikan buku-buku menarik, dan membicarakan pengalaman membaca.

Dengan melibatkan guru dan orang tua, siswa akan merasakan kehadiran yang konstan dalam upaya mereka membangun kebiasaan membaca yang kuat. Teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan semangat membaca di kalangan siswa dan mahasiswa.

Buku digital, aplikasi bacaan, atau platform daring dapat menjadi sarana yang menarik untuk mengakses berbagai macam bahan bacaan. Kelebihan teknologi ini adalah kemudahan akses dan keberagaman pilihan bacaan yang ditawarkan.

Dengan memanfaatkan teknologi, siswa dan mahasiswa dapat berbagi pengalaman membaca mereka dengan orang lain melalui jaringan sosial atau forum diskusi online. Teknologi membuka pintu luas untuk memperluas cakrawala literasi dan menjembatani kesenjangan.

Literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang kemampuan memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang ditemui. Oleh karena itu, selain membangkitkan semangat membaca, penting juga untuk mengembangkan keterampilan literasi secara menyeluruh.

Siswa di sekolahan perlu diajarkan strategi membaca yang efektif, seperti pemahaman bacaan, analisis teks, dan sintesis informasi. Mereka juga perlu diberi kesempatan untuk berdiskusi, mengemukakan pendapat, dan mengeksplorasi ide-ide melalui tulisan.

Dengan demikian, siswa di sekolahan tidak hanya menjadi pembaca pasif, tetapi juga pembaca yang kritis dan reflektif. Dalam rangka melawan kemiskinan literasi, perlu upaya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, kampus, dan masyarakat secara keseluruhan.

Pemerintah dapat mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pengembangan literasi di sekolah dan kampus, seperti menyediakan anggaran untuk perpustakaan dan program-program literasi. Sekolah dan kampus dapat menciptakan program khusus, seperti jam membaca rutin di sekolahan, untuk mendorong siswa membaca secara teratur.

Masyarakat dapat memberikan dukungan dalam bentuk sumbangan buku, menjadi sukarelawan dalam kegiatan literasi, atau mengadakan program literasi di komunitas mereka. Melawan kemiskinan literasi adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa generasi mendatang memiliki fondasi literasi yang kuat.

Dengan memperkenalkan buku-buku menarik, menciptakan lingkungan yang mendukung, melibatkan guru dan orang tua, serta memanfaatkan teknologi, kita dapat membawa semangat membaca yang menginspirasi generasi muda.

Kita perlu mengubah paradigma bahwa membaca adalah tugas yang membosankan, tetapi melihatnya sebagai kesempatan untuk menjelajahi dunia, mengembangkan kreativitas, dan memperluas cakrawala. Mari bersama-sama melawan kemiskinan literasi dan menciptakan perubahan yang berarti dalam kehidupan kita.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 18 Juli 2023. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya