SOLOPOS.COM - Pembangunan berkelanjutan Jalur Laut Utara dibahas dalam diskusi "Jalur Laut Utara, Hasil dan Rencana" pada Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Rusia belum lama ini. (Istimewa)

Indonesia memiliki banyak potensi untuk keluar dari jebakan status negara berpenghasilan menengah (ke bawah) atau middle income trap. Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki negara lain.

Aneka acara pawai dan karnaval memperingati ulang tahun ke-78 Republik Indonesia di banyak daerah, seperti di Kabupaten Karanganyar, Kota Solo, dan Kabupaten Klaten, menjadi simbol banyak potensi milik bangsa Indonesia yang bisa diberdayakan.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Pemberdayaan yang penting salah satunya pada aspek ekonomi. Memberdayakan aneka potensi itu agar bernilai ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu keunggulan komparatif Indonesia yang tidak dimiliki negara lain adalah Indonesia memiliki pasar domestik yang luas dan potensi tenaga kerja produktif yang melimpah.

Pasar domestik yang luas itu berbasis luas wilayah kepulauan dan struktur demografi. Potensi tenaga kerja produktif yang melimpah jamak disebut sebagai bonus demografi. Dua keunggulan ini perlu dikelola sedemikian rupa agar menguntungkan perekonomian Indonesia.

Dalam konteks ketenagakerjaan tentu saja pemberdayaannya bukan menjadikan mereka sebagai tenaga kerja berupah murah. Potensi tenaga kerja produktif yang melimpah itu harus diberdayakan dengan membekali mereka keahlian dan keterampilan yang selaras kebutuhan perkembangan zaman.

Butuh strategi dan kebijakan yang benar-benar fokus berorientasi pada pemanfaatan peluang dan potensi itu untuk membawa bangsa Indonesia keluar dari jebakan status negara berpenghasilan menengah (ke bawah) atau middle income trap.

Realitas tingkat melek digital yang tinggi—didukung akses ke perangkat digital yang semakin luas—juga menjadi wahana penting untuk memberdayakan aneka potensi dan peluang demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Indonesia harus mengoptimalkan pemanfaatan peluang dan potensi yang kini di depan mata. Keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (ke bawah) adalah visi Indonesia 2045, yaitu menjadi negara berpendapatan tinggi sehingga masuk lima besar kekuatan ekonomi dunia.

Visi Indonesia 2045 setidaknya bisa menjadi peta jalan menjadi negara maju dan sejahtera. Segala peluang dan potensi yang dimiliki Indonesia memungkinkan negara ini tumbuh menjadi kekuatan ekonomi ke-4 di dunia berdasarkan paritas daya beli.

Ada sejumlah syarat keluar dari middle income trap. Pertama, transformasi sumber daya manusia yang sehat, berpendidikan, dan memiliki keahlian. Kedua, transformasi pendidikan.

Ketiga, transformasi pada jaring pengaman sosial. Keempat, transformasi ekonomi dengan menjadikan usaha mikro, kecil, dan menengah serta manufaktur dan agrikultur sebagai kekuatan perekonomian.

Kelima, transformasi institusi untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendorong Indonesia menuju negara berpenghasilan tinggi. Kesadaran tentang potensi dan peluang itu harus mewujud dalam proses politik transisi kekuasaan pada 2024.

Kesinambungan visi Indonesia 2045 harus mewujud menjadi program pemerintah yang didukung semua sektor atau pentahelix. Transisi kekuasaan pada 2024 sangat menentukan kesinambungan visi Indonesia 2045.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya