SOLOPOS.COM - Mariyana Ricky PD (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana menggelar festival dangdut internasional pada 2023. Acara ini bertujuan, salah satunya, mengenalkan aliran musik itu kepada masyarakat dunia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ingin musik dangdut bisa menyaingi K-Pop, aliran musik dari Korea Selatan yang telah jauh melanglang buana. Direktur Industri Kreatif Musik Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Amin Abdullah mengatakan pemerintah memiliki gagasan menyelenggarakan festival dangdut internasional.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Amin mengatakan ide membuat festival dangdut berskala internasional dicetuskan Menteri Sandiaga sebagai bagian dari rencana membawa dangdut menjadi warisan budaya dan terdaftar di United Nations Educational Scientific and Cultural Organization atau UNESCO.

Amin mengatakan genre musik dangdut memiliki banyak penggemar di Indonesia dan menjadi musik keseharian warga negeri ini. Genre musik ini juga mulai masuk ke berbagai festival musik nondangdut, seperti Pesta Pora dan Synchronize.

Penyanyi dangdut seperti Rhoma Irama, Inul Daratista, Alam Mbah Dukun, hingga Nassar pernah tampil dalam acara tersebut dan mendapat sambutan antusias dari penonton. Siapa yang mau membantah bahwa musik dangdut punya banyak penggemar di Indonesia?

Dalam wacana kebudayaan, ini adalah musik yang dikonstruksi, yang dibentuk di Indonesia, walaupun bahannya bersumber dari beberapa budaya dan genre. Musik dangdut tidak hanya berkembang di wilayah Indonesia. Beberapa rumpun Melayu seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina bagian selatan, dan Thailand bagian selatan juga memiliki musik dangdut walau dengan warna yang berbeda.

Dangdut juga berkembang di wilayah Jepang dan Amerika Serikat. Dangdut memiliki jenis yang berbeda-beda, seperti koplo, dangdut tradisional, rock dangdut, reggae dangdut, tarling, melayu dangdut, hingga house dangdut. Keberagaman inilah yang akan membuat festival dangdut menjadi sesuatu yang unik.

Apakah dangdut setangguh itu apabila harus berhadapan dengan K-Pop? Indonesia adalah negara dengan minat warga yang tinggi pada Korean Wave, mulai dari para remaja hingga dewasa yang menjadi Army (sebutan untuk fans K-Pop boyband BTS), hingga Megawati Soekarnoputri yang ikut menjadi pencinta dunia hiburan dari Korea Selatan demi sang cucu.

Menurut Korean Foundation for International Cultural Exchange (Kofice) pada 2021, Indonesia menjadi negara ke-4 di dunia yang paling tertarik dengan Korean Wave. Satu dari dua orang Indonesia menyukai hal-hal yang berbau Korea, mulai dari film, drama, musik, dan acara hiburan lainnya.

Bahasa Daerah

Situs microblogging Twitter pada akhir 2021 merilis hasil penelitian dari miliaran cuitan pengguna di seluruh dunia. K-Pop menjadi salah satu topik bahasan paling dominan dengan sekitar 7,5 miliar kicauan pada 1 Juli 2020 hingga 30 Juni 2021. Jumlah itu mengalahkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 6,1 miliar cuitan.

Dalam penelitian tersebut, Twitter menggunakan metodologi pelacakan kata kunci yang berhubungan dengan K-Pop, termasuk nama artis, tanda pagar (tagar) yang berhubungan, serta mention akun resmi artis. Pada periode 2020-2021, BTS memuncaki daftar artis K-Pop terpopuler, disusul NCT, Blackpink, dan EXO.

BTS telah memuncaki daftar itu pada periode 2015-2016 dan hanya sekali dikudeta oleh EXO pada periode 2017-2018. Kejutan datang dari grup musik Treasure yang langsung menyodok ke posisi ke5, padahal grup ini baru merilis album perdana pada Agustus 2020.

Dari 7,5 miliar cuitan tentang K-Pop pada periode 2020-2021, Twitter mencatat sebagian besar berasal dari Indonesia, disusul Filipina, Thailand, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Twitter tidak mencantumkan berapa angka persis yang disumbang tiap negara.

Indonesia juga memuncaki daftar negara dengan jumlah penggemar K-Pop terbanyak di Twitter sepanjang Juli 2020 hingga Juni 2021. Di belakangnya menyusul Jepang, Filipina, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Twitter tidak menampilkan jumlah angka persis data ini.

Twitter mendapatkan data ini dengan metode penelusuran jumlah akun yang menulis cuitan tentang K-Pop. Dari 20 negara teratas di daftar jumlah cuitan serta jumlah fans K-Pop di Twitter, sebagian besar adalah negara dari Benua Asia dan Benua Amerika.

Hanya Benua Afrika dan Benua Australia yang tidak mencatatkan kehadiran negara-negara dalam dua daftar itu. Ini menunjukkan pangsa pasar K-Pop terbesar di kawasan Asia dan Amerika.

Melihat data tersebut agaknya sulit bagi dangdut untuk head to head dengan K-Pop. Warga Indonesia lebih memilih memutar dan berbincang soal K-Pop dibandingkan dangdut. Belum tentu juga dangdut kalah telak.

Ragam musik ini, utamanya versi koplo, terus tumbuh di berbagai daerah di Indonesia lewat lagu-lagu berbahasa daerah yang didangdutkoplokan. Tengok saja lagu berbahasa Bali, Care Bebek, yang dinyanyikan Jegeg Bulan, hingga didaur ulang oleh penyanyi-penyanyi Jawa di tempat-tempat hajatan sampai di ruang-ruang karaoke.

Demam lagu itu rupanya bersumber dari media sosial TikTok. Platform video musik asal China itu mendorong lagu-lagu daerah kian dikenal di berbagai daerah lain di Indonesia. Care Bebek hanya salah satunya. Lagu berbahasa Palembang, Sikok Bagi Duo, juga laris manis di  Indonesia.

Jadi, bukan tidak mungkin dangdut ”beradu banteng” dengan K-Pop. Jika K-Pop lebih banyak dinikmati kalangan muda hingga dewasa, dangdut bisa lebih merata hingga semua umur. Untuk menyaingi K-Pop di kancah internasional, dangdut perlu bekerja lebih keras lagi.

Saya mendukung penuh inisiatif menginternasionalkan dangdut. Siapa tahu lima tahun dari sekarang dangdut mendominasi musik pop di Indonesia kemudian sampai ke dunia dan bermunculan genre-genre lain dari dangdut, misalnya K-dangdut, American-dangdut, dan sebagainya.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 7 Januari 2023. Penulis adalah jurnalis Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya