SOLOPOS.COM - Haryono Wahyudiyanto (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Liga  1 musim 2023/2024 memasuki pekan kedelapan. Klub wajib menggunakan pemain U-23 minimal 45 menit. Dengan regulasi baru ini, liga kasta tertinggi di Indonesia itu berjalan kompetitif.

Empat tim yang pernah menjuarai Liga Indonesia, yaitu Arema FC, Bhayangkara Presisi Indonesia FC, Persib Bandung, dan Persebaya Surabaya, tercecer di papan bawah klasemen.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Kehadiran para pemain muda membuat Liga 1 berlangsung atraktif. Striker muda Persis Solo, Ramadhan Sananta, tampil impresif mencetak empat gol dari tujuh penampilan bersama Laskar Sambernyawa.

Itu menempatkan eks bomber PSM Makassar tersebut masuk peringkat ketiga dalam daftar top skor sementara Liga 1. Aksi pemain berusia 21 tahun itu mencetak brace atau dua gol ke gawang Persib Bandung pada laga pekan ketujuh di Stadion Manahan begitu menawan.

Fans Persis Solo mempertanyakan strategi pelatih Leonardo Medina yang memarkir Sananta di bangku cadangan pada dua laga sebelumnya. Meski demikian, Persis Solo tidak hanya memiliki Sananta.

Laskar Sambernyawa memiliki amunisi  young guns lain yang sering diberikan menit bermain, yaitu Althaf Indie, 20, Irfan Jauhari, 22, Kanu Helmiawan, 22, dan Faqih Maulana, 18.

Persis Solo dan klub lainnya seperti antusias dengan penerapan regulasi baru PSSI memainkan skuad U-23 minimal 45 menit. Beberapa klub ternyata tidak sekadar memberi porsi 45 menit kepada pemain muda mereka.

Ada klub yang bahkan memiliki lebih dari seorang pemain muda. Persija Jakarta termasuk yang percaya diri memakai jasa pemain muda. Ada banyak pemain U-23 yang diberi banyak menit bermain, terutama mereka yang menjadi langganan Tim U-23 Indonesia, yaitu Rizky Ridho dan Witan Sulaeman.

Macan Kemayoran juga memberi menit bermain kepada Muhammad Rayhan, 19, Muhammad Ferrari, 20, Sandi Samosir, 21, Muhammad Arjunsyah, 21, Rio Fahmi, 21, hingga Alfriyanto Niko, 20.

Borneo FC Samarinda dan PSS Sleman melakukan hal yang sama. Borneo FC selalu mengandalkan Fajar Fathur Rahman sedangkan PSS Sleman sering memainkan I Nyoman Ansanay.

Persebaya Surabaya yang rajin mengorbitkan pemain muda ini memunculkan sosok Toni Firmansyah. Bali United FC yang selama ini disebut sebagai tim penuh pemain tua juga mulai mengandalkan pemain muda.

I Kadek Arel Priyatna yang baru berusia 18 tahun mendapat menit bermain yang banyak. Meski baru memasuki pekan kedelapan, Liga 1 juga telah memunculkan wonderkid seperti Esal Sahrul dari Persita Tangerang, Salim Tuharea (Madura United FC), dan Muhammad Ragil (Bhayangkara FC).

Pemain-pemain muda itu memang tidak mendominasi klub, sebagaimana yang terjadi pada klub-klub elite di Eropa. Bagi klub, pemain muda yang masuk starting line-up  menjadi tumpuan karena punya arketipe dan kualitas yang diinginkan pelatih.

Di sisi lain, para pemain muda juga menjadi senjata lain dengan determinasi dan kengototan mereka untuk menampilkan permainan terbaik agar selalu mendapatkan tempat utama di tim.

Banyak pemain muda yang tumbuh bersama klub membuat pelatih Tim U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, full senyum. Shin kini memiliki banyak opsi dalam menyusun formasi skuad Garuda Muda.

Simbiosis Mutualisme

Regulasi wajib memainkan pemain muda di sisi lain memang membuat regenerasi menjadi cepat dan opsi pemain bagi klub pun bertambah. Mau tidak mau, klub harus memainkan pemain muda mereka.

Pelatih tim nasional mempunyai lebih banyak opsi pemain. Dari sini tercipta simbiosis mutualisme. Klub dan tim nasional sama-sama diuntungkan. Agenda terdekat Indonesia akan berlaga di Piala AFF U-23 pada 17-26 Agustus 2023 di Thailand.

Pada turnamen kawasan Asia Tenggara ini, Indonesia berada di Grup B bersama Malaysia dan Timor Leste. Tiga juara grup ditambah satu tim peringkat kedua terbaik berhak lolos ke babak selanjutnya atau semifinal.

Sebagai juara SEA Games 2023, Indonesia memiliki kans besar menjadi juara  Piala AFF U-23. Selain memainkan mayoritas skuad peraih medali emas SEA Games, Garuda Muda memiliki stok pemain muda melimpah dari Liga 1.

Skuad untuk Piala AFF U-23 2023 telah diumumkan pada Selasa (8/8/2023) malam. Dari daftar tersebut banyak pilar klub Liga 1 ditambah beberapa pemain baru. Skuad baru tersebut adalah kiper Ernando Ari Sutaryadi (Persebaya), Muhamamd Adi Satryo (PSIS), Daffa Fasya (Borneo FC).

Kemudian pemain belakang Rizky Ridho (Persija), Muhammad Ferarri (Persija), Alfeandra Dewangga (PSIS), Bagas Kaffa (Barito Putera), Komang Teguh (Borneo FC), Frengky Missa (Persikabo 1973), Dzaky Asraf (PSM).

Di posisi tengah ada Beckham Putra Nugraha (Persib), Robi Darwis (Persib), Rifky Dwi (Persita), Esal Sahrul (Persita), Arkhan Fikri (Arema FC), Fajar Fathur Rahman (Borneo), Jeam Kelly Sroyer (Persik Kediri), Salim Tuharea (Madura United).

Sedangkan di posisi depan terdapat Irfan Jauhari (Persis), Ramadhan Sananta (Persis), Abdul Rahman (Rans Nusantara FC), Muhammad Ragil (Bhayangkara FC). Mewajibkan tiap klub memainkan pemain U-23 sebenarnya bukanlah ketentuan baru.

Pada Liga 1 2017/2018, setiap klub juga wajib mendaftarkan lima pemain U-23, tiga di antara mereka wajib bermain selama 45 menit. Tujuan kebijakan ini adalah karena tim nasional akan bertanding di SEA Games. Nyatanya, Indonesia tetap gagal meraih emas di SEA Games 2017.



Peraturan tersebut kembali diubah pada musim selanjutnya. Setiap klub wajib mendaftarkan tujuh pemain U-23 dari 30 nama yang didaftarkan. Tujuh pemain itu boleh tidak dimainkan.

Tanpa menganggap kebijakan memainkan seorang pemain U-23 selama 45 menit tidak penting, ada peraturan lain yang lebih berpengaruh dalam memberikan pemain muda jam bertanding. Elite Pro Academy (EPA) dari semua level kelompok umur harus dijalankan dalam sistem yang memadai.

Jika hanya mengikuti turnamen EPA, jam bermain yang didapat pemain-pemain muda, baik dari level U-14 maupun U-20, sangat sedikit. Regulasi memainkan pemain U-23 bakal berdampak lebih bagus jika dibarengi dengan turnamen kelompok umur yang digelar dalam jangka waktu lama.

Konsultan sepak bola akar rumput (grassroot) bagi UEFA dan AFC sekaligus pendiri Sportpath, Robin Russell, seperti dikutip dari Panditfootball, pernah mendata berapa waktu ideal yang dihabiskan untuk para pemain junior di beberapa klub Eropa pada jam latihan maupun pertandingan di level festival.

Di Barcelona, misalnya, untuk anak-anak U-10 hingga U-14 mendapat porsi latihan enam jam per pekan yang dibagi ke dalam tiga sesi dengan jumlah pertandingan dalam satu musim mencapai 30 kali.

Anak-anak U-15 sampai U-17 berlatih delapan jam per pekan yang dibagi ke dalam empat sesi dengan total 35 pertandingan selama satu musim. Sedangkan U-19 latihan selama 16 jam yang dibagi ke dalam delapan jam per pekan dan dibagi ke dalam 8 sesi serta 40 kali pertandingan selama satu musim.

Pada tahun ini, Tim U-23 Indonesia akan menghadapi beberapa kejuaraan. Selain Piala AFF U-23, Garuda Muda juga akan bertanding di Kualifikasi Piala Asia pada 9 dan 12 September 2023 serta Asian Games yang akan dimulai pada 19 September 2023.

Pada kualifikasi Piala Asia U-23 yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Indonesia tergabung di Grup K bersama Turkmenistan dan Chinese Taipei. Jika ingin lolos langsung ke Piala Asia U-23 di Qatar, Indonesia harus menjadi juara grup.

Jika terpeleset, Indonesia harus menjadi satu dari tiga tim runner up terbaik. Pada babak utama nanti, selain Qatar dan 11 juara grup, ada tiga runner up terbaik yang berhak mendapat tiket.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 15 Agustus 2023. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya