SOLOPOS.COM - Muhammad Arif Hidayat (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Dalam  lintasan sejarah tak terhitung begitu banyak orang yang menjadikan ilmu pengetahuan sebagai objek yang dicintai. Sejak kemunculan para filsuf Yunani hingga ilmuwan-ilmuwan modern abad ke-21 ini.

Begitu banyak temuan yang bermanfaat dan mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan. Peristiwa-peristiwa besar masa lalu banyak yang terjadi karena pengaruh dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Yuval Noah Harari dalam buku Sapiens menceritakan pada perang dunia pertama saat pertempuran terkunci dalam perang parit yang tidak berkesudahan para ilmuwan dipanggil.

Orang-orang berbaju putih tersebut diminta bereksperimen di laboratorium mereka agar mampu membuat senjata yang membawa keajaiban. Seperti pesawat tempur, gas beracun, tank, kapal selam, senapan mesin, senjata artileri, dan bom.

Hal yang sama juga terjadi pada perang dunia kedua, saat Amerika Serikat dengan Manhattan Project berhasil mengembangkan bom atom. Kisah lain tentang peran ilmu pengetahuan terjadi pada penjelajahan bangsa Eropa ke Indonesia.

Penjelajahan tersebut selain karena faktor perdagangan adalah juga karena dorongan pengembangan ilmu pengetahuan. Utamanya tentang tanaman-tanaman yang tumbuh di Indonesia seperti rempah-rempah.

Natural history, ilmu yang mendeskripsikan alam, berkait erat dengan kolonialisme. Gani A. Jaelani, sejarawan Universitas Padjajaran, dalam sebuah webinar menyatakan mereka mencari tahu tumbuh-tumbuhan apa saja yang memiliki nilai ekonomis di pasar Eropa.

Para dokter punya peran penting dalam penyelidikan manfaat tumbuhan bagi kepentingan ekonomi dan kesehatan. Peradaban-peradaban besar masa lalu dari dunia Timur dapat berkembang dan bertahan cukup lama karena perilaku pemerintah dan masyarakat yang mencintai ilmu pengetahuan. Hal tersebut tampak dari perpustakaan-perpustakaan pada masa itu.

Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad, misalnya, memiliki perpustakaan yang amat fenomenal bernama Bayt Al-Hikmah. Selain memiliki koleksi buku dan manuskrip yang sangat banyak dari berbagai penjuru dunia, Bayt Al-Hikmah juga menjadi pusat aktivitas intelektual, seperti penelitian, eksperimen, observasi, dan debat ilmiah.

Bayt Al-Hikmah memunculkan ilmuwan-ilmuwan hebat seperti Al-Khawarizmi, Al-Kindi, Jabir Ibn Hayyan, Ibnu Haytham, dan Banu Musa. Filsuf kondang Ibnu Sina menggarap karya besarnya dengan fasilitas dari Bayt Al-Hikmah.

Sayang, Bayt Al-Hikmah berakhir tragis. Hancur karena invasi bangsa Mongol. Konon koleksi bukunya dibuang ke Sungai Tigris hingga membuat aliran sungai tersebut menjadi hitam.

Sebuah artikel yang ditulis Agus Riza menjelaskan pada akhir abad kedua Hijriah, umat Islam telah mendirikan tidak kurang dari 70 perpustakaan. Banyak perpustakaan di wilayah Spanyol dan Sisilia.

Salah satunya adalah perpustakaan Khalifah Al-Hakim di Cordova yang mempunyai koleksi sekitar 600.000 dan jumlah staf yang cukup besar, terdiri dari para pustakawan, penjilid, dan penyalin.

Tumbuh suburnnya perpustakaan pada masa Dinasti Abbasiyah terjadi karena budaya ilmu di tengah masyarakat. Pada masa itu masyarakat mencintai ilmu dan menghargai para ulama, kaum intelektual, serta karya-karya mereka.

Di kalangan khalifah dan para penguasa wilayah tumbuh kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan. Kesadaran inilah yang mendorong mereka membangun lembaga-lembaga pengetahuan, termasuk perpustakaan.

Dua Sisi Koin

Masyarakat masa itu juga dikenal sebagai masyarakat yang menghargai buku. Ciri khas masyarakat yang mencintai ilmu pengetahuan adalah mencintai dan menghargai buku. Gambaran kecintaan tersebut diungkapkan oleh seorang intelektual timur, Al-Jahiz.

Ia menyatakan buku akan diam selama Anda membutuhkan kesunyian atau keheningan, akan fasih berbicara kapan pun Anda membutuhkan wacana. Buku tidak pernah menyela Anda jika Anda sedang berbicara, tetapi jika Anda merasa kesepian buku adalah teman yang baik.

Buku adalah teman yang tidak pernah mencurangi atau memuji Anda. Buku adalah teman atau saudara yang tidak membosankan. Pemaknaan yang lebih dalam tentang betapa berharganya buku juga pernah diungkapkan oleh Ibnu Arabi.

Buku adalah penyambung lidah bagi orang yang sudah meninggal, juru bicara bagi orang yang masih hidup. Buku bagai seorang tamu yang tidak pernah tidur ketika Anda tidur.

Tidak mengucapakan kata kecuali hanya yang menyenangkan. Buku lebih pandai menyimpan rahasia daripada tuannya. Buku adalah tetangga yang setia, teman yang jujur, guru yang ramah, dan teman yang tidak membosankan.

Betapa ilmu dan buku ibarat dua sisi koin yang tidak mungkin dipisahkan. Mencintai ilmu semestinya juga dinyatakan dengan mencintai buku. Permasalahannya adalah sejauh mana peran kita,  sekolah, gurumaupun orang tua menumbuhkan rasa cinta terhadap ilmu.

Sudahkah sekolahan-sekolahan menaruh perhatian dan kepedulian terhadap perpustakaan sekolah? Apakah perpustakaan sekolah sudah menjadi pusat dari kegiatan akademik di sekolah? Ataukah perpustakaan kita hanyalah pelengkap sarana penunjang akreditasi, yang akan kita hias saat asesor datang berkunjung?

Sudahkah guru dan orang tua menjadi teladan dalam hal mencintai buku? Jangan-jangan anak-anak kita lebih sering melihat kita membuka gawai daripada membuka buku. Inilah deretan pertanyaan yang perlu kita resapi dan tanyakan pada diri kita masing-masing.

Jawaban yang dibutuhkan bukan sekadar penjelasan yang akan menguap dan mudah dilupakan, tapi jawaban yang dibutuhkan adalah kebijakan dan perilaku yang mampu menginspirasi anak-anak kita menjadi lebih baik, menjadikan mereka mencintai ilmu dan mencintai buku.



(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 8 Februari 2023. Penulis adalah guru MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya