SOLOPOS.COM - Petugas KPPS menghitung surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden Pemilu 2024 di TPS 24, Pucang Sawit, Kota Solo, Rabu (14/2/2024). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Aneka versi hitung cepat atau quick count Pemilu 2024 telah dipublikasikan sejumlah lembaga. Hasil hitung cepat itu secara ilmiah adalah gambaran hasil akhir. Hasil hitung cepat menunjukkan kemenangan pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Tentu saja pedoman akhir hasil Pemilu 2024 adalah hasil penghitungan oleh KPU yang dilakukan secara berjenjang sejak dari KPPS hingga KPU pusat. Pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang pada versi hitung cepat enam lembaga survei.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Menerima hasil pemilu menjadi bagian penting dari proses demokrasi yang menunjukkan penghormatan terhadap keputusan mayoritas dan menjaga kestabilan politik. Penting untuk memiliki sikap yang terbuka dan menghormati hasil pemilihan.

Praksis dasar demokrasi adalah penerimaan atas  hasil pemilihan mayoritas. Warga negara memberikan suara dan hasilnya harus dihormati. Ketika semua pihak menerima hasil pemilu akan mencegah potensi konflik dan ketidakstabilan.

Penerimaan hasil pemilu tentu dilandasi kesadaran untuk menjaga demokrasi. Praktik demokrasi di Indonesia beberapa tahun terakhir menunjukkan kemunduran yang nyata. Praktik pengelolaan negara beberapa tahun terakhir juga menunjukkan pengingkaran terhadap nilai-nilai dasar demokrasi.

Karena itulah, penerimaan atas hasil Pemilu 2024—terutama hasil pemilihan presiden dan wakil presiden—harus disertai kehendak bersama di kalangan masyarakat sipil untuk menjaga kualitas demokrasi. Jangan memberi dukungan mutlak kepada pemerintahan baru yang akan dibentuk tanpa ruang untuk kritik.

Kritik dan kontrol dari masyarakat sipil perlu dibangun selekasnya. Kelemahan utama masyarakat sipil beberapa tahun terakhir adalah mereka terfragmentasi. Media komunikasi digital tak mampu membangun aliansi kuat dan strategis di kalangan masyarakat sipil.

Aliansi ini sangat penting agar praktik-praktik culas dan lancung dalam penyelenggaraan negara dan praktik berpolitik yang pernah terjadi bisa dicegah agar tak terulang. Hasil Pemilu 2024 hendaknya juga melahirkan kekuatan opisisi yang berdaya.

Cacat berdemokrasi kita beberapa tahun terakhir adalah ketiadaan oposisi yang berdaya yang bersamaan dengan kekuatan masyarakat sipil yang terfragmentasi. Inilah pekerjaan bersama merespons hasil sementara Pemilu 2024.

Ini adalah bentuk penghargaan dan penjagaan terhadap demokrasi. Proses ini melibatkan partisipasi publik, prinsip-prinsip keadilan, dan penegakan hukum. Tiga hal ini yang beberapa tahun terakhir terdegradasi yang berimbas kemunduran demokrasi kita.

Ketidakpuasan terhadap hasil Pemilu 2024 pasti ada. Menerima hasil pemilu membantu membangun basis legitimasi bagi pemerintahan yang akan terbentuk. Tentu pemerintah yang akan dibentuk harus membuka ruang dialog, ruang partisipasi, dan ruang kritik. Ini akan memperkuat legitimasi.

Legitimasi ini penting untuk menjalankan pemerintahan. Dialog dan diskusi yang sehat penting untuk mencapai tujuan bersama membangun negara dan meningkatkan kualitas demokrasi. Sikap kritis dan partisipasi dalam proses politik harus dikuatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya