SOLOPOS.COM - Tri Wiharto (Solopos/Istimewa)

Sirkuit Mandalika menjadi sorotan dunia dalam dua tahun terakhir setelah menjadi tuan rumah adu kebut kuda besi MotoGP dan Superbike. Banyak pujian, tak sedikit pula kritikan yang datang ke sirkuit anyar tersebut.

Sirkuit Mandalika mendapat kontrak 10 tahun sejak 2021 untuk menyelenggarakan balapan roda dua paling bergengsi di dunia MotoGP serta Superbike. Artinya, Indonesia punya cukup banyak waktu mengelola Sirkuit Mandalika ini untuk bisa menjadi tujuan utama para pecinta MotoGP maupun Superbike datang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Dengan segala keindahan yang diberikan alamnya, Sirkuit Mandalika sejauh ini sudah menuai pengakuan dari berbagai pihak, khususnya para pembalap MotoGP dan Superbike sebagai lokasi balapan yang sangat memanjakan. Wilayah sekitar sirkuit yang berkembang pesat menunjukkan tempat balapan ini memang punya masa depan cerah.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah, dalam wawancara dengan Metro TV pada 17 Maret 2022, juga menyatakan Mandalika bukan hanya sirkuit melainkan sebuah kawasan pariwisata dengan segala keindahan alamnya. Sehingga, event otomotif internasional yang digelar seperti WSBK, Asian Talent Cup, MotoGP, dan acara lain di kemudian hari, menjadi ajang promosi secara tidak langsung bagi Mandalika dan Lombok NTB.

Apa yang disampaikan Gubernur NTB tersebut sangat masuk akal dari sisi kawasan secara umum. Namun, tentu saja tak bisa mengesampingkan juga masa depan Sirkuit Mandalika sebagai pemantik utamanya.

Tantantangannya sekarang dan di masa mendatang adalah bagaimana mengelola Sirkuit Mandalika ini tetap dipercaya menjadi arena balap yang menantang, menarik, sekaligus aman. Butuh waktu memang untuk tetap dipercaya khususnya oleh Dorna selaku pemegang hak komersial olahraga balap sepeda motor MotoGP maupun Superbike.

Sirkuit Mandalika baru seumur jagung sehingga sampai sekarang pun Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pengelola terus melakukan berbagai pembenahan. Mulai dari pengaspalan ulang lintasan, perbaikan kerb, penyempurnaan sistem drainase, dan lain-lain masih dikerjakan demi meyakinkan Dorna Sports bahwa Sirkuit Mandalika adalah permata.

Sementara itu, dari jumlah penonton, Sirkuit Mandalika boleh dibilang lumayan bagus dengan status pendatang baru di dunia MotoGP.

Seperti dirilis Dorna Sports pada November 2022, jumlah penonton MotoGP Mandalika pada Maret lalu, berada di peringkat ke-11. Memang masih kalah dengan Malaysia dan Thailand, tapi sudah mengalahkan delapan negara yang jauh lebih berpengalaman menggelar MotoGP seperti Italia, Australia, Inggris, bahkan Jepang, termasuk juga Qatar.

Dari catatan Dorna, jumlah penonton MotoGP Mandalika 2022 sebanyak 102.801 orang, sedangkan MotoGP Sepang Malaysia 163.567 orang dan MotoGP Thailand sebanyak 178.463 orang. MotoGP Misano Italia sebanyak 101.140 penonton, MotoGP Silverstone Inggris (100.400 penonton), Phillip Island Australia (91.158 penonton), Motegi Jepang (57.482 penonton), dan Lusail Qatar hanya 17.972 penonton.

Dari data tersebut tantangan lain bagi pengelola Sirkuit Mandalika ke depan adalah bagaimana mereka bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan jumlah kunjungan penonton di setiap balapan (khususnya) MotoGP yang akan digelar.

Butuh strategi jitu untuk mengikat penonton tetap berbondong-bondong datang ke Mandalika khususnya yang berasal dari luar NTB. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi mobilitas penonton datang menyaksikan balapan, salah satunya adalah jarak. Meski bukan faktor utama, tetapi jarak sirkuit dengan pusat kepadatan penduduk tetap bisa berpengaruh terhadap jumlah penonton.

Sebagai perbandingan jarak Sirkuit Sepang ke Ibu Kota Kuala Lumpur, Malaysia, sekitar 45 km bisa ditempuh lewat jalur darat sekitar 1 jam 14 menit. Kemudian jarak Sirkuit Buriram ke Ibu Kota Bangkok, Thailand, 392 km bisa ditempuh lewat jalur darat sekitar 5 jam 17 menit.

Jarak Sirkuit Mandalika dengan Denpasar Bali sekitar 165,9 km harus ditempuh melalui jalur darat dan laut selama kurang lebih 5 jam 16 menit. Jarak Mandalika dengan Jakarta sekitar 1.336 km yang bisa ditempuh melalui jalur darat dan laut selama 22 jam lebih. Sedangkan apabila melalui jalur udara dari Jakarta ke Lombok membutuhkan waktu sekitar dua jam.

Dengan segala prospek cerah ke depan serta banyaknya tantangan mendatang, Sirkuit Mandalika benar-benar harus dijaga agar tetap menjadi magnet tak hanya bagi dunia balap melainkan juga untuk penggerak perekonomian bangsa. Jangan sampai arena balap yang disebut-sebut sebagai sirkuit MotoGP jalan raya pertama di dunia ini nantinya justru berubah menjadi jalan raya sesungguhnya dan hanya tinggal nama. Sirkuit Mandalika milik kita bersama, tetap optimistis!

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi Jumat (23 Desember 2022. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya