SOLOPOS.COM - Guru Besar Komunikasi Antarbudaya UIN Salatiga, Prof.Dr. Mukti Ali, M.Hum. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya, agama, dan pandangan politik. Maka, tidaklah mengherankan jika masyarakat memiliki beragam pendapat tentang calon presiden yang mereka dukung.

Terlebih memasuki tahun politik 2024 ini, semua orang akan menyaksikan kembali perdebatan sengit dan ketegangan dalam masyarakat terkait pemilihan presiden.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Namun, dalam kerumitan ini, harus diingat satu hal penting bahwa perbedaan dalam memilih seorang presiden merupakan hal yang wajar. Masyarakat wajib menghargai keberagaman global yang ada dalam proses eskalasi tersebut.

Indonesia memiliki spirit ideologis keberagaman etnis, budaya, dan agama yang luar biasa. Tidaklah mengherankan jika setiap warga negara memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana negara ini seharusnya dipimpin.

Tidak ada satupun calon yang akan memenuhi semua harapan dan keinginan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadikan perbedaan pendapat sebagai bagian yang alami dari proses demokratis.

Demokrasi yang sehat seharusnya  memungkinkan dialog dan perdebatan terbuka.

Perbedaan pendapat idealnya memicu pertukaran gagasan dan pemikiran yang lebih mendalam hingga pada akhirnya menghasilkan keputusan yang lebih baik. Bukan justru menimbulkan perpecahan.

Jika melihat pemilihan presiden sebagai arena beragam suara didengar, semua orang sedang memperkaya demokrasi dengan perspektif yang berbeda.

Pada tahun-tahun sebelumnya, semua telah menyaksikan bagaimana kampanye pemilihan presiden sering kali menjadi ajang persaingan sengit antara kubu pendukung.

Terkadang, diskusi menjadi panas, dan bahkan ada kemungkinan timbul ketegangan antar pendukung berbagai calon. Namun demikian, perlu diingat perbedaan pendapat adalah bagian alami dari demokrasi yang sehat.

Dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, beragam pandangan menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Selain itu, hak setiap warga negara untuk memiliki pendapatnya sendiri juga harus dihargai.

Demokrasi ialah tentang memberikan suara kepada rakyat, dan setiap suara memiliki nilai yang sama. Tidak peduli seberapa berbedanya pandangan seseorang, hak untuk bersuara harus dijaga dan dihormati. Inilah prinsip dasar dari sistem demokratis yang adil.

Menjaga Dialog yang Beradab

Dalam menghormati hak setiap warga negara untuk memiliki pendapat, semua orang juga harus berusaha untuk menjaga dialog yang beradab.

Terkadang, ketegangan politik dapat merusak hubungan interpersonal, bahkan di antara teman atau keluarga. Namun, perbedaan pendapat yang berdampak pada kehancuran persahabatan atau kerukunan sosial itu tak bisa dibiarkan.

Memahami bahwa berbeda pendapat adalah hal yang wajar, semua orang dapat berusaha untuk tetap menjaga hubungan yang positif dengan sesama warga negara.

Selain memahami perbedaan internal dalam masyarakat Indonesia, kita juga harus menghargai keberagaman global dalam pemilihan presiden.

Apalagi, Indonesia adalah bagian dari dunia yang semakin terhubung. Keputusan yang diambil oleh presiden akan memiliki dampak yang meluas, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dalam hubungan internasional.

Calon presiden yang dipilih akan berinteraksi dengan pemimpin dari negara-negara lain. Kebijakan-kebijakan yang diambil akan memengaruhi hubungan Indonesia dengan mitra dagang, sekutu politik, dan organisasi internasional.

Oleh karena itu, semua orang tidak bisa memisahkan pemilihan presiden dari konteks global yang lebih besar. Dalam menghadapi pemilihan presiden 2024, kita semua harus memahami  apa yang terjadi di Indonesia memiliki konsekuensi global.

Sebagai bangsa yang berdaulat, kita memiliki tanggung jawab untuk menjalankan peran kita dalam komunitas internasional.

Kita juga harus memahami bahwa semua orang akan menghadapi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, perdagangan internasional, dan konflik regional.

Oleh karena itu, perlu memilih pemimpin yang mampu menghadapi dan menavigasi kompleksitas isu-isu global ini.

Dalam menjalani pemilihan presiden 2024, mari diingat bahwa perbedaan adalah bagian tak terpisahkan dari demokrasi yang sehat, dan kita harus menghargai keberagaman global yang menjadi salah satu ciri khas Indonesia.

Marilah semua orang berpartisipasi dalam proses ini dengan sikap terbuka, mendengarkan pandangan orang lain, dan menghormati hak setiap warga negara untuk memiliki pendapatnya sendiri.



Dengan begitu, semua orang dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk bangsa ini, dengan beragam pandangan yang membentuknya.

Dan ingatlah! Pemilihan presiden adalah tentang memilih pemimpin yang akan membawa kita ke arah yang lebih baik, dalam negeri dan di panggung dunia.

Semoga pemilihan presiden 2024 menjadi tonggak sejarah bagi kemajuan Indonesia yang berlandaskan keberagaman dan persatuan.

Artikel ini ditulis oleh Guru Besar Komunikasi Antarbudaya UIN Salatiga, Prof. Dr. Mukti Ali, M.Hum 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya