Menguatkan Citra Teh Oplosan

Lima tahun terakhir teh oplosan menjadi bagian kuliner di Kota Solo yang makin dikenal masyarakat luas. Belakangan banyak penjual teh yang menyediakan paket beberapa merek teh yang siap dioplos sesuai selera.

Salah satu sentra penjualan teh siap oplos adalah Pasar Gede. Belakangan teh siap oplos mejadi salah satu barang yang dicari banyak orang di Pasar Gede yang merupakan salah satu simpul wisata kuliner di Kora Solo.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Identitas Kota Solo sebagai kota kuliner kian kuat dengan makin populernya teh oplosan. Andai saja ada yang menghitung, jumlah resep teh oplosan di Kota Solo mungkin bisa mencapai ribuan. Setiap tempat kuliner, mulai dari warung angkringan atau hik, warung makan, lapak khusus penjual teh, hingga rumah makan mempunyai formula oplosan sendiri berbasis berbagai merek teh.

Menguatkan citra teh oplosan, tanpa mencabut identitas sebenarnya sebagai bagian budaya kuliner Kota Solo yang bersumber kreativitas dan kearifan lokal, akan menjadi pendorong penguatan keberagaman kuliner di Kota Solo.

Citra ini bisa diperkuat dengan cara mempromosikan secara masif paket teh siap oplos—paket teh yang terdiri atas beberapa merek—sebagai oleh-oleh para pelancong yang mengunjungi Kota Solo.

Cerita tentang cita rasa teh oplosan khas Kota Solo yang berasal dari kreativitas mengoplos beragam merek teh ini sebenarnya telah menyebar cepat ke berbagai kalangan masyarakat. Kini banyak orang dari luar Kota Solo yan terpikat dengan teh oplosan ala Kota Solo.

Sebenarnya banyak komponen masyarakat Kota Solo—individu maupun berkelompok atau entitas bisnis—yang konsisten mempromosikan teh oplosan sebagai minuman teh khas Kota Solo.

Mereka adalah penjual teh oplosan yang dikemas premium maupun penjual teh oplosan sebagai minuman sehari-hari seperti di warung wedangan atau warung angkringan yang banyak terdapat di Kota Solo.

Teh oplosan adalah racikan beberapa merek teh yang ada di pasaran di Kota Solo. Sejak bertahun-tahun lalu racikan teh oplosan tersebut digunakan oleh para pemilik warung wedangan atau angkringan ala Solo.

Beberapa merek teh dicampur kemudian diseduh dan disajikan kepada pembeli. Kondisi demikian meniscayakan resep teh oplosan tidak baku, semua orang pasti punya resep oplosan sendiri. Inilah salah satu kekayaan teh oplosan di Kota Solo: tidak tunggal, berbasis selera pengoplos.

Setiap merek teh mempunyai karakteristik masing-masing, seperti kental, sepet, atau dominan wangi melati. Kemampuan memahami karakteristik rasa setiap merek teh menjadi pengetahuan dasar menghasilkan racikan teh oplosan dengan ciri tertentu.

Teh oplosan memang bukan hanya milik pelaku usaha kuliner yang membutuhkan ciri khas atas menu teh yang disajikan. Teh oplosan telah menjadi milik publik. Siapa pun dengan kreativitas dan keinginan masing-masing bisa meracik resep istimewa sesuai selera.

Hal ini makin menguatkan citra teh oplosan akan menghasilkan cita rasa dan selera yang istimewa. Rahasia tentang teh yang berasa legit, sepet, kental, hingga wangi melati menjadi ”rahasia umum” karena masing-masing orang mempunyai rahasia tersendiri.