SOLOPOS.COM - Aktivitas perdagangan beras di Pasar Blauran, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (19/2/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Operasi pasar di sejumlah daerah dan pendistribusian beras kelas premium di pasar-pasar ritel modern belum berdampak signifikan terhadap harga beras secara umum yang belakangan naik signfikan.

Harga beras di banyak daerah masih tinggi. Kelangkaan beras premium di ritel modern dan harga beras tinggi di pasaran secara umum menjadi keluhan warga.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Beras adalah kebutuhan pokok yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kenaikan harga beras sedikit saja pasti berdampak pada inflasi karena barang ini dibutuhkan banyak warga. Ketika harga beras naik dan beras langka di pasaran, pasti  meresahkan.

Beberapa hari lalu Presiden Jokowi menyebut harga beras yang berada di atas harga normal disebabkan para petani belum panen. Selain itu, juga akibat banjir di sejumlah daerah, seperti di Demak dan Grobogan, yang mengganggu jalur distribusi.

Pemerintah menyebut telah mendistribusikan atau menyuplai beras ke pasar-pasar dan ke banyak daerah yang mencakup beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) maupun beras komersial.

Pemerintah juga menepis anggapan kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan oleh pemerintah pada masa kampanye Pemilu 2024. Pemberian bantuan pangan kepada masyarakat, menurut Presiden Joko Widodo, justru merupakan bagian dari upaya pemerintah mengendalikan harga beras dengan meningkatkan suplai di masyarakat.

Bantuan beras sebanyak 10 kilogran per bulan disalurkan kepada 22 juta rakyat miskin. Bantuan beras ini rencananya diberikan hingga Juni 2024. Presiden Joko Widodo menyatakan bantuan beras diberikan untuk meringankan beban masyarakat karena harga beras di seluruh negara di dunia meningkat.

Realitas kini menunjukkan harga beras naik signifikan. Tugas utama pemerintah sekarang adalah harus berupaya menurunkan harga beras itu. Menutup defisit produksi beras dalam negeri jamak menjadi jalan solusi.

Langkah praksis yang lekas diambil pemerintah biasanya mengimpor beras. Ini menyebabkan kondisi pasokan dan harga beras dalam negeri tak bisa lepas dari situasi global. Negara-negara sumber imbor beras juga kekurangan produksi.

Pemerintah menyarankan masyarakat mengonsumsi beras dari Perum Bulog yang dijual murah. Ini beras program SPHP. Landasan saran ini adalah ketika masyarakat mengonsumsi  beras Bulog maka ketersediaan beras premium yang saat ini mengalami perlambatan produksi tidak akan berpengaruh signifikan pada harga beras.

Di sejumlah daerah sebenarnya terjadi surplus produksi beras, seperti di Kabupaten Klaten pada 2023. Persoalannya, surplus ini terjadi secara sproradis, tidak merata di semua daerah. Tentu saja di tingkat nasional juga tidak terwujud surplus beras.

Di tengah defisit produksi beras dalam negeri, upaya menjaga dan memenuhi pasokan harus terus dilakukan. Pemerintah harus mengantisipasi segala kemungkinan dan merumuskan mitigasi dampaknya. Harapannya adalah dalam waktu dekat harga beras segera turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya