SOLOPOS.COM - Ilustrasi tentang keberagamaan dalam keberagaman. (id.theasianparent.com)

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri belum lama ini meluncurkan kampung rintisan moderasi beragama di tiga desa/kelurahan di tiga kecamatan. Tujuannya membentuk komunitas masyarakat yang beragam, tetapi tetap hidup dalam harmoni.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten menginisiasi pembentukan kampung sadar kerukunan berbasis kebutuhan dan potensi riil, misalnya pertanian atau usaha mikro, kecil, dan menengah.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten menjadi contoh desa sadar kerukunan berbasis pertanian. Program rintisan kampung moderasi beragama di Kabupaten Wonogiri dan program desa sadar kerukunan di Kabupaten Klaten adalah ikhtiar baik untuk mewacanakan moderasi beragama, mewacanakan Bhinneka Tunggal Ika, dan mewacanakan penguatan toleransi.

Dua program itu tidak boleh berhenti pada proyek percontohan saja. Praksis moderasi beragama harus diserap dan dilakoni dalam kehidupan bermasyarakat oleh semua warga. Warga yang terlibat dalam program percontohan tersebut harus terus berupaya menjaga dan menyebarkan penguatan toleransi.

Melalui komunitas itu masyarakat berikhtiar mendukung eksistensi komunitas masyarakat yang beragama, tetapi juga selalu menghargai umat beragama lain atau beragama berbeda dalam bingkai kemanusiaan menuju hidup yang harmonis.

Moderasi beragama bukan berarti moderasi agama. Moderasi beragama adalah mengembangkan kehidupan beragama dengan selalu menghargai dan menghormati umat beragama yang berbeda.

Kampung moderasi beragama atau desa sadar kerukunan tentu saja bukan hanya tentang perbedaan agama. Kampung percontohan tersebut adalah wadah praksis sekaligus simpul pengembangan kehidupan yang mengedepankan harmoni di tengah perbedaan-perbedaan.

Proyek kampung moderasi beragama atau desa sadar kerukunan harus diperbanyak. Harus direplikasi di daerah lain dengan model yang disesuaikan realitas setempat.  Ikhtiar-ikhtiar demikian harus didukung, digalakkan, diperluas, dan dimodifikasi menjadi berbagai rintisan atau praktik baik.

Itu semua penting demi menjadikan moderasi beragama sebagai wacana bersama, tujuan bersama, sikap bersama, dan kehendak bersama. Dukungan bisa dilakukan dengan beragam cara.

Hal kecil bisa dilakukan seperti menyebarluaskan informasi praktik baik atau kegiatan-kegiatan yang merepresentasikan toleransi. Langkah kecil namun masif tentu akan berdampak. Diseminasi moderasi beragama akan menjadi pengingat dan membentuk perilaku bermasyarakat.

Hal demikian sangat penting karena sesungguhnya toleransi, kerukunan, dan hidup harmonis adalah jati diri bangsa Indonesia. Keberagaman dalam keberagamaan dan lainnya adalah elemen dasar pembentuk bangsa Indonesia.

Fondasi itu beberapa kali terkoyak, rusak, karena kepentingan-kepentingan tertentu, terutama urusan politik praktis. Pengalaman ini harus menjadi pelajaran bersama. Moderasi beragama adalah jalan bersama dan sikap bersama untuk menjaga jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang plural.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya