SOLOPOS.COM - Pelajar SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur, mengikuti kegiatan Besuk Sungai Kalibaru yang diadakan Program Eco Bhinneka Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah regional Banyuwangi, Minggu (6/11/2022). (Istimewa)

Solopos.com, BANYUWANGI — Pagi-pagi, 20 pelajar SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur, siap di kompleks sekolah setempat. Hari itu, Minggu (6/11/2022), pelajar dari berbagai lintas iman tersebut tidak sedang menjalani proses belajar di kelas seperti biasanya.

Tapi, mereka bergabung dalam acara bertajuk “Besuk Sungai Kalibaru”. Para pelajar kompak mengenakan kaus seragam warna hijau bertuliskan “Susur Sungai, Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan.”

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Program Eco Bhinneka Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah regional Banyuwangi menjadi inisiator acara yang diikuti anak-anak SMK ini. Tokoh yang hadir, selain Manajer Program Eco Bhinneka, Surya Rahman Muhammad; ada pula Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Banyuwangi, Mukhlis Lahuddin; dan Kepala SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Muhlas Efendi. Selain itu ada penyiar radio Mandala, Tjahjono Rudi Rijanto, yang juga juri lomba desain poster digital dengan tema lingkungan dan toleransi. Lomba desain poster ini juga merupakan rangkaian kegiatan Eco Bhinneka.

Kegiatan Besuk Sungai bertujuan membentuk Gen Z yang bisa memelopori pentingnya menjaga lingkungan, terutama meminimalkan penggunaan plastik dan menjaga kebersihan saluran air bersih.

“Alam sudah memberikan peringatan kepada kita. Namun, peringatan tersebut sering diabaikan oleh manusia. Penyadaran tersebut perlu adanya contoh-contoh nyata seperti kegiatan yang akan dilakukan hari ini,” ungkap Mukhlis Lahuddin, Ketua PD Muhammadiyah Banyuwangi saat membuka acara.

Baca Juga: Silaturahmi Lintas Iman untuk Selamatkan Lingkungan di Banyuwangi

Manajer Program Eco Bhinneka Muhammadiyah, Surya Rahman Muhammad, berpesan harus ada gerakan dari peserta untuk mengurangi produksi sampah.

Sebelum peserta ke sungai, mereka mendapatkan materi yang disampaikan narasumber dari Ecoton (Ecological Observation and Wetland Conservation), Mohammad Alaika Rahmatullah dan Tonis Afrianto.

Mereka menyampaikan materi tentang Brand Audit Training dan Strategi Komunikasi Ecoton. Materi ini untuk meningkatkan kepedulian publik dalam mewujudkan sungai bersih sekaligus menjadi Social Media Campaign for Environmental.

“Penanganan sampah yang tidak benar akan memindahkan masalah. Contohnya pembakaran sampah plastik. Bukannya menghilangkan sampah plastik, tetapi mengubah sampah plastik menjadi mikroplastik. Our future is worth more than your plastic dan sesuatu yang kita buang akan kembali ke meja makan,” tutur Mohammad Alaika Rahmatullah, narasumber dari Ecoton.

Baca Juga: 42 Perempuan Penghayat dan Tokoh Agama Sukoharjo Ikuti Pelatihan Perdamaian

Dia berharap peserta Besuk Sungai bisa memberi contoh kepada teman-teman yang lain.

Peserta mendapat materi pula pentingnya Air Bersih untuk Cegah Stunting dari Rosi Siti Rahmawaty, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah. Ia menjelaskan akses air bersih sangat penting bagi kehidupan. Laut dan sungai sangat memengaruhi sistem kehidupan manusia. Salah satu akibat dari tercemarnya air bersih adalah mempersulit tumbuh kembang pada anak dan hilangnya nutrisi penting dalam tubuh.

Besuk Sungai Kalibaru Banyuwangi program Eco Bhinneka Muhammadiyah Nasyiatul Aisyiyah banyuwangi
Pelajar SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur, mengikuti kegiatan Besuk Sungai Kalibaru yang diadakan Program Eco Bhinneka Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah regional Banyuwangi, Minggu (6/11/2022). (Istimewa)

Indonesia merupakan peringkat kedua dunia dalam penyumbang sampah di lautan. Jika tidak mengontrol penggunaan plastik, tahun 2050 laut Indonesia akan lebih banyak dipenuhi sampah plastik dari pada ikan.

Sementara juri lomba desain poster digital, Tjahjono Rudi Rijanto, mengaku tidak menyangka antusiasme peserta lomba bakal luar biasa. Pesertanya beragam, mulai dari jenjang SMP, SMA, hingga umum. Dia mengapresiasi hasil karya peserta lomba karena ide dan gambar yang digunakan bagus.

Cek Air Sungai

Selain kegiatan di dalam ruangan, peserta diajak untuk membesuk sungai secara langsung yang berlokasi kurang lebih 300 meter dari sekolah. Di sungai, peserta diajak mengukur kandungan kadar oksigen, kadar asam, suhu, dan pH air Sungai Kalibaru.

Baca Juga: Mengumpulkan yang Berserak, Kisah Keberagaman dan Lingkungan di Banyuwangi

Mereka juga melakukan Brand Audit Training pemilahan sampah plastik, dan pengambilan sampel mikroplastik yang ada di Sungai Kalibaru.

“Kegiatan besuk sungai ini menjadi kesempatan pelajar lintas agama mengenal cara melestarikan lingkungan seperti memilah dan memilih sampah, serta menjadi agen perubahan. Selain itu kami juga bisa lebih mengenal dan akrab dengan teman-teman yang beragama lain karena penting untuk menumbuhkan kerukunan antarumat agama,” ungkap Muhammad Zaky Firdaus, Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, yang juga Juara 1 Lomba Desain Poster Digital Eco Bhinneka.

Leonard Made Budhi Diovan, pelajar dari agama Katolik SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, mengatakan sangat puas dengan kegiatan ini mulai dari pemberian materi sampai saat besuk sungai. “Banyak ilmu dan pengalaman yang bisa didapatkan dan narasumber dari Ecoton juga sangat seru.”

Baca Juga: Kisah-Kisah Baik yang Harus Berumur Panjang

Tonis Afrianto dari Ecoton berharap setelah kegiatan ini siswa bisa mendorong sekolah mengeluarkan SK tentang gerakan pemilahan sampah plastik. Selagi itu juga memunculkan gerakan pengurangan sampah plastik di sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya