SOLOPOS.COM - Dosen Bahasa lndonesia Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UlN Salatiga, Marwanto (Istimewa)

Pendaftaran capres dan cawapres pada Pemilu 2024 akan dibuka pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023. Beberapa nama yang diperkirakan akan mendampingi calon presiden Prabowo Subianto seperti Airlangga Sutarto, Zulkifli Hasan, Khofifah Indar Parawangsa dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sementara pada kubu Ganjar Pranowo muncul nama Erick Thohir, Sandiaga Salahudin Uno, Mahfud MD atau Andika Perkasa berangsur-angsur mulai mengerucut. Hal ini dibuktikan dengan para capres yang bertemu dan berkomunikasi intensif dan melalui unggahan foto keakraban mereka. Ganjar Prabowo terlihat santai minum kopi bersama Mahfud MD atau Prabowo Subianto yang masih dikait-kaitkan dengan Erick Thohir.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Pada lain sisi, capres Anis Baswedan yang sudah mendeklarasikan diri dengan Cak Imin atau Muhaimin Iskandar sebagai cawapres sudah bergandengan silaturahmi dan mencari berbagai dukungan. Dengan deklarasi pasangan capres-cawapres lebih awal membuat mereka lebih leluasa menyisir sampai ke pelosok wilayah Indonesia. Mereka terus menyusuri basis kekuatan massa dan kantong-kantor suara, utamanya di Jawa Timur.

Politik memang selalu mengejutkan. Sebelumnya telah diketahui bahwa Muhaimin dan PKB sangat mesra menjadi salah satu partai pendukung capres Prabowo. Melalui manufer yang rapi dan menakjubkan, secara tiba-tiba NasDem meminang Muhaimin sebagai cawapres. Hal ini membuat perubahan besar peta politik, termasuk peralihan dukungan partai Demokrat ke Prabowo.

Belum adanya nama pendamping, baik capres Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo sampai saat ini merupakan sebuah bukti kehati-hatian partai dan pendukung dalam mendeklarasikan sosok calon wakil presiden yang tepat. Hal ini perlu digodok dengan matang dan semua menyetujuinya.

Semua tidak menampik, adanya kedekatan Ganjar dengan Mahfud MD atau Prabowo dengan ketua PSSI Erick Tohir. Mereka digadang-gadang akan mendampingi kedua capres tersebut dalam pilpres 2024. Belum ada keputusan resmi dari partai, baik PDIP maupun Gerindra tentang sosok pendamping yang dideklarasikan.

Bahkan, belakangan santer terdengar kabar, ada nama baru hadir dari kalangan muda milenial muncul dan banyak diusulkan oleh pendukung Partai Gerindra. Hal ini tak luput dengan pengakuan Gibran yang berkali-kali diminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mendampingi sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Padahal usia Gibran Rakabumi saat ini baru 36 tahun dan menurut aturan batas usia capres-cawapres belum dapat maju, sesuai ketentuan yakni minimal 40 tahun. Hal ini menyebabkan partai dan para pendukung Gibran mengajukan perubahan usia menjadi minimal 30 tahun sebagai syarat mendaftar capres-cawapres.

Semua masih menanti keputusan. Apabila Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan perubahan usia capres-cawapres menjadi 30 tahun. Hal ini jelas akan merubah dan memberikan kesempatan bagi para muda milenial untuk ikut bertarung pada kesempatan capres-cawapres berikutnya. Sebuah kesempatan dan tantangan yang dapat dipersiapkan mulai saat ini, demi menggapai pilpres 6 tahun ke depan.

Pesona Cawapres Sangat Penting

Partai tentu berpikir masak-masak dalam menentukan siapa calon cawapres yang akan ditampilkan. Sebagaimana memutuskan capres kala itu. Memunculkan nama Anis, Ganjar atau Prabowo bukan perkara mudah, namun melalui mekanisme komunikasi yang luar biasa dalam intern partai. Pilihan jatuh itu, karena mereka sudah terbukti menunjukkan daya pesona, daya pikat, daya tarik, daya pukau atau menjadi magnet bagi bangsa ini. Hal ini jelas menjadi sebuah pertimbangan penting.

Bagi partai sendiri, memutuskan cawapres bukanlah perkara mudah. Perlu konsolidasi dan komunikasi dengan koalisi partai pengusung. Pilihan bukan hanya elektabilitas, favorit dan prestasi yang di raih, namun daya pesona sang cawapres perlu dipertimbangkan. Pesona menjadi sebuah kekuatan bagi capres maupun cawapres untuk memenangkan pertarungan yang sesungguhnya yakni kursi presiden dan wakil presiden.

Orang sering menyebut dengan karisma. Dalam kamus Bahasa Indonesia sering diartikan sebagai keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu. Melalui karisma ini capres-cawapres mampu untuk menarik dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya sebagai basis dukungan.

Dalam waktu dekat, Anies Baswedan – Ganjar Pranowo – Prabowo Subianto bersiap melaksanakan pendaftaran Capres-Cawapres bersama dengan partai pengusung masing-masing. Layak ditunggu, siapa orang yang terpilih untuk mendampingi capres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin baru setelah masa kepemimpinan presiden Joko Widodo dan wakil presiden Ma’ruf Amin habis. Semua berjuang untuk kepentingan bangsa demi menyongsong pilpres 2024 yang berkemajuan.

Artikel ini ditulis oleh Dosen Bahasa lndonesia Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UlN Salatiga, Marwanto

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya