SOLOPOS.COM - Marminah (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Kasus  bullying atau perundungan yang terjadi di Indonesia—terutama di sekolah-sekolah di semua jenjang pendidikan—sepanjang 2016 sampai 2020 mencapai 480. Itu berdasar aduan yang diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Sangat mungkin kasus sesungguhnya jauh lebih banyak dari itu. Kasus-kasus perundungan yang mengemuka dan kemudian menjadi perbincangan publik harus dimaknai sebagai puncak gunung es. Artinya kasus yang jauh lebih banyak tak terungkap atau setidaknya tak dibicarakan.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Tindak kekerasan atau bullying dapat terjadi di semua jenjang atau tingkat pendidikan, baik itu sekolah dasar, pendidikan tingkat sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau bahkan di perguruan tinggi.

Bullying atau perundungan diartikan sebagai perilaku agresif yang muncul dari seseorang dan bertujuan menyebabkan tekanan pada orang lain dengan sengaja. Demikian menurut Novi Herawati dan Deharnita dalam Gambaran Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Bullying pada Anak yang terbit di Jurnal Keperawatan Volume 15 Nomor 1 Maret 2019.

Tindakan bullying adalah tindak kekerasan yang dapat dilakukan baik secara fisik, dengan pukulan, tendangan, dan lainnya atau secara psikologis dengan ancaman, tekanan, hingga pemaksaan terhadap suatu hal. Angka kasus bullying di Indonesia termasuk tinggi.

Hal ini menandakan pemerintah bersama dengan masyarakat harus memperbaiki sistem pendidikan dan menambahkan hal penting dalam pendidikan karakter untuk mencegah bullying. Pemicu tindakan bullying berasal dari permasalahan yang cukup kompleks.

Selain faktor individu anak, perilaku bullying juga didorong oleh lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan bermain, dan peran media sosial. Kemudahan akses terhadap informasi dan hiburan dari gawai atau smartphone menyebabkan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan merekam semua informasi yang diterima dari media sosial.

Dalam hal ini, peran guru dan orang tua penting untuk mengarahkan pemahaman anak tentang mana tindakan yang benar dan yang mana tindakan yang salah. Isu bullying telah menjadi diskusi yang cukup serius belakangan ini.

Diskusi formal dan informal itu termasuk mengenai bagaimana tindak pencegahan yang dapat dilakukan terhadap perilaku bullying, khususnya bagi anak-anak di sekolah dasar. Sekolah dasar adalah tingkat pendidikan “pertama” setelah keluarga.

Oleh karena itu, pencegahan bullying penting untuk dilakukan sejak siswa duduk di bangku sekolah dasar. Sebenarnyja pendidikan di Indonesia telah menerapkan pendidikan karakter di seluruh jenjang.

Menurut studi Ardian Priambudi, pendidikan karakter di Indonesia dirancang dalam bentuk penekanan karakter pribadi berintegritas dalam mata pelajaran yang diikuti para siswa secara aktif. Pendidikan karakter adalah suatu hal yang penting untuk dilekatkan pada setiap kebiasaan, pembelajaran aktif, dan dalam kegiatan siswa di luar kelas.

Melalui pendidikan karakter, siswa dibekali pemahaman mengenai pentingnya membangun relasi yang sehat dengan orang lain, memahami situasi sekitar, sehingga peka terhadap keadaan sosial dari lingkup terkecil hingga kelak saat dewasa dalam lingkup aktivitas yang jauh lebih luas, bahkan ketika menjadi warga masyarakat global.

Pendidikan karakter adalah komponen yang dapat memberikan pemahaman kepada anak untuk mewujudkan lingkungan yang stabil dan positif. Dengan pendidikan karakter, anak juga diajarkan etika, nilai, dan moral dalam menangkap informasi dari lingkungan atau media sosial yang kini sangat mudah untuk diakses.

Oleh karena itu, penting bagi gurum khususnya di jenjang sekolah dasar dan yang sederajat, untuk menerapkan pendidikan karakter sesuai dengan arahan rancangan pendidikan nasional demi mewujudkan generasi yang anti terhadap kekerasan dan  bullying.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 8 Maret 2023. Penulis adalah Kepala SDN Sampetan, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya