SOLOPOS.COM - F.X. Triyas Hadi Prihantoro (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Gerakan  Pramuka  menjadi ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan di sekolahan (tingkat SD hingga SMA dan yang sederajat). Gerakan Pramuka kini mendapat dukungan lebih kuat dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

Kegiatan kepramukaan tidak sekadar mencerdaskan dan meningkatkan pengetahuan siswa. Gerakan Pramuka juga  melatih siswa mempunyai sikap dan karakter yang baik sesuai dengan budaya bangsa.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Upaya mencapai karakter baik dalam Gerakan Pramuka salah satunya melalui kegiatan wajib berkemah pada menjelang, saat, atau sesudah Hari Pramuka yang diperingati setiap 14 Agustus.

Dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang dijalankan di sekolah-sekolah semua jenjang, banyak proyek pembelajaran yang dapat dan wajib dilakukan. Hakikat sebuah proyek pembelajaran menjadi kewajiban  yang harus diwujudkan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

Pembelajaran berbasis proyek ini merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan aneka kegiatan dalam proses pembelajaran. Kepramukaan jelas kegiatan yang selalu memanfaatkan kegiatan, proyek, yang melibatkan banyak orang.

Dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode ini, para peserta didik diberi kebebasan mengeksplorasi, mengobservasi, menilai, dan menginterpretasi untuk memperoleh pengetahuan baru, keterampilan baru, serta sikap sosial yang baik (Tuat Ushoki, 2022).

Gerakan Pramuka di sekolahan yang bersifat wajib meniscayakan guru bidang studi berkolaborasi dengan kepramukaan. Hakikat Gerakan Pramuka dan kegiatan pendukung (misalnya berkemah) sangat identik dengan semangat gotong royong, kerja sama,  solidaritas, kemandirian, kedisiplinan, kerja keras, dan profesional.

Kegiatan yang bersifat menguatkan karakter siswa seperti itu penting untuk mengantisipai pengaruh negatif dari luar (Muhadjir, 2016). Kurikulum Merdeka dan kepramukaan sangat pas diterapkan dalam lingkungan pendidikan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai cita-cita pendirian bangsa dan negara ini.

Kepramukaan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang  kerangka dasar dan struktur Kurikulum 2013.  Kegiatan kepramukaan mendorong  kepemimpinan, kerja sama, solidaritas, kemandirian, dan keberanian.

Karakter-karakter baik itu penting ditanamkan pada setiap individu siswa di tengah keprihatinan kita atas keabsurdan nilai-nilai dan karakter para pelajar pada era globalisasi kini, era yang nirbatas karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Gerakan Pramuka dan pendidikan karakter merupakan satu kesatuan yang melekat. Dalam kepramukaan kemandirian, keuletan, ketangguhan,  dan kemapanan karakter siswa diuji. Karakter mengacu pada kualitas positif yang secara konstan dimiliki individu.

Dalam kegiatan kepramukaan siswa diharapkan mampu menunjukkan  perilaku positif tertentu secara konsisten dan terus-menerus (Richard dalam Barton, 2000).

Gerakan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib akan membentuk karakter siswa yang sesuai visi dan misi sekolah serta tujuan pendidikan nasional.

Kepramukaan menjadi bagian penting dalam upaya membentuk kepribadian siswa yang  mapan dan berkualitas tinggi.  Karakter siswa dibentuk dan diuji secara nyata. Karakter terdiri atas tiga bagian, yaitu mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan, dan melakukan kebaikan.

Proyek Kepramukaan

Ekstrakurikuler kepramukaan menekankan kegiatan dalam wujud proyek yang menunjukkan dan mengaktualisasikan keterampilan siswa yang hakiki. Melalui kepramukaan siswa akan semakin tahu jati dirinya, bersosialisasi, dan berempati kepada sesamanya.

Implementasi Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka sesungguhnya adalah wujud penanaman karakter terpuji pada setiap pramuka. Kepramukaan  yang identik dengan kegiatan lapangan wajib dijaga dan dikuatkan dalam program sekolah dengan kerangka Kurikulum Merdeka, tidak sekadar main-main.

Kepramukaan  mewajibkan guru dan siswa  saling bertanggung jawab. Kepramukaan dapat berkolaborasi dengan mata pelajaran lain untuk membangun karakter siswa. Kolaborasi kepramukaan dengan mata pelajaran akan mewujudkan pendidikan karakter yang paripurna.

Pendidikan karakter demikian ini akan menjadikan siswa pribadi yang unggul dan berkualitas. Kepramukaan adalah kegiatan yang membutuhkan kekuatan fisik dan psikis. Ini mencakup pembina (guru) dan para siswa sebagai peserta.

Kegiatan kepramukaan harus terkonsep dan berstrukur disertai uji kemahiran sebagai alat ukur kualitas dan profesionalitas. Jelas, kepramukaan sangat penting dan strategis dalam pendidikan.

Kepramukaan berorientasi membentuk  watak generasi bangsa  yang dididik, dibina, dan dikembangkan menjadi pribadi yang nasionalis dan patriotis. Kurikulum Merdeka bersifat mendukung dan menguatkan ekstrakurikuler Gerakan Pramuka.

Kepramukaan potensial menjadi wahana deradikalisasi dan menyemai sikap antinarkoba. Kegiatan berkemah dalam kepramukaan yang selaras dengan Kurikulum Merdeka  berorientasi membentuk pribadi siswa yang berjiwa suka menolong.

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka berwujud kegiatan kepramukaan terdapat kebebasan bagi guru dan seluruh warga sekolah untuk mengeksplorasi, menggali, dan mengoptimalkan peran serta masing-masing.

Warga sekolah  di bawah bimbingan para guru dapat mendesain  kegiatan kepramukaan dalam wujud aneka kegiatan sosial, kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan membangun kreativitas serta karakter siswa.

Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka kian relevan dengan kondisi saat ini. Dua landasan utama Gerakan Pramuka ini membumikan semangat persatuan dan kesatuan, gotong royong, kerja keras, tepa selira, tenggang rasa, hormat menghormati, toleransi, menghargai, tolong menolong, kerja sama, kemandirian, dan kesetiaan.



Selalu ada pembangunan karakter dalam setiap kegiatan kepramukaan. Ini selalu relevan dengan realitas dan perubahan zaman. Gerakan Pramuka sebagai ekstrakurikuler di sekolahan dalam kerangka Kurikulum Merdeka adalah jalan pendidikan karakter yang paripurna.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 16 Agustus 2023. Penulis adalah pendidik di SMP Pangudi Luhur Domenico Savio Semarang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya