SOLOPOS.COM - Ivan Indra Kesuma (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Pendidikan, keterampilan, dan pengalaman—menurut saya—adalah segitiga emas yang harus disiapkan seseorang untuk mewujudkan mimpi, mewujudkan cita-cita. Tiga hal itu saling terikat dan terkait, tidak bisa dipisahkan.

Masing-masing saling melengkapi untuk menjadi bekal atau modal minimal seseorang menyongsong masa depan. Dalam kondisi umum, tiga hal itu menjadi penting untuk diprioritaskan dalam proses seseorang ingin hidup lebih baik.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Dalam beberapa kegiatan bertemu dengan siswa-siswa jenjang SMA, sebagian besar di antara mereka masih memilih ”menjadi orang sukses” ketika ditanya tentang cita-cita. Ketika ditanya akan memilih jurusan apa saat masuk perguruan tinggi, sebagian di antara mereka mengaku belum tahu.

Sementara siswa-siswa lainnya mengaku bercita-cita menjadi pengusaha, menjadi pegawai negeri sipil, atau menjalani berbagai pilihan profesi maupun pekerjaan lain. Dalam pikiran mereka sudah ada gambaran atau proses yang akan dijalani menuju masa depan.

Setidaknya, mereka menandai jalan hidup, sudah mempunyai arah dan tujuan. Tidak ada yang salah dari dua kondisi itu karena masing-masing orang punya nasib yang berbeda-beda dan punya cara sendir dalam menyelesaikan persoalan.

Banyak juga orang yang mengubah haluan pekerjaan atau profesi karena berbagai faktor. Apabila melihat kondisi saat ini di Indonesia, pendidikan saja belum cukup menjadi bekal seseorang bisa bekerja sesuai harapan atau setidaknya mendapat penghasilan, apalagi menjadi orang sukses.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023 menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang. Dari jumlah tersebut tingkat pengangguran terbuka dari kalangan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) mencapai 9,31%, lalu lulusan sekolah menengah atas (SMA) 8,15%, lulusan perguruan tinggi mencapai sebesar 5,18%, lulusan diploma I, II, III sebesar 4,79%, lulusan SMP sebesar 4,78% , dan berpendidikan sekolah dasar ke bawah sebesar 2,56%.

Bekal pendidikan formal memang masih memadai untuk melamar pekerjaan di pemerintahan sebagai pegawai negeri sipil (PNS), namun jumlah lowongan yang terbatas membuat kesempatan menjadi PNS makin sempit. Peluang bagi mereka yang hanya berbekal ijazah pendidikan formal makin tipis di dunia kerja.

Lain halnya di perusahaan swasta. Zaman sekarang perusahaan swasta lebih memilih mereka yang punya ijazah, keterampilan, dan pengalaman untuk diterima sebagai pekerja. Kompetisi bekerja di perusahaan swasta makin ketat karena persaingan hanya berlaku bagi mereka yang berpengalaman.

Berbeda lagi dengan mereka yang tidak ingin menjadi PNS maupun tak ingin bekerja di perusahaan swasta. Golongan orang-orang yang memilih menjadi pengusaha atau membuka usaha sendiri akan lebih mengedepankan mengasah keterampilan dan pengalaman.

Setidaknya ada tiga opsi bagi generasi muda yang belum menentukan pilihan cita-cita. Orang tua mempunyai peran untuk mempertegas pilihan anak-anak menyongsong masa depan. Zaman akan terus berubah. Tiga hal tersebut saya rasa tidak banyak berubah.

Pendidikan, keterampilan, dan pengalaman akan selalu menjadi syarat seseorang dalam berkompetisi menjalani kehidupan. Pendidikan menjadi hal fundamental yang harus dipenuhi orang tua bagi anak-anak agar mereka mempunyai kemampuan berpikir kritis dan berkembang.

Pendidikan mencakup formal maupun nonformal yang saat ini semakin banyak ditawarkan dan mudah diakses. Keterampilan menjadi hal penting karena menyangkut kemampuan seseorang melakukan pekerjaan yang menjadi pilihan.

Menjadi sangat ideal ketika masing-masing orang tua sejak dini memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengenal, mencoba, dan mengasah keterampilan mereka. Begitu pula satuan pendidikan formal juga harus memberikan ruang bagi siswa-siswa untuk berkompetisi sebagai bekal pengalaman.

Banyak perusahaan saat ini membuka ruang bagi pelajar untuk menempa diri, mengasah kemampuan, dan keterampilan dalam bentuk magang atau program lainnya. Manfaatkan peluang ini untuk mengenal dunia kerja sehingga generasi muda makin terampil dan berpengalaman.

Peluang dan kesempatan itu selalu ada, tinggal masing-masing orang mau atau tidak mengambil peluang dan kesempatan itu sebagai bekal menyongsong masa depan. Kesempatan tidak datang dua kali, ketika kesempatan itu datang segeralah raih dan manfaatkan…

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 29 Januari 2024. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya