SOLOPOS.COM - Buku Demokrasi Tanpa Demos, Refleksi 100 Ilmuwan Sosial Politik tentang Kemunduran Demokrasi di Indonesia. (Solopos.com/Ichwan Prasetyo)

Pemilihan dan penentuan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi calon presiden Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju adalah jawaban tuntas atas semua pertanyaan dan wacana politik yang mengemuka belakangan ini.

Wacana dan kontroversi tentang putusan Mahkamah Konstitusi yang tidak mengubah batas usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden 40 tahun, namun membuka pintu bagi kalangan muda yang masih atau pernah dipilih dalam pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah, mendapat penjelasan konkret.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Aneka analisis tentang etika politik, tentang rekam jejak, tentang urgensi menuntaskan pemberantasan kolusi, nepotisme, dan korupsi, dan sebagainya telah dikemukakan banyak akademikus, guru bangsa, aktivis organisasi masyarakat sipil, dan sebagian politikus.

Beragam kritik terhadap putusan Mahkamah Konstitusi yang inkonsisten serta keprihatinan atas muruah lembaga peradilan itu mengemuka di banyak forum dan ruang publik serta pemberitaan media massa. Publik juga punya penilaian.

Tentu suara hati manusia, suara nurani, akan menilai dengan jujur gejala politik termutakhir ini. Kini realitas yang terjadi telah tersaji di hadapan rakyat negeri ini. Aneka analisis yang menyertai kemunculan realitas politik terkini itu dan suara nurani tiap individu warga bangsa ini menjadi bahan bagi yang punya hak pilih dalam Pemilu 2024 untuk menentukan pilihan secara rasional.

Dengan hati nurani, rakyat dapat memutuskan mana yang patut didukung dan dipilih. Realitas yang tersaji kini mau tak mau akan diserahkan kepada rakyat saat pemungutan suara Pemilu 2024. Rakyatlah yang akan mementukan siapa yang akan memimpin negeri ini untuk periode 2024-2029.

Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden telah terbentuk. Dua pasangan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Moh. Mahfud Md., telah mendaftar di KPU. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tentu segera menyusul mendaftarkan diri.

Pilihan bagi rakyat telah tersaji. Pada akhirnya rakyat yang akan menjadi hakim dan menentukan masa depan Indonesia di bilik suara. Kesempatan menganalisis rekam jejak para kandidat cukup longgar. Masa kampanye akan memunculkan tambahan bahan analisis demi memantapkan pilihan.

Yang paling penting kontestasi Pemilu 2024—terutama pemilihan presiden dan wakil presiden—harus berlangsung tanpa gangguan terhadap keamanan dan kenyamanan seluruh warga negeri ini. Kontestasi yang mencerdaskan. Kontestasi yang akan mendewasakan demokrasi di negeri ini.

Bukan kontestasi yang memanipulasi kesadaran rakyat dan menyajikan harapan-harapan dan janji-janji palsu. Rakyat berhak mempergunakan kedaulatan, tanpa manipulasi, secara jujur dan adil. Serentetan dinamika politik jangan sampai mematikan gairah rakyat untuk berperan serta dalam pesta demokrasi.

Sebagian politikus telah memunculkan stigma politik itu kejam, kotor, manipulatif, tapi jangan sampai itu menjadi budaya di Indonesia. Rakyat jangan putus harapan untuk mendapatkan pemimpin yang jujur, idealis, berintegritas, beretika tinggi, dan berjiwa luhur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya